#1 Not Mine (Introduce)

8.2K 595 40
                                    

Suara pisau yang memotong sayuran terdengar konstan, sedang di sampingnya suara mendesis berasal dari panci yang tengahmerebus daging. Wangi rempah langsung menguar begitu panci dibuka, dengan cekatan sayuran yang tadi dicincang di masukkan ke dalam panci. Bau itu menyebar ke seluruh ruangan, meresap lewat celah-celah kecil, dan mencari hidung yang akan menghirupnya. Bahkan pria yang sedang tertidur itu terganggu hidungnya karena aroma itu, rasa laparnya mengganggu mimpi indahnya, perutnya mendadak lapar, dan kepalanya sulit untuk mengabaikan meski mata masih ingin tetap tertutup. Setengah hati ia bangun, menguap, dan menatap sekeliling dengan mata sayup yang masih menuntut untuk tidur.

Yoongi sedang menyiapkan sarapan ketika Taehyung baru bangun sambil menggaruk perutnya karena mengendus bau masakan di dapur. "Pagi, Yoon," sapanya sambil menguap seperti pria tua.

Taehyung, Kim Taehyung adalah tetanga, sahabatnya, temannya sedari kecil. Mereka duduk di bangku sekolah yang sama, selalu di sekolah yang sama, berangkat bersama dan pulang bersama. Intinya, Taehyung dan Yoongi selalu bersama. Makanya ketika Yoongi memutuskan untuk kuliah di Seoul, Taehyung mengikutinya dan mengambil jurusan berbeda di universitas yang sama. Alasan penghematan keuangan menjadi kedok mereka untuk tinggal di apartemen yang sama. Kewajiban pun mereka bagi, Taehyung yang mengurus pakaian dan Yoongi yang mengurus makanan, untuk bersih-bersih mereka lakukan bersama.

"Pagi, Tae. Basuh wajahmu sana," ucap Yoongi yang masih sibuk melakukan sentuhan akhir untuk hidangan sarapannya. Yoongi mendengus saat Taehyung malah mendekatinya, pemuda ini selalu tidak langsung menurut kalau disuruh. "Kubilang basuh wajahmu, Tae. Singkirkan tanganmu, dan jangan mengendusi leherku. Aku tidak bisa memasak kalau kau peluk, bodoh."

"Mmmh," gumam Taehyung tidak berarti. Nyatanya pria yang lebih tinggi dari Yoongi itu masih asik melingkarkan tangannya di perut dan mengendusi--juga mengecupi--leher Yoongi.

"Ck." Disikutnya perut Taehyung, mendorong tubuhnya dan berkacak pinggang menatap pria yang lebih muda 9 bulan darinya itu. "Kubilang basuh wajahmu! Apa telingamu mulai tuli karena tertutup pupuk kandang, Kim?"  ledeknya sarkastis. Matanya melirik sebal karena kegiatannya diganggu.

Taehyung meringis kemudian tersenyum kotak khasnya, menatap Yoongi dengan tatapan sayunya yang tajam menggoda. "Morning kisseu?" tanyanya sensual dengan tangan yang jahil merayap ke punggung yang lebih pendek.

Yoongi berjengit, tangannya reflek menampar mulut Taehyung yang sudah monyong-monyong tidak jelas. "Morning kiss pantatmu! Tidak, Tae. Sudah kubilang berhenti lakukan itu, bukan?" omelnya. 

Ia merenggut kecewa, meski begitu ini bukan akhir dari usahanya. "Aahhh, hyung~ please??"

Yoongi mendengus, hapal betul trik jitu merajuk milik Taehyung jika memanggilnya dengan 'hyung' dengan tatapan sebelas-duabelas mirip Holly, anjingnya di Daegu. "Tidak, Tae."

"Ayolah hyung~ kita selalu lakukan itu sejak kecil, sulit untuk tidak melakukannya. Kumohon?" pintanya. Ditatapnya Yoongi dengan jurus puppy eyes, plus genggaman lembut pada kedua tangannya dan BLAR, Yoongi dijamin luluh oleh pesona sialan Kim Taehyung.



"Hahhh, terserahlah," pasrah Yoongi kemudian Taehyung berlonjak senang. "Tapi mulai besok kau harus belajar untuk menghentikan kebiasaan ini, mengerti?" lanjutnya.

Taehyung tersenyum senang, masih berada dalam euphorianya. "Iyaiya," jawabnya tak acuh.

Tangan Yoongi ditarik, membuat tubuh kecil itu menubruk tubuhnya. Tangan kirinya ia lingkari di pinggang ramping Yoongi, sedangkan tangan kanannya menyangga wajah Yoongi yang memerah sempurna. Ekspresi yang selalu keluar meski adegan ini sudah mereka lakukan ratusan ribu kali. Diraupnya bibir cherry Yoongi, kecupan dan beberapa lumatan kecil seperti biasanya.

Not Mine [TAEGI]Where stories live. Discover now