Keesokkan Harinya Diva duduk di bangku taman dan melihat sekelilingnya sambil menangis berharap Digo datang.
"Papa kangen Hiks Hiks Hiks" Ucap Diva menangis.
Tanpa Diva sadari sebuah motor berhenti tak jauh dari taman.
Pria bermotor itu membuka kaca helmnya.Pria itu melihat Diva menangis hatinya terasa sakit dan sesak melihat tangisan anak itu.
"Kenapa gue harus mempedulikan Anak itu,Dia bukan Anak gue tapi Anak Kafka,Tapi Hati gue menolak Mengakui anak itu bukan anak gue,Gue ngerasa hati gue mengatakan dia itu anak gue,Cukup Digo dengan perasaan aneh lo,Lo harus terima kernyataan kalau dia bukan anak lo" Batin Pria itu yaitu Digo dengan Lirih.
Digo menutup kaca helmnya dan mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan taman.Walau sebenarnya hatinya berat meninggalkan Diva sendirian di taman.
Beberapa Saat Kemudian.
Motor Digo sampai di parkiran kampus.Semua mahasiswa dan mahasiswi sudah ramai di kampus.
Digo turun dari motornya dan berjalan memasuki kampus dengan wajah datarnya.Digo melangkah di lorong kampus dengan tatapan kosong.Tiba tiba dia nggak sengaja melihat seorang Wanita yang sangat dia cintai dan masih tersimpan dalam di hatinya sedang berdebat dengan seorang sahabat yang entahlah Digo bingung sahabat atau musuh.Ya Kedua orang yang berdebat itu adalah Sisi dan Kafka.
"Lepasin Gue Kaf,Jangan pernah lo dekatin gue lagi" Ucap Sisi Marah dengan Kafka.
"Aku tunangan kamu Si" Ucap Kafka.
"Gue mau pertunangan ini batal" Ucap Sisi membuka Cincin pertunangannya dan Mengambil tangan Kafka.
Sisi menaruh Cincin itu di tangan Kafka.
"Nggak,Aku nggak mau membatalin Pertunangan ini,Orang tua kamu nggak akan setuju kalau kamu batalin pertunangan ini,9 bulan Lagi kita akan menikah,Si" Ucap Kafka.
"Gue nggak bisa Kaf,Gue nggak bisa nikah sama lo,Kalau hati gue bukan untuk lo" Ucap Sisi.
"Gue nggak peduli,Lo calon istri gue dan lo hanya boleh nikah sama gue bukan Digo,Digo cuman Bad Boy yang nggak pantas buat lo" Ucap Kafka mengambil tangan Sisi dan memasang cincin itu ke jari Sisi.
Tanpa mereka sadari Freya melihat kejadian itu.Digo tak sengaja melihat Freya di balik Loket kampus dengan tangan tergepal.
"Gue nggak akan biarin lo nikah sama Sisi Kaf,Lo hanya boleh nikah sama gue" Batin Freya tak terima.
Digo ngerasa Freya sedang membuat Rencana buruk untuk Sisi.
"Dor"
Digo terkejut karena teriakan Ketiga temannya yang tepat berada di dekat telinganya.Dava merangkul bahu Digo dan memberi kode ke Renaldi.Renaldi mengambil gunting dan bersiap memotong rambut Digo sedikit untuk DNA.
"Wih lo makin ganteng aja lo Digo" Ucap Doddy memberi kode ke Renaldi.
Digo menatap mereka heran.
Renaldi sedikit lagi berhasil memotong rambut Digo.Tiba tiba Digo menolehkan kepalanya ke belakang.
Renaldi langsung menyembunyikan gunting itu ke belakang punggungnya.
"Pagi Digo" Ucap Renaldi tersenyum lebar.
Digo menatap mereka heran.
Ada apa dengan ketidak temannya kerasukkan setan atau Kebanyakkan obat.
"Aneh,Lo bertiga" Ucap Digo Dengan nada dinginnya.
Digo melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.
"Tuk"
Doddy dan Dava menoyor kepala Renaldi.
"Lo itu lama banget sich,Tinggal gunting aja lama banget" Ucap Doddy Kesal.
"Gimana dong Digo,Kalau gue langsung gunting rambut dia,Bisa bisa ketahuan gobrok" Ucap Renaldi.
"Kita pikir cara lain lagi,Untuk dapat Sampel DNA Digo tanpa sepengetahuan Digo" Ucap Dava.
Mereka berjalan mengejar Digo.
Beberapa Saat Kemudian.
Digo sampai di kelasnya dan Digo berjalan ke bangku lain bukan Bangku di belakang Sisi.
"Minggir" Ucap Digo dengan Nada Dingin.
"Tapi bukannya bangku lo disana" Ucap Seorang Mahasiswa menunjuk bangku di belakang Sisi.
"Ini kampus milik gue,Jadi gue berhak mau gue duduk manapun boleh" Ucap Digo dengan Kasar.
"Jangan mentang mentang lo anak pemilik kampus,Bisa semena semena lo sama kita,Dasar anak Manja" Ucap Salah satu Mahasiswa itu dengan Sinis.
"Lo berani nantangin gue hah" Bentak Digo.
"Emang gue harus takut apa sama lo" Ucap Salah satu Mahasiswa.Bugh!
Digo meninju orang itu hingga sudut bibir orang itu berdarah.
"Banyak bacot lo,Gue suruh pindah aja susah tengah mati" Ucap Digo kasar.
Semua Mahasiswa dan Mahasiswi terkejut melihat Digo meninju orang itu termaksud Sisi.

BINABASA MO ANG
Bad Boy (END)
FanfictionSisi Renitaasha Seorang siswi baru di Musical School.Dia berpikir Hidupnya akan lebih indah dan Lebih menyenangkan di sekolah barunya dari pada sekolah lamanya.Tapi Apa yang Sisi bayangkan tidak seperti kernyataannya.Bukannya Sisi Dapat ketenangan y...