29. Maaf

13.3K 916 62
                                    

Iyel mengelus kepala Shilla dengan penuh kasih sayang. Di menundukkan wajahnya lalu mengecup kening Shilla dengan lembut. Shilla yang diperlakukan semanis itu oleh Iyel tersenyum seraya terus mengucap syukur kepada yang maha kuasa karena telah diberikan suami sesempurna Iyel. Air matanya perlahan turun membasahi pipinya.

"Kamu kenapa nangis sayang? Ada yang sakit? Perut kamu sakit lagi? Atau kenapa?" Tanya Iyel beruntun. Dia khawatir begitu mendapati Shilla sedang menangis.

Shilla meraih tangan Iyel lalu membawa tangan itu ke wajahnya. Dia menatap mata suaminya itu dengan lembut lalu berujar "Aku menangis bahagia Yel. Aku bahagia punya kamu" kata Shilla tersenyum. Iyel yang mendengarnyapun menghela napas lega. Dia pun langsung membawa Shilla ke dalam pelukannya.

"Kamu bikin aku khawatir tau" ujar Iyel seraya mengelus punggung Shilla. Dia mengecup puncak kepala Shilla dengan sayang.

"Maaf" sesal Shilla. Dia mendongakkan kepalanya menatap wajah Iyel. Iyelpun menangkup wajahnya dan menyentuhkan hidung mereka.

"Gak ada yang perlu dimaafkan sayang. Aku khawatir karena aku pikir kamu kenapa-napa. Aku malah bersyukur kamu ga papa" ujar Iyel seraya tersenyum begitu manis kepada Shilla.

"Aku sayang kamu" kata Shilla lagi. Dia semakin mengeratkan pelukannya terhadap Iyel.

"Aku juga saaaayang sama kamu" balas Iyel. Mereka berdua sama-sama tersenyum sambil berpelukan.

"Udah sekarang kamu istirahat ya" ujar Iyel yang digelengi oleh Shilla. Iyel pun menautkan alisnya karena bingung.

"Aku gak sakit Yel. Aku cuma masuk angin aja. Gak perlu lah ngedekam di kamar terus" ujar Shilla cemberut.

Iyel mengecup bibir sekilas bibir Shilla yang cemberut. "Kalau cemberut kaya gitu terus bakal aku cium lagi nih" ujar Iyel terkekeh kecil. Sementara Shilla mendelik dan memukul pelan lengan Iyel. Dia juga ikut tersenyum karena Iyel.

"Cium aja! Gak takut!" Tantang Shilla.

"Oh jadi kamu nantangin nih ceritanya?" Tanya Iyel. Dia mendorong Shilla dengan pelan hingga terbaring di atas tempat tidur dengan Iyel yang ada di atasnya. Dia menatap mata Shilla dengan intens.

"Yel aku gak bisa...." lirih Shilla pelan karena takut suaminya itu menginginkannya.

"Aku tau kok sayang. Aku tau batas" balas Iyel. Dia kembali menyentuhkan bibirnya di bibir Shilla. Dilumat dan dikulumnya dengan lembut. Shillapun juga membalas ciumannya dengan tak kalah lembut.

"Iyeeeel" Ujar Shilla merasa gusar karena tangan nakal suaminya itu sudah berada di dadanya. Diapun memukul tangan Iyel pelan.

"Kok tangan aku dipukul sih sayang?"

"Siapa suruh pegang-pegang"

"Cuma megang doang masa gak boleh sih?"

"Gak boleh aku lagi dapet" sahut Shilla.

"Aku cuma mau megang dada kamu, bukan ngajak kamu bikin baby sayang" ujar Iyel frontal. Shilla yang mendengar itu wajahnya memerah.

"Mesum kamu!" Semprot Shilla. Dia mendorong Iyel ke samping.

"Cuma sama kamu" sahut Iyel lagi.

"Awas aja kalau berani sama wanita lain. Aku sunat lagi kamu"

"Ya jangan lah sayang, Lagian gak ada wanita lain kok"

"Ya cari suami baru lah"

"Gak akan aku biarin!" Kata Iyel lagi. Dia meraih Shilla dan menindihnya kembali. Digelitikinya pinggang Shilla hingga istrinya itu mengaduh kegelian.

UNWANTED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang