Hanya Short Story dari beberapa lagu dan member BTS. Semoga kalian suka. Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli para member ya. Hanya imajinasi saya saja.
*
Jika minat silahkan baca, Jika suka silahkan Vote dan Jika ada kesalaha...
Seseorang akan terlihat berharga saat seseorang itu sudah tak terlihat dan tak bisa lagi kita rasakan kehadiran nya.
_____
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"Kamu punya keluarga yang sempurna." Jimin menoleh pada Adora dan tersenyum kecil.
"Tidak ada yang sempurna. Tapi kita bisa buat semuanya sempurna dengan cara bersyukur atas apa yang kita punya."
Adora hanya diam tidak membalas ucapan Jimin, bersyukur? apa yang harus Adora syukuri dikehidupan nya yang berantakan dan tak adil ini.
Setelah sampai Adora keluar dari mobil dan segera melangkah masuk kedalam rumahnya tapi Jimin mencekalnya.
"Apa?" Tanya Adora malas.
"Kamu harus berubah jadi lebih baik, ada banyak cara positif untuk membuat kita bahagia. Contohnya melihat seseorang yang kita cintai tersenyum." Ucap Jimin pelan dengan senyum tulusnya lagi. Sungguh Jimin sangat mencintai gadis didepannya ini. Tak perduli alasan Adora yang hanya menjadi nya mainan saja.
Cup!
"Selamat malam." Jimin segera melangkah pergi setelah memberani kan diri mengecup dahi Adora. Jimin hanya berharap gadis itu tidak marah atas kelancangan nya.
Adora hanya tertegun ditempat sampai tak menyadari bahwa Jimin sudah pergi meninggalkan rumahnya. Tangannya menyentuh dahinya yang dikecup lembut oleh Jimin tadi. Terasa begitu hangat dan tulus, sampai Adora merasa jantungnya kembali berdetak kencang saat ini.
Satu bulan kemudian.
Semuanya baik-baik saja Adora yang sekarang jarang pergi ke club malam dan sikapnya pada Jimin sedikit lebih baik. Menurut Jimin itu sudah lebih dari cukup dan ia merasa bahagia karena perubahan itu.
"Kamu mau kemana?" Tanya Jimin yang meliha Adora keluar dari kelasnya dan melangkah tergesah.
"Club." Jawab Adora singkat.
"Mau apa? Ini kan masih siang?"
Adora memutar matanya kesal, ia merasa Jimin semakin posessif sekarang, apa Adora harus mengkasari Jimin lagi agar pria itu tak usah ikut campur kembali dalam hidupnya.
"Memangnya ada peraturan tidak boleh ke club siang hari? Tidak kan. Jadi jangan halangi aku pergi."
Jimin terdiam sebentar sebelum berucap. "Aku boleh ikut?"
