2.

1.8K 127 14
                                    

Happy reading

Pagi ini aku sarapan bersama Daddy dan Mommy tanpa adanya Axele, karena dia sudah kembali ke California tadi malam.

Rasanya sangat tenang tanpa adanya Axele yang menggangguku.

Ingatan akan kejadian kemarin lagi membuat ku tersenyum, entah kenapa wajah pria itu tidak mau menghilang dari pikiran ku.

Aku memegang pipi ku yang terasa panas, kalau aku bercermin pasti pipi ku sudah merah seperti kepiting rebus.

Aku melirik kearah depan ku dan selamat, Daddy dan Mommy tidak melihat ku. Mereka sibuk sarapan dengan hening.

Selesai sarapan aku kembali ke kamar ku. Daddy sudah berangkat ke kantor begitu juga Mommy yang sudah sibuk dengan urusannya.

Aku duduk di kasur empuk ku sambil membaca buku novel. Kebetulan aku sangat suka membaca dan menulis.

Saat asyiknya membaca, lagu marron 5 animals mengalun ditelinga ku yang mengiringi diriku membaca.

Aku mengambil ponsel ku yang berada dinakas samping tempat tidurku dan melihat nama si penelepon yang tertera di ponsel.

"Risya" gumamku. Aku pun langsung mengangkat telpon dari sahabat ku. Dia ini diam-diam menyukai kakak ku. Tapi setiap ku tanya dia selalu mengelak, tapi jangan meremehkan ku.

Aku tau dia suka pada kakak ku dari gerak-gerik dan tatapan matanya pada kakak ku. Tapi ya dasar sih Axele sih manusia kutub hanya cuek-cuek saja, tidak peka, Dingin brrrrrrrr.

"Hallo Risya ada apa?" Tanya ku padanya.
"................ ................"
"Sekarang?"
"................"
"Ok baiklah, wait aku harus minta izin sama Mommy dan Daddy ku! Bye."

Klik. Aku mematikan panggilan telpon. Dan segera bersiap-siap untuk pergi.

Tapi sebelum itu aku meminta izin kepada kedua orang tua ku.

Dan sekarang disinilah aku setelah mendapat izin dari Mommy dan Daddy. Tapi tetap saja dengan pengawalan yang ketat huffffttt.

Aku menulusuri dengan teliti setiap tempat yang ada di mall ini mencari sosok orang yang sudah buat janji padaku.

Dah HAP aku menemukannya. Risya sahabat ku melambai-lambaikan tangannya padaku, aku pun menghampirinya.

"Sarah, apa kabar mu? Aku merindukanmu bebs!" Ucap Risya memelukku sambil berbasa-basi dengan embel-embel bebs, panggilan alay kami berdua.

"Dasar kau ini Ris, tadi ditelpon kau tidak menanyakan kabar ku!" Ucapku pura-pura marah sambil memanyunkan bibir ku yang seksi ini.

"Aku lupa Sar, habis aku rindu sekali padamu dan ingin langsung bertemu denganmu" Risya menepuk jidatnya dan tertawa setelahnya, aku pun tergelak melihatnya. Dasarrr.

Aku dan Risya berjalan bersama dengan tujuan ingin shopping, jadilah kami memilih gaun-gaun yang indah.

Saat sedang asyik memilih gaun-gaun. Serasa ada yang menarik baju bawahku. Lantas aku pun menoleh kebelakang dan terkejut.

"Alif" ucapku kaget melihat anak kecil itu lagi disini, di MALL. Lantas aku pun berjongkok menyeimbangkan tinggi badan Alif.

Tunggu, sedang apa anak ini disini? Jangan bilang dia sendirian lagi. Aku melirik ke kanan dan ke kiri seluruh mall ini.

"Alif sedang apa disini?" Tanyaku.
Alif tidak menjawab.

"Alif sama siapa kesini?" Tanyaku lagi.
Alif tersenyum dan memegang tanganku.

Sarah's Love Story (Sudah Di Bukukan & Tersedia Versi E-booknya)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora