■Kehamilan Sisi & Kehilangan■

2.6K 128 7
                                    

             Keesokkan Paginya Sisi merasa mual.Dia terbangun dari tidurnya.Sisi berlari ke kamar mandi.
"Huek Huek Huek"
              Sisi mual tapi dia nggak memuntahkan apapun.Sisi merasakan kepalanya pusing.
Sisi berjalan keluar dari kamar mandi dan berjalan ke lacinya.Dia terkejut melihat pembalut masih utuh.Sisi melihat kalendernya.
"Aku telat 1 minggu,Nggak biasanya aku telat selama ini" Ucap Sisi.
            Sisi mulai ketakutan mengingat Dia dan Digo sudah melakukan hubungan Intim selama 3 minggu di apartement.Sisi mengambil sebuah benda pipih yang kemarin sore dia beri.Sisi mencari cara memakai benda itu di Google.Sisi berjalan ke kamar mandi.
            Beberapa Saat Kemudian.
          Sisi masih ragu ragu untuk melihat hasil testnya.Sisi menghembuskan nafasnya dan Melihat Hasil benda pipih itu.Air mata Sisi mengalir di pipinya melihat benda pipih itu bergaris 2."Aku positif hamil,Nggak mungkin" Ucap Sisi menangis mengetahui Dia hamil.
            Mungkin bagi ibu ibu yang memiliki suami.Dia akan bahagia mengetahui dia hamil.Tapi Bagaimana Sisi dia belum menikah tapi dia udah hamil karena hubungan Di luar nikah dia bersama Digo.Sisi harus memeriksa dirinya ke Dokter untuk memastikan dia benar benar hamil atau nggak.Sisi berjalan memasukin kamar mandi untuk mandi.
            Beberapa Saat Kemudian.
      Sisi berjalan di lorong rumah sakit dengan memakai jaket untuk menutupin seragamnya.Sisi duduk di kursi tunggu menunggu panggilan namanya.Tiba tiba ada 2 Suster sedang berjalan sambil mengobrol.
"Kasian masih muda tapi sudah mengidap penyakit gagal ginjal akut" Ucap Suster itu.
"Iya,Apalagi pas aku lihat orang tuanya nangis penuh penyesalan ke anaknya ya udah hampir sekarat" Ucap Salah satu suster.
"Moga aja masih bisa di selamatkan,Oh iya namanya siapa" Tanya Suster.
"Di Di Di apa ya aku lupa namanya" Ucap Suster.
"Udah lah jangan bergosip nanti kita kenal marah lagi" Ucap Suster itu.
            Sisi menoleh memandang kedua suster.Entah kenapa hati Sisi bergetar merasakan perasaan Sakit saat Suster menceritakan seorang Pria yang pengidap gagal ginjal akut itu.Entah kenapa hatinya berharap Pria yang di ceritakan mereka bisa sembuh.Dia bingung dengan hatinya kenapa hatinya merasa terluka mendengar perkataan suster tentang orang yang sama sekali tak kenal.
"Sisi Renitaasha silahkan masuk" Ucap Salah Satu memanggilnya.
           Sisi mulai ketakutan dan Dia berdiri berjalan memasukin ruang dokter kandungan.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi sedang di periksa oleh Dokter kandungan.Setelah diperiksa.Sisi turun dari brangkar ruang rawat dan Berjalan menghampiri dokter Itu.Sisi duduk di hadapan dokter itu.
"Saya sakit apa Dok" Tanya Sisi berusaha setenang mungkin.
"Selamat Mbak,Mbak positif hamil 1 bulan" Ucap Dokter.
              Sisi memejamkan matanya dan meneteskan air matanya mengingat Saat Digo merenggut kesuciannya saat itu juga bernih yang di tanam Digo sudah tubuh di rahim Sisi.Dokter memberikan vitamin Ke Sisi.
"Ini obat vitamin untuk kandungan Mbak" Ucap Dokter.
             Sisi menerima Vitamin itu dan Berjalan keluar dari dokter kandungan.Sisi duduk di kursi dan Sisi berusaha menghubungi Digo tapi hp Digo tak aktif sejak Digo bilang dia akan pergi ke tempat yang indah.
"Digo kamu kemana,Kenapa nggak bisa dihubungin,Aku harus gimana Digo,Aku butuh kamu untuk mempertanggung jawabkan kehamilan aku,Aku takut Digo,Aku takut menanggung aib ini sendirian" Ucap Sisi menangis sambil mengelus perutnya yang terdapat bayi dia dan Digo.
           Beberapa Saat Kemudian.
      Sisi berjalan di lorong sekolah dengan tatapan kosong.Sisi melihat sekolah yang sudah sepi.Karena Sisi sudah bilang ke Guru kalau Dia izin telat datang karena ada urusan.Sisi sampai di kelasnya.Sisi menundukkan kepalanya dia merasa malu untuk bertatapan dengan semua orang karena dia hamil di luar nikah.Dia mendengar kelas yang ribut dan suara teriak teriakan murid tapi Dia nggak mendengar suara Digo apa kekasihnya nggak masuk sekolah.
             Sisi melangkah masuk ke dalam kelas sambil menunduk.Semua kelas hening karena berpikir kalau itu guru ternyata bukan itu Sisi.
"Lo Si,Gue pikir siapa" Teriak Renaldi.
           Sisi hanya diam tak menyahut perkataan Renaldi.Sisi duduk di bangkunya.Semua bingung melihat Sisi hanya diam.
"Sisi,Lo tau nggak Digo kemana buku Pr Gue sama dia belum di balikin" Tanya Freya.
            Sisi hanya diam tak menjawab perkataan Freya.Freya bingung dengan sikap Sisi.
"Woi Si,Lo tau nggak Digo mana,Soalnya tumben benar Dia nggak masuk dari kemarin dan Hari ini,Kalau Dia bolos pasti ngajak kita" Teriak Dava.
"Iya,Digo nggak setia kawan bolos sendirian" Teriak Doddy.
"Udah lah mungkin Digo ada urusan kali" Ucap Kafka.
             Sisi hanya diam dan Menoleh ke belakang melihat bangku Digo yang kosong.Sisi jadi Rindu kejailan Digo apalagi dia dalam keadaan hamil membuang dia ingin manja manjaan dengan Digo.Tiba tiba Bu Bunga berjalan memasukin kelas.Semuanya hening.
"Maaf saya telat karena saya mendapat Informasi penting dari kepala sekolah" Ucap Bu Bunga.
"Informasi apa bu" Teriak Renaldi.
"Kalau Digo Alfriza teman kalian Baru di pindahkan sekolah di luar negeri,Jadi dia tidak akan bersekolah disini lagi" Ucap Bu Bunga dengan Lirih.
          Bu Bunga tau alasan mengapa sebenarnya Digo pindah ke luar negeri.Semua terkejut mengetahui Digo pindah sekolah.Sisi menunduk menangis mengetahui Digo pindah sekolah.Dia pikir Digo pergi untuk sementara.Ternyata Dia meninggalkan dia untuk waktu yang belum di tentukan dan Meninggalkan Sisi yang sudah mengandung anak Sisi dan Digo.
"Bu,Kok Digo bisa pindah,Kan 5 bulan lagi kita akan lulus" Teriak Doddy kecewa.
"Ini udah keputusan dari kedua orang tua Digo" Ucap Bu Bunga.
              Renaldi,Dava dan Doddy terkejut kalau Digo di pindahkan oleh kedua orang tuanya.Seingat Mereka Kedua orang tua Digo tidak pernah mempedulikan Digo tapi kenapa Digo di pindahkan.
            Beberapa Saat Kemudian.
             Sisi,Mitha,Freya,Kafka,
Reynadi,Dava dan Doddy.Mereka duduk di bangku kantin yang sering mereka dudukin.Mereka melihat Bangku di sebelah Sisi.Bangku yang sering Digo dudukin.Mereka masih mengingat canda,Tawa Digo dan Kejailan Digo.
"Sumpah,Gue nggak nyangka Digo pindah sekolah" Ucap Doddy merindukan Digo.
"Digo dulu pernah janji sama Kita bakal lulus Bareng,Kuliah bareng,Sekarang malah dia dia yang pindah sekolah" Ucap Renaldi.
"The king sepi,Karena ketuanya dan pemimpinnya,Apa kita bubarkan aja the king udah hambar nggak ada Digo" Ucap Dava lesu.
"Terserah kalian mau bubarkan The king atau tidak,Tapi kita harus tetap Bersahabat,Karena Digo nggak suka kalau misalnya Persahabatan yang udah di bangun lama hancur begitu saja" Ucap Kafka.
"Iya,Kita akan bersahabat walaupun hampar Tanpa Digo" Ucap Renaldi menghela nafasnya.
"Digo itu sahabat kecil gue,Sekaligus mantan dan Abang buat gue,Dia selalu lindungin gue dan selalu menjadi teman curhat gue,Tapi sekarang sekolah ini terasa sepi nggak ada Digo" Ucap Freya.
"Gue masih ingat kejailan Digo yang suka menaruh kecoa di tas gue tapi sampai kapanpun dia sahabat gue paling jail" Ucap Mitha Lirih.
               Mereka semua benar benar merasa kehilangan Seorang Bad Boy yang berarti dalam hidup mereka.
Mereka tidak tau ada hati yang paling terluka atas kepergian Digo yaitu Sisi.
Sisi menangis Dia nggak tau Dia harus marah atau Kecewa dengan Digo yang  dengan ngampang meninggalkan Dia yang sedang mengandung anak mereka.Sisi mengenggam kalung Huruf D pemberian Digo.
"Digo,Kamu jahat kenapa kamu pergi ninggalin Aku yang sedang mengandung Anak Kita,Gimana nasib anak kita,Dia akan hidup tanpa Ayah tapi aku nggak bakal mengugurkan anak ini,Sampai kapanpun dia anak aku,Walaupun sebenarnya sangat berat untuk menanggung ini sendirian" Batin Sisi menangis.
          Mereka semua masih mendengar suara tawa Digo yang masih mengema di telinga mereka dan Teriakan Digo yang mengema di telinga mereka.Mereka meneteskan air mata mereka karena mereka benar benar merasa kehilangan.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi sudah pulang sekolah.Sisi sampai di rumah Digo tapi rumah Digo sepi.
"Tok Tok Tok"
          Sisi mengetuk ngetuk pintu rumah Digo sambil menangis berharap Digo membuka pintunya.
"Digo,Buka pintunya aku mohon,Digoo" Teriak Sisi menangis.
"Neng cari siapa" Panggil Seorang.
            Sisi menoleh ke belakang melihat Orang itu.
"Bapak kenal Digo,Digo mana ya" Tanya Sisi.
"Digo udah pindah sama orang tuanya,Kalau Pak Ridho dan Bu Kayla pindah ke rumah lamanya" Ucap Orang itu.
"Makasih Pak" Ucap Sisi dengan tatapan kosong.
            Orang itu berjalan pergi.
     Sisi duduk di tangga rumah Digo.
Sisi akan menunggu disana.Karena Sisi berharap kalau Digo nggak jadi pergi dan kembali lagi.
            Malam harinya hujan turun dengan deras.Sisi masih menunggu Digo kembali.Sisi duduk dengan menangis.Tiba tiba Sisi melihat Digo di sampingnya sambil tersenyum.
"Digo" Ucap Sisi Memeluk Digo.
           Tiba tiba Digo menghilang.
      Sisi menangis ternyata dia berhalusinasi.Sisi memutuskan untuk Pulang karena dia sedang hamil dan Dia tak ingin bayi yang dia kandung kenapa kenapa.Sisi berjalan di tengah hujan membiarkan hujan membasahi tubuhnya.Sisi menangis di tengah hujan dan Menoleh ke belakang melihat rumah Digo.
"Kenapa kamu tega ninggalin aku mana janji kamu yang akan bertanggung atas apa yang kita perbuat,Kenapa kamu sengampang ninggalin aku,Ternyata pelukan,Ciuman dan pertemuan kita adalah terakhir kalinya,Nak kamu yang kuat ya mama akan rawat kamu dengan baik walau tanpa papa kamu" Batin Sisi menangis penuh kekecewaan sambil Mengelus perutnya yang terdapat satu kehidupan yang mulai sekarang dia jaga.
                  3 Bulan Kemudian.
           Sejak kejadian Digo di kabarkan Pindah sekolah.Sejak Saat itu Sisi memilih diam dan Menjauh dari temannya membuat mereka semua bingung dengan perubahan Sikap Sisi apalagi melihat perut Sisi semakin membesar.Semua murid juga sudah berpikir kalau Sisi hamil.Sejak saat itu Sisi di hina dan Di bully oleh semua.Sisi hanya Bisa bersabar 2 bulan lagi dia akan selesai sekolah.
The King juga sudah di bubarkan Renaldi karena merasa hambar tanpa Digo tapi mereka tetap sahabatan dan Mereka tetap menyimpan kenangan tentang Digo di otak mereka.
            Keesokkan Harinya Sisi berjalan di lorong sekolah dengan perut membuncit karena usia kandungan Sisi sudah 4 bulan.Sisi berpapasan dengan Alana.
"Perut lo makin hari makin besar" Ucap Alana Sinis.
"Jangan jangan lo hamil ya Si tapi Siapa yang menghamili lo" Ucap Hana Sinis.
"Paling paling dia mengandung anak Om Om yang memberi tubuhnya" Ucap Alana Sinis.
            Sisi hendak melewati Hana dan Alana tapi Mereka berdua memegang bahu Sisi.
"Eh Lo songong banget,Dulu mungkin masih ada Digo yang lindungin tapi sekarang lo nggak ada perlindungan" Ucap Alana.
"Lepasin Gue,Bukan urusan kalian mau gue hamil atau nggak" Ucap Sisi Dingin.
            Mereka mendorong Sisi.
       Sisi memejamkan matanya dan Hampir terjatuh.Tiba tiba ada yang menangkap pinggang Sisi.Sisi berpikir kalau orang itu adalah Digo.Sisi membuka matanya.Sisi harus menelan Pil Pahit ternyata orang itu Kafka.Sisi merasa sangat kecewa dia masih berharap Digo kembali.Tanpa mereka sadari Freya melihat Kafka memeluk Pinggang Sisi dan Menatap Sisi.
"Apa Kafka masih perasaan untuk Sisi,Nggak Freya mungkin Kafka cuman nolongin Sisi" Batin Freya menyakinkan dirinya.
               Kafka mendirikan tubuh Sisi dengan tegap.
"Ternyata lo ganjen Juga Sich,Setelah Digo sekarang Kafka,Besok siapa lagi" Ucap Alana Sinis.
"Alana,Lo itu nggak capek apa bully Sisi terus" Ucap Kafka.
"Lo tengok perutnya semakin besar kalau nggak hamil apa coba" Ucap Alana.
"Iya,Gue hamil puas,Lo mau apa,Lo mau laporin gue ke kepsek laporin dan Lo nggak perlu tau siapa ayah dari bayi ini" Ucap Sisi menangis dan Berjalan meninggalkan mereka.
              Kafka,Freya dan lainnya terkejut mendengar pernyataan Sisi.
           Beberapa Saat kemudian.
       Sisi sampai di taman sekolah dan Sisi menangis sambil mengelus perutnya.
"Digo,Aku nggak kuat lagi mendengar hinaan mereka tentang bayi kita" Batin Sisi menangis.
           Tanpa Sisi sadari Kafka meligat Sisi menangis.Kafka berjalan menghampiri Sisi dan duduk di samping Sisi.
"Si,Boleh nanya siapa ayah dari bayi lo kandung" Tanya Kafka hati hati karena tak ingin menyinggung perasaan Sisi.
"Emang selama ini gue pacaran sama siapa dan Pacar gue lah ayah dari bayi ini" Ucap Sisi dengan Lirih.
"Digo,Jadi Digo yang menghamili lo kenapa bisa" Tanya Kafka terkejut.
"4 bulan Yang lalu Digo mabuk dan Gue bawa dia ke kamar Hotel.Saat itu juga mengambil kehormatan Gue dan Kita melakukan yang lagi di apartement,Karena kita terlalu terpengaruh oleh nafsu sampai melakukan itu berhari hari dan Pada akhirnya gue mengandung anak Digo 4 Bulan,Tapi malah Digo meninggalkan gue yang sedang mengandung anaknya" Ucap Sisi menangis.
            Kafka terkejut mendengar pernyataan Sisi.Dia nggak nyangka Digo sampai melakukan hal itu Ke Sisi.Tiba tiba Kafka memeluk Sisi untuk menenangkan Gadis itu.Sisi menangis di pelukan Kafka.Tanpa mereka Sadari Freya melihat itu dengan perasaan sakit di hatinya melihat pacarnya berpelukan dengan Sisi sahabatnya Sendiri.Freya ingin marah tapi dia tau Sisi sedang rapuh dan butuh sandaran untuk menumpahkan seluruh kesedihannya tapi kenapa Kafka yang masih berstatus Pacar Freya.

BERSAMBUNG.

Pasangan Sisi tetap Digo.Cuman Digo lagi ngilang Dulu sebentar.

                  Vote And Comment.

       
       

Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang