PART📍EMPAT PULUH EMPAT

2.1K 123 5
                                    

KEEP FIGHTING, GUYS! SELALU BERSYUKUR, JANGAN INSECURE!

HAPPY RRADING, GUYS!
JANGAN LUPA TEKAN VOTE!

🎶 PLAYED NOW |MERINDU LAGI - YOVIE & NUNO |
÷
×

" Tasy, Nanti gue tunggu di mobil aja, Ya? Ngeri gue kalau masuk kandang narpi. " Pinta Rio dengan menggidikan bahunya ngeri.

Merasa tak mendapat sahutan Atasya, Ia menoleh dan mendapati Atasya yang menonton Sandra yang menggandeng lengan Alfaro menuju mobil Ari. Rio dengan sigap berdiri menutupi pemandangan itu.

" Jangan dilihat! Masuk mobil, Gih. " Suruh Rio yang diangguki patuh Atasya lalu gadis itu masuk ke dalam mobil milik Rio.

Rio mencebikan bibirnya menatap pasangan memuakan itu, Lalu saat kebetulan Alfaro juga menatapnya, Rio langsung memlototi Rio dan melengos masuk ke mobil.

" Apa kita perlu mampir untuk makan dulu? " Tanya Rio menawarkan.

Atasya menggeleng, " Langsung aja. " Jawabnya yang dibalas deheman mengerti Rio, Lalu mobil mulai melesat meninggalkan area Sekolah.

Sekitar 20 menit perjalanan, Akhirnya mobil berhenti di parkiran kantor polisi.

" Gue tunggu di sini, Nanti kalau udah langsung ke sini. " Tukas Rio yang diangguki Atasya, Lalu gadis itu keluar dari mobilnya dan masuk ke kantor polisi.

Setelah melakukan serangkaian persyaratan, Atasya duduk menunggu untuk petugas memanggil Kiara. Atasya tersenyum kecil saat melihat Kiara.

" Ada apa? " Tanya Kiara acuh.

Atasya menyilangkan tangannya bersedekap, " Siapa pelaku yang lainnya? " Tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

" Gue gak tau. " Balas Kiara dingin.

Atasya mengangguk mengerti, " Gue dengar hukumannya penjara empat tahun, Atau tujuh, Ya? Atau mungkin lo mau sepuluh tahun? " Tukasnya dengan menaikan sebelah alisnya menatap Kiara meminta pendapatnya.

Kiara mengepalkan tangannya kuat-kuat dengan menatap kilat Atasya, Sepertinya perkataan itu berhasil membuatnya marah. Tapi sedetiknya ia kembali membuka kepalan tangannya dan menarik nafasnya dalam.

" Gue gak pernah tau dia siapa dan belum pernah melihat wajah mereka karena mereka selalu memakai topeng. " Jawab Kiara berusaha sebiasa mungkin.

" Lo gak tau mereka siapa, Dan lo malah kerja sama dengan mereka? Bodoh! " Ujar Atasya dengan berdecih.

" Mereka nawarin gue bantuan untuk ngehancurin lo dan gue langsung setuju kalau itu buat ngehancurin lo. " Ujar Kiara.

" Dan sekarang keadaan berbalik, Lo yang hancur. " Sahut Atasya dengan tatapan tajamnya.

" Tapi setidaknya gue tahu kelemahan lo. " Balas Kiara dengan senyum sinisnya.

Atasya memilih menahan amarahnya, Lalu bangkit berdiri.
" Oke, Karena gue gak dapat jawaban yang gue minta, Lo tetap lanjutin sidang lo besok. " Ujarnya.

" Tenang aja, Gue akan nyuruh bokap gue untuk gak ngeberatin hukuman lo dan gue akan ngomong sama bokap gue buat gak ngehancurin keluarga lo. " Sambung Atasya saat mendapati tatapan protes yang dilayangkan Kiara.

" Daripada menghukum pelaku yang palsu, Lebih baik nangkap pelaku aslinya. Semoga setelah bebas lo bisa jadi orang yang lebih baik. " Ujar Atasya dengan senyum tulusnya, Lalu ia pergi dari sana.

Sepeninggalan Atasya, Kiara langsung menangis menyesal atas perbuatannya. Ia sangat berterima kasih karena Atasya tidak memberatkan hukumannya dan tidak menghancurkan keluarganya, Itu sudah cukup untuknya. Sekarang ia bisa menjalani hukumannya dengan tenang.

The Perfect Boy ✔Where stories live. Discover now