CHAPTER 31 #SEQUEL

286 27 4
                                    

"Titan?!" Phoenix terkejut ketika Titan berdiri tidak jauh darinya.

Titan tertawa pelan dan menatap sinis kearah Phoenix.

Salah satu tangannya menggenggam sebuah kubus biru yang bercahaya, diangkatnya tangan yang menggenggam kubus itu lalu diarahkannya kepada Phoenix.

"Mystic Cube ada padaku....,"

Phoenix menggeram.
Dia menatap marah kearah Titan.

"Permainan selesai." sahut sebuah suara lagi.

"Kau?!" Phoenix menggenggam erat tangannya saat mengetahui siapa yang ia tatap.

"Apa kurang keras? Permainan busukmu telah selesai! Berakhir dengan keegoisan mu!!" bentak Hana, dia menatap dingin Phoenix.

Tidak lama kemudian, muncul sosok Natalie yang memakai jubah putih yang berdiri di depan Hana.

"Berhentilah menjadi sok kuasa. Kau sudah selesai disini. Titan pemenangnya." ucap Natalie dingin sambil mengarahkan tangannya kearah Titan yang berjalan menuju Hana dan Natalie.

Phoenix terbungkam.

"Kau? Kau berpihak pada makhluk-makhluk bodoh itu?!" tanya Phoenix tajam kepada Titan.

Titan tersenyum.
"Aku tidak berpihak pada mereka. Tapi aku berpihak pada diriku sendiri, pada hatiku sendiri,"

Beberapa detik kemudian, Phoenix tertawa licik. Dia menunjuk dengan jari besi nya kearah Titan.

"Dasar bodoh! Cyborg tidak memiliki hati!"

"Tapi kami punya," sahut Hana yang berjalan menuju Titan.

Tangan Titan menahan Hana untuk tetap di belakang Titan.

"Pulanglah, Phoenix. Kau telah dirasuki oleh kegelapan. Pikiranmu gelap dan—"

"Banyak omong!!"

Phoenix mengarahkan tangannya kearah Titan dan muncullah ledakan kecil yang menimbulkan asap tebal.

Tanpa Titan maupun si kembar ketahui, Phoenix menabraknya dan menerbangkan Titan dengan mencekik lehernya, mengarahkan Titan menuju sebuah tembok sehingga tembok itu rusak.

The Mystic Cube yang dipegang Titan pun terjatuh ke jurang.

Hana membelalak.
Segera saja dia melesat mencari The Mystic Cube.

Namun usahanya gagal ketika sesuatu melempar dirinya jauh dan menabrak sesuatu yang sangat keras, menimbulkan beberapa bagian tubuhnya terluka.

"Akh..." rintih Hana.

Dia mencoba bangkit namun tubuhnya tidak bisa digerakkan. Mata Hana berkaca-kaca.

"Aku...... Aku harus membantu mereka. Hiks... Aku harus berjuang," tekad Hana sambil terus berusaha bangun walau tubuhnya terasa sakit sekali.

"Akh!" Hana kembali mengerang kesakitan, air matanya meluncur deras dari kelopak matanya.

Matanya menangkap sebuah cabang pohon yang tidak jauh darinya. Tangannya mulai bergerak untuk memegang cabang pohon itu, dan berhasil. Cabang itu digunakan agar memudahkan Hana bangun. Lemparan tadi cukup membuat beberapa bagian tubuhnya sakit dan remuk.

Belum sampai Hana berdiri, tiba-tiba seseorang menerjang nya.

DUGH!!

Hana meringis kesakitan.
Napasnya melemah. Sesuatu menahan tubuhnya, seakan-akan ingin mendorongnya masuk ke dasar tanah Underworld. Kepalanya seakan terasa berat.

[1] MY QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang