Chapter 10 : I Need U

4.7K 631 77
                                    

💔💔💔💔💔


2 September 2010, pukul 13.45 siang

Min Yoongi menatap langit yang mendung dengan tatapan sayu. Ia membawa payung karena ramalan cuacanya mengatakan bahwa hari ini akan turun hujan. Tapi, kesepian di hati Yoongi membuat hari-hari Yoongi tampak muram.

Sudah hampir seminggu lebih Yoongi tidak melihat Jimin. Meski Hoseok sering mengunjunginya dengan alasan Army, kucing peliharaan Jimin,  tetap saja Yoongi tidak puas dengan tanggapan Hoseok.

Setiap kali Yoongi ingin mengirim pesan pada Jimin, pasti Hoseok akan mencegahnya dan mengatakan untuk membicarakannya pada Hoseok saja.

Lama-kelamaan Yoongi curiga dengan pendekatan Hoseok padanya yang tiba-tiba. Jimin tidak pernah mengatakan padanya tentang keluarganya dan Yoongi merasa sangat buruk pada Jimin.

Apakah Jimin baik-baik saja disana?

"Yoongi!" namja berambut putih mendongak dari lamunannya melihat mobil familiar didepan sekolahnya. Hoseok.

Sudah menjadi kebiasaan baru kalau Hoseok akan menjemputnya akhir-akhir ini. Meski Yoongi awalnya terus menolak, Hoseok selalu bilang 'Ini perintah dari Jimin'. Mau tidak mau, Yoongi menurutinya dengan berat hati.

"Bagaimana sekolahmu tadi?" tanya Hoseok ceria ketika Yoongi masuk dan duduk dimobil.

'Baik-baik saja. Tidak ada hal yang lebih.' Hoseok mengangguk paham dan mulai menjalankan mobilnya.

"Apakah kita perlu membeli makanan untuk Army lagi?" Yoongi menggeleng dan mengeluarkan sebuah kertas dari saku mantel hitamnya.

'Aku ingin pergi berbelanja. Kebutuhan bulananku sudah habis.' Hoseok mengangguk paham sebelum tersenyum begitu lebar.

"Kalau begitu, sekalian saja mau? Baru kali ini aku berbelanja denganmu!" antusiasme Hoseok membuat namja albino tersenyum kecil.

Selama yang Yoongi ingat, sikap Hoseok padanya palsu dan hanya dibuat-buat. Tapi, entah kenapa antusiasme-nya akhir-akhir ini muncul. Seperti sudah lama dipendam dan disembunyikan.

'Baru kali ini kau bersikap tulus padaku.' isyarat Yoongi membuat Hoseok tertegun. Namja berambut maroon melirik diam pada Yoongi yang tersenyum lembut menatap jalanan.

"...benarkah?" tanya Hoseok pelan. Yoongi mengangguk.

'Ya. Selama ini kau berbicara dan tersenyum palsu padaku. Tapi aku senang. Kau tulus hari ini.' kedua manik belerang Yoongi yang hangat menatap Hoseok dan sedikit terkejut ketika namja itu juga menatapnya.

Yoongi memiringkan kepalanya bingung. Tatapannya menyiratkan 'ada-apa' pada Hoseok membuat namja berambut maroon menggeleng pelan.

"Tidak. Dimana letak pasar yang biasanya kau kunjungi?" tanya Hoseok lembut dan Yoongi menunjuk jalan dengan ceria.

'Disana! Aku biasa berbelanja disana karena terdapat banyak diskon disana!' Hoseok mengangguk paham.

"Pekerjaanmu apa?" Yoongi tersenyum malu.

'Aku bekerja sebagai pelayan biasa di sebuah restoran. Terkadang, aku akan menulis di laptopku.'

"Kau seorang penulis juga?" tanya Hoseok sedikit kagum. Yoongi menggaruk pipinya malu.

'Ya... meski tidak terlalu menar-'

"Apa judulnya?" tanya Hoseok cepat dan merutuki dirinya sendiri dalam hati karena tingkah aneh.

Your Voice | MINYOON (Complete) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora