01. Dramatic Irony

5.6K 728 490
                                    

〽️〽️〽️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〽️〽️〽️

Sepulang sekolah, seperti biasa Baekhyun menjemput Hee Sae di gerbang sekolah. Apalagi kalau bukan karena mereka tinggal di rumah yang sama sebagai alasan. Baekhyun merotasikan kedua obsidiannya malas bila mengingatnya. Ia tidak menyukai fakta bahwa ia tinggal bersama dengan Hee Sae karena berada di dalam selembar kertas yang sama bernama kartu keluarga. Well, di sisi lain Baekhyun merasa senang, setidaknya karena alasan 'keluarga' tersebut, ia bisa tinggal bersama gadis yang ia cintai. Hingga ia bisa leluasa setiap malam menyelinap masuk ke kamar Hee Sae tanpa orang tua mereka curigai. Baekhyun tanpa sadar menyeringai mengingat kelakuan nakalnya.

"Oppa!" seru Hee Sae riang saat melihat Baekhyun tengah berdiri bersender di tembok pagar sekolahnya. Sama seperti dirinya, Baekhyun masih memakai seragam sekolah. Mendengar vokal merdu Hee Sae, Baekhyun lantas menoleh. Membalas senyum yang adik perempuan yang ditujukan pada dirinya.

Adik perempuan? Cih, omong kosong!

"Kajja!" ajak Baekhyun segera. Tanpa menunggu balasan, Baekhyun segera menggandeng Hee Sae posesif. Menuntunnya berjalan meski sebenarnya tidak terlalu perlu. Setiap ada siswa laki-laki yang melirik ke arah Hee Sae, Baekhyun segera melotot garang ke arah mereka. Membuat tak ada satupun siswa lelaki berani mendekati Hee Sae yang masih duduk di bangku akhir sekolah menengah pertama. Selain alasan karena Hee Sae masih terlalu kecil, tentunya karena Baekhyun tak ingin ada lelaki lain selain dirinya berada di dekat Hee Sae. Hanya dirinyalah yang paling berhak atas Hee Sae.

"Oppa, kau tahu teman sebangkuku Oh Hana?"

Mereka masih berjalan melintasi perkebunan menuju ke rumah saat Hee Sae mulai bercerita. Baekhyun hanya menjawab dengan anggukan, sementara kedua tangan mereka masih bertaut dan berayun―sebab Hee Sae terus menggerakkannya seperti bocah yang sedang digandeng ayahnya.

"Dia sudah memiliki pacar sekarang." Hee Sae mengadu dengan wajah cemberut. Ada perasaan iri dalam setiap katanya. Membuat langkah Baekhyun mendadak berhenti karena tidak suka mendengar penuturan Hee Sae.

"Jadi kau juga ingin punya pacar?" sinis Baekhyun. Hee Sae mengangguk polos, sama sekali tak menyadari ledakan emosi yang tengah terjadi dengan lelaki di hadapannya.

Berpacaran huh? Kau hanya boleh menjadi milikku. Lalu terbesit ide gila di dalam benak Baekhyun. Mengerjai Hee Sae yang polos ini sudah menjadi hobi menyenangkan bagi si sinting Baekhyun.

"Apa kau tahu apa yang biasa orang pacaran lakukan?"

Hee Sae menggelengkan kepala. Ia sendiri tidak tahu persis apa yang di sebut pacaran. Bagi bocah seusianya, pacaran hanya terdengar keren dan terlihat seperti orang dewasa. Sesederhana itu, namun tentu tidak bagi Baekhyun.

"Oppa akan menunjukkannya padamu, kau mau?" tawar Baekhyun. Hee Sae masih menatap Baekhyun bingung, namun detik berikutnya dengan segera ia mengangguk antusias.

𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚𝐭𝐢𝐜 𝐈𝐫𝐨𝐧𝐲 ✔️ Where stories live. Discover now