28. Pengakuan Daniel

4.3K 128 2
                                    

  Daniel mantapkan hatinya untuk berkata jujur kepada Samuel.  Ia sebenarnya takut akan penolakan yang dilayangkan Samuel kepadanya.  Namun,  napsunya sudah tak dapat lagi terbendung.  Ia harus menuntaskan segalanya agar berjalan dengan semestinya.

"Samuel... Sebelum kita mandi, aku ada sebuah pernyataan untuk kuungkapkan padamu.  Kumohon dengarkan aku baik-baik. Jangan kau marah atau bahkan membenciku setelah kau mendengarkan semua pengakuanku ini. Kau boleh menolak atau melupakan apa yang baru saja kuungkapkan jika itu tidak sesuai dengan keeinginanmu. Kumohon berjanjilah padaku" ucap Daniel dengan tegas sambil menantap tajam mata Samuel.

"Baiklah, aku berjanji akan memikirkannya ucapanmu dengan matang. Sebenarnya apa yang ingin engkau sampaikan kepadamu.  Sekarang aku menjadi penasaran dibuatnya" sahut Samuel penasaran.

"Sebenarnya, aku mempunyai bayangan dan keinginan untuk bercinta bersamamu disini. Maafkan aku jika apa yang kubicarakan ini terkesan tidak masuk akal untukmu. Entahlah sejak kejadian kemarin disaat aku melihat pasangan gay antara dokter Koko dan suster Freddy bercinta di kamar ini, aku menjadi terbayang akan kenikmatan bercinta yang dilakukan oleh mereka berdua.  Hal itu membawaku ke alam bawah sadarku hingga aku memimpikan kita berdua sedang bercinta layaknya seorang kekasih. Lihatlah celanaku sekarang.  Nampak basah karena spermaku yang tumpah akibat mimpi semalam. Jujur kukatakan semua ini padamu.  Kuharap kau mengerti dan memahaminya.  Maafkan aku jika ucapanku ini lancang kepadamu Samuel" ucap Daniel sambil tertunduk malu.

"Astaga...  Ternyata itu yang hendak kau katakan Daniel. Tentu saja aku tidak akan marah dengan semua pengakuan jujurmu padaku.  Justru aku senang kau dapat mengungkapkan isi hatimu kepadaku. Kita memang baru beberapa hari menjadi seorang teman, tetapi aku merasa kita berdua akan mempunyai ikatan yang lebih erat daripada sekadar teman biasa. Jika engkau menginginkanku untuk bercinta denganmu saat ini, maka aku akan memberikannya kepadamu. Aku rela mempersembahkan tubuh ini kepadamu.  Meskipun kita hanya sebatas seorang teman biasa.  Karena ku tau engkau sudah memiliki Clara di dalam hati dan hidupmu" sahut Samuel sambil menatap wajah Daniel yang tertunduk malu.

"Benarkah...  Apakah kau serius dengan ucapanmu saat ini Samuel. Aku harap kau tidak bercanda. Karena memang saat ini aku sungguh bingung dengan keinginan gilaku ini.  Maafkan aku jika apa yang aku katakan begitu mengejutkanmu. Mungkin kita tidak bisa menjadi seorang kekasih tetapi kau sudah kuanggap sebagai seorang yang terpenting di hidupku selain keluargaku dan juga Clara kekasihku"  tangkas Daniel.

"Tentu saja aku serius dengan ucapanku Daniel.  Tataplah aku sekarang dan lihat mataku.  Apakah kau bisa melihat bahwa saat ini aku bercanda atau serius menanggapi ucapanmu tersebut? Kau bisa merasakan tubuhku saat ini. Aku rela memberikan semua jiwa dan ragaku hanya untukmu sayang" jawab Samuel sambil memegang pipi Daniel dan mendekatkan pada wajahnya agar dapat menatapnya dengan jelas.

"Baiklah aku percaya padamu Samuel. Sekarang ijinkan aku untuk menikmati tubuhmu ini. Entah mengapa aku begitu sangat menginginkan tubuhmu untuk dapat menyatu bersamaku. Persiapanlah dirimu karena penisku ini sebentar lagi akan masuk ke pantatmu yang putih itu Samuel" sahut Daniel sambil melucuti pakaian yang dikenakannya berserta celananya yang didalamnya sudah mengeras penis kebanggaannya tersebut.

Daniel pun langsung mengecup bibir merah milik Samuel.  Samuel juga membalas ciuman Daniel dengan sangat lihat.  Lidah mereka pun saling beradu dalam sebuah pertemuan yang disebut dengan ciuman panas sepasang lelaki. Sambil berpelukan dengan erat dan dibawah guyuran air shower yang mengalir di tubuh mereka, Daniel dan Samuel asyik menikmati ciuman hangat mereka.

Samuel and Daniel (Gay Story) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang