15. Pelukan Sahabat

20.2K 1.3K 11
                                    


Cobalah untuk menjadi pelangi pada mendungnya seseorang

❄❄❄







Kristal terus memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang agar segera melunasi hutang ayahnya pada perusahaan ayahnya Sabrina. Ia ingin segera terlepas dari beban ini.

Hatinya sakit dihina terus seperti ini, dan direndahkan di depan umum. Lalu, apa salahnya jika Kristal anak dari seorang pembuat kue? Apakah itu haram? Tidak bukan.

Kristal menghembuskan nafas berat, ia melihat kakinya yang sudah di bungkus perban. Masih lumayan sakit, namun tidak sesakit tadi, karena sudah di beri salep.

Suara derap kaki terdengar ke arah ruang uks. Kristal mengarahkan pandanganya ke pintu. Dan muncul lah dua mahluk yang sedang terengah sambil memegangi dengkulnya.

" Kenzy? Syahnaz? Ngapain kalian lari-lari?"

"Kristal! Sabrina berantem sama Lo dikantin?"

"Enggak." jawab Kristal dingin.

"Kristal, gue tanya serius?"

Kristal memalingkan wajahnya. "Kalian bisa bedain gak? berantem, sama orang yang nyari gara-gara? Berantem itu dua-duanya saling nyerang. Ngerti kan?"

"Jadi bener, tadi ada keributan di kantin? Masalahnya apa lagi? Erlangga?"

"Siapa lagi."

"Lo ada urusan apalagi sama Erlang? Kan gue udah bilang, Lo tu harus hindarin dia."

"Erlangga itu nginjek-nginjek tugas gue. Terus kertas jawaban gue dari nomor 25 sampai 50 ada di sepatu dia. Lo tau, kertas gue di buang di tempat sampah. Gue cuma suruh dia ambil, tapi dia gamau. Dan si nenek sihir itu dateng."

"Sorry ya, gua gak ada pas tu anak berulah." ujar Kenzy menyesal.

"Jujur, tu anak di diemin makin ngelunjak tau gak."

Kristal memilih tidak bergeming.

"Udah deh, lupain aja. Gausah bahas dia lagi."

"Tapi kok, gue tadi papasan sama Erlangga pas mau ke uks? Jangan bilang, yang bawa Lo kesini, dia?"

"Emang." jawab Kristal malas.

"Semua murid ngeliat?" tanya Syahnaz heboh.

"Mungkin."

"WHAT? YANG BENER?" Kenzy memegang pundak Kristal.

"OMG KRISTAL! MIMPI APA LO SEMALEM BISA DI GENDONG SAMA PANGERAN KUTUB GUE" teriak Kenzy sambil berloncat loncatan.

"Volume nya, tolong di kecilin." ujar Kristal sambil menutup telinganya.

"Aaa Kristal! Gue iri deh, jadi pengen." Rengek Kenzy.

"Lo pengen kakinya kaya gue? Sini gue patahin."

"Sembarangan. Lo pikir kaki gue kayu? main patahin aja."

COLD [OPEN PRE-ORDER] ✔️Where stories live. Discover now