CHAPTER 35 #SEQUEL

347 27 1
                                    

"Satu pengorbanan membuahkan kebenaran, satu kebenaran membuahkan keadilan. Dan keadilan itulah pilar utama sebuah kesejahteraan sebuah kaum"

-Natalie Scarfille

***

Sebuah cahaya menyilaukan membelah langit Underworld, perlahan, cahaya itu berubah menjadi leburan kelabu bagaikan segenggam abu yang terbaur di dalam air.

Bayangan sebuah sosok terbang di dalam cahaya itu, dengan deru angin kencang bercampur dengan awan kelabu tadi, sosok itu berusaha keras mencapai puncak atmosfer.

Tidak dihiraukannya batasan tubuh dan kekuatan yang ia miliki, yang ada di benaknya hanyalah secercah perdamaian abadi kaum nya.

Kalian tahu siapa dia? Dia adalah Ratu, Sang Immortal yang menjadi pemimpin Underworld. Natalie Scarfille. Seorang gadis kecil yang ditakdirkan untuk menjadi Ratu Immortal.

Penderitaan, kehilangan, dan kegelapan adalah tiga elemen terbentuknya semangat dan tekad bulat seorang gadis kecil sepertinya.

Gadis itu merentangkan tangannya, bersamaan dengan hal itu, tubuhnya memasuki lapisan panas. Natalie memejamkan matanya, mencoba berkonsentrasi.

Dari dalam tubuhnya, keluarlah sebuah bayangan yang kemudian memutar tubuhnya secara cepat.

"Yang Mulia! Ratu Natalie!"

"Pergilah, eonnie. Dalam waktu singkat, aku akan mengembalikan mu ke Utopia, bergabung dengan makhluk makhluk Underworld dan aku akan mengurus atmosfer ini," tegas Natalie.

Sesosok bayangan itu makin bergerak cepat, "Tidak! Apapun yang terjadi, aku tidak akan mau meninggalkanmu. Kau lupa, sudah berapa lama kita berjuang? Apakah perjuangan besar kali ini akan sia-sia, eoh?!"

Natalie mengepalkan tangannya. Lalu memukulkan ke udara di sampingnya, menghantam tubuh bayangan itu. Mengakibatkan bayangan tersebut jatuh dengan tempo cepat, dilapisi sebuah selubung sejuk untuk melindungi nya.

Nataliie!!!

Natalie menghela napas frustasi, kemudian ia mengumpulkan kekuatannya, tangannya yg mungil itu terulur dan menyentuh atmosfer lapisan luar tersebut.

Natalie merapalkan mantra saat tangannya dengan mantap menekan atmosfer lapisan terakhir itu, namun dua detik kemudian, sebuah kejadian yang bahkan tidak Natalie pikirkan terjadi.

CRRASSHH!!

Natalie terdiam. Kepalanya terasa kosong. Hawa panas menyengat dari jantungnya ke seluruh tubuh. Tangannya mendadak bergetar. Natalie merasakan tubuhnya mati rasa...

"Apa...? Apa yang....?"

"Kh.." Natalie meringis kesakitan. Ia memegangi dada nya kuat, lalu ia tercekat kala terdapat darah merah kental bercampur biru keunguan di telapak tangannya.

Natalie menatap nanar telapak tangannya. "Tidak.... Ini.. Ini belum saatnya-"

Natalie memandang atmosfer yang perlahan menjadi tak kasat mata, pertanda bahwa selubung Underworld itu sudah tidak dapat bertahan lama.

[1] MY QUEEN ✔Where stories live. Discover now