Lost Star || Part 01

166 13 0
                                    

Stella wanita cantik itu dengan semangat membuat hidangan untuk makan siang nanti, Namjoon bilang jika hari ini pria itu akan pulang lebih cepat. Stella juga yang baru saja pulang dari restoran segera memasak.

"Ini rasanya udah pas belum?" Tanya Jiun sahabat Stella yang memang mampir kerumah Stella.

Stella mendekat, menyicip sup ayamnya. "Sudah pas, hanya tunggu sampai matang saja."

Jiun mengangguk-angguk. Seraya sesekali mengaduk sup nya. Matanya menatap Stella yang tampak lelah, Jiun takut Stella jatuh sakit apalagi perempuan itu sedang hamil.

Setelah beberapa menit hidangan sudah tersedia dimeja. "Kau makan dulu saja Jiun, aku akan menunggu Namjoon pulang dan makasih sudah membantuku."

Jiun mendudukan dirinya dikursi, menganggukan kepala. "Tak apa, sekalian aku belajar memasak juga kan." Jiun sebagai perempuan wajib bisa memasak, jadi mulai dari sekarang dia sering searching cara memasak atau belajar langsung dari Stella yang seorang koki.

"Sepertinya sudah siap menyusul ku." Goda Stella menaikan sebelah alisnya.

Jiun menggeleng menelan terlebih dahulu makanan dimulutnya. "No, aku ingin fokus dulu pada karier ku, untuk menikah nanti saja."

Stella hanya mengangguk beranjak dari duduknya. "Aku akan mandi dulu, kau makan saja. Tak apakan aku tinggal." Stella meninggalkan Jiun setelah gadis itu menggangguk.

Jiun akui jika Stella adalah wanita yang sangat luar biasa, wanita itu tidak terpaku dirumah menikmati kemewahan yang Namjoon berikan, Stella lebih memilih membangun bisnisnya disini. Bahkan saat dirinya hamil pun Stella tetap ke restoran, cukup keras kepala karena ia yakin Namjoon sudah menyuruh wanita itu tetap dirumah.

Makanannya sudah habis, Jiun segera membawa piring bekasnya kecucian piring dan mulai dicucinya. Matanya melirik jam sudah pukul dua dan Namjoon belum pulang, katanya akan pulang sebentar lagi. Ya, mungkin macet.

Stella keluar dari kamar dengan wajah lebih fresh dari sebelumnya. Duduk disofa samping Jiun.

"Namjoon masih belum sampai, padahal dia bilang akan pulang kan?"

Stella melirik jam lalu menggelengkan kepalanya. "Mungkin masih ada yang harus diurus di agensi." Tangan Stella mengelus perutnya yang sedikit sakit.

"Kau kenapa? Apa perutmu sakit? Ini pasti karena kau belum makan siang. Lebih baik kau makan dulu Stella."

"Tidak, tidak apa-apa Jiun. Hanya sedikit kram. Aku baik-baik saja."

Jiun seolah tidak percaya, jelas-jelas tadi telinganya mendengar Stella mendesis kesakitan. "Benarkah?"

Stella tersenyum mencubit pipi Jiun. "Ia, Jiun."

"Oke, anggap aku percaya. Seperti nya aku harus pulang. Takut mengganggu mu nanti." Jiun bangkit menggambil tasnya.

"Ia, kau hati-hati. Jangan mengebut saat membawa mobilmu." Peringat Stella pada sahabatnya yang sering sekali ugal-ugalan dijalan.

Jin tersenyum samai giginya terlihat. "Hehe.. Tidak janji."

Stella mengantar Jiun sampai halaman rumahnya, dimana mobil hitam Jiun terparkir.

"Hei, inget jika Namjoon belum datang juga sampai jam tiga, kau harus makan. Kasihan ponakan ku nanti kelaparan."

Stella tersenyum, Jiun memang sahabat yang peduli padanya. "Iya, iya."

Setelah Jiun pergi, Stella kembali masuk kedalam rumah. Mungkin menonton Tv atau melihat Youtube untuk menunggu suaminya pulang.

Short Story || BTSWhere stories live. Discover now