Bab 2

3.8K 497 63
                                    

Sejak kejadian tadi sore. Krist benar-benar, sangat, dan sungguh menghindari interaksi dengan Singto.

Contohnya ketika Singto masuk ke kamar, Krist akan bersembunyi di dalam lemari. Walau ia akhirnya keluar karena kehabisan napas.

Ketika malam, Krist enggan seranjang dengan Singto dan memilih tidur di lantai. Tapi hujan tiba-tiba turun, membuatnya terpaksa tidur seranjang dengan Singto.

Krist rasa Tuhan sedang tidak bakk hati. Langit mengutuk dirinya yang lugu ini.

Ketika Krist memasuki kelas Pink menahannya. Memperhatikan wajahnya dengan seksama. Sebelum akhirnya menjerit heboh seperti baru saja melihat gajah terbang ditunggangi pangeran tampan.

"Oh My God! Ada apa dengan matamuuuu! Ada lingkaran hitam!" Sumber kehebohan Pink adalah lingkaran hitam diarea mata Krist. "Aku harus membagi skincareku padamu!" Pink menyodorkan sebotol kecil SKII padanya. "Demi kemaslahatan umat Krist, pakai saja."

Wah, orang kaya memang beda ya? Krist menerimanya. Enggan menolak juga.

Krist menarik kursinya supaya sedikit jauh dari Singto. Sayangnya Singto langsung menarik kursi Krist supaya mendekat, Krist menarik kursinya lagi, Singto kembali menarik kursi Krist.

"Kau mau kupangku saja atau bagaimana?"

Hening.

Krist langsung menjejerkan kursinya dengan Singto dan kabur ke kantin. Kumpulan fujoshi kelasnya heboh membicarakan hal ini, 'Kapal' mendadak riuh. Maprang masih tenang di tempat duduk membaca Alkitab. Pat tersenyum lebar melihat semua itu.

.
"Hari ini, kita akan lompat jauh. Sebelum itu kita lakukan pemanasan seperti biasa. Dengan semangat masa muda mari kita lakukan!" Guru dengan suara menggelegar memimpin pemanasan sebelum olahraga di mulai.

"Pegang kakiku yang benar!" Krist memperingatkan. Ia memang selalu berpasangan dengan Singto dalam segala hal. Sit up kali inipun tak terkecuali. Krist sudah minta bahwa Pat saja yang memegangi kakinya, tapi tentu saja di tolak. Otak dan akal Krist memang sulit berkorelasi.

"Iya!" Singto menjawab santai. Krist memulai sit upnya. Beberapa pasang mata memandangi keduanya dengan penuh rasa ingin tahu dibumbui fantasi mesum.

Krist tetap fokus pada pemanasannya, sementara Singto memperhatikannya dengan lekat. Kemudian membuang muka.

Suara peluit ditiup terdengar nyaring. Pertanda bahwa lompat jauh akan segera dimulai. Satu persatu murid mempraktikkan apa yang diajarkan guru. Termasuk Krist.

Ia berlari cukup kencang, namun ketika sampai di batas. Kakinya tersandung, lompatannya tidak sempurna, berakhir ia tersungkur dengan kaki terkilir. Semua menjerit heboh, melihat teman terluka itu adalah hal menyedihkan. Pink hampir menuangkan SKII nya di kaki Krist, mana tahu bisa sembuh. Maprang mendoakan supaya Krist cepat sembuh dan segera bertobat.

Singto tanpa banyak bicara memapah Krist menuju UKS, Pat mengekor di belakang.

Krist duduk di salah satu ranjang. Meringis kesakitan. Seorang anggota PMR datang dengan kotak P3K, hendak menyentuh kaki Krist. Namun Singto tiba-tiba berkata :

"Biar aku saja."

Hening melanda. Apa-apaan Singto ini, diakan tidak punya keahlian memijit. Tapi anak PMR itu tidak menolak. Ia pamit undur.

Singto membisikkan sesuatu ditelinga Pat. Gadis itu mengangguk dan keluar dari UKS.

"Ceroboh." Dengus Singto. Padahsl ia seharusnya sudah terbiasa, toh Krist pernah datang ke sekolah hanya memakai celana boxer karena terburu-buru. Segala hal memalukan selalu melekat dalam diri Krist.

Bitter Sweet [SingtoxKrist]Where stories live. Discover now