Chapter 13 - The Vision

476 69 0
                                    

Barbie and The Legend of Erythrina

C H A P T E R  13

***

Myristi kembali megerutkan kening. Seharusnya ia pergi dan meninggalkan daerah itu sekarang juga. Seharusnya ia tidak perlu berpikir lagi dan segera pergi menjauh dari tempat itu. Sudah sangat jelas bahwa keharuman yang Myristi endus sejak tadi adalah tanda-tanda dari keberadaan Pohon Chlamydomonas. Yang mana akan sangat membahayakan jika ditemukan oleh seorang manusia.

Namun, rasa penasaran Myristi yang sangat tinggi, tidak mengizinkan gadis bernetra kuning kehijauan itu untuk pergi begitu saja tanpa menyelidiki Pohon Chlamydomonas itu. Karena rasa ingin tahu yang sangat besar untuk mengetahui dan melihat bentuk dari pohon pecipta ilusi itu, Myristi pun akhirnya melangkahkan kaki mengikuti ke mana harum yang telah menyebar di udara itu berasal.

Gadis berambut pirang itu berjalan melewati pohon-pohon, terus mengendus udara, dan melihat beberapa tumbuhan atau pohon yang berbeda untuk dapat diingatnya sebagai sebuah tanda. Tidak perlu berjalan terlalu jauh, Myristi akhirnya menemukan pohon itu. Pohon Chlamydomonas ….

Pohon itu tidak sebesar yang sering disebutkan dalam buku-buku yang Myristi baca. Pohon itu hanya berupa pohon kecil, namun mengeluarkan cahaya yang cukup terang di antara kegelapan malam itu. Myristi yang semakin penasaran, tidak bisa menghentikan dirinya untuk mendekati pohon itu. Gadis muda itu penasaran tentang apa yang akan ditunjukkan sang pohon jika dirinya berdiri di depan sana. Gadis itu ingin tahu impian dan mimpi yang mana yang akan ditunjukkan pohon pencipta ilusi itu kepada Myristi jika ia berdiri di depan sana.

Maka selanjutnya hal itulah yang terjadi. Myristi berjalan dan berdiri tepat di depan Pohon Chlamydomonas. Myristi pun menarik napas dan memejamkan mata. Begitu Myristi membuka kembali matanya, Pohon Chlamydomonas yang tadi ada di depannya telah menghilang. Pohon-pohon tinggi besar yang ada di sekelilingnya juga menghilang. Bahkan kegelapan langit malam pun telah menghilang.

Semua pemandangan hutan yang Myristi lihat sebelum menutup mata, kini telah berganti dengan pemandangan sebuah padang bunga yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah bangunan kastil yang besar dan megah.

Padang yang penuh dengan berbagai jenis dan warna bunga itu, menyebarkan keharuman yang sangat khas. Bunga-bunga itu sedang bermekaran dengan indahnya di bawah terik matahari yang tidak menyengat. Dan setiap kali ada bunga-bunga baru yang kembali mekar, mereka mengeluarkan debu-debu emas dan menebarkannya di udara. Di sebelah kanan padang bunga itu, mengalirlah sebuah sungai yang airnya sangat jernih hingga siapa pun yang berdiri di tepi sungai, juga dapat melihat bagian dasarnya.

Di antara semua itu, di antara padang bunga dan sungai jernih itu, yang menjadi perhatian terbesar Myristi adalah sebuah kastil yang berdiri dengan megah di tengah-tengah padang. Myristi yang merasa terpukau melihat kastil yang sangat indah itu, akhirnya melangkahkan kaki mendekati bangunan itu.

Kastil megah itu dibangun dari bahan yang dapat dilewati oleh cahaya matahari seperti kaca. Kastil itu tidak lebar dan luas, namun menjulang dengan sangat tinggi ke atas hingga terlihat seperti akan menyentuh awan. Kristal-kristal dengan berbagai warna juga ikut melengkapi keindahan kastil itu. Kristal-kristal itu juga memantulkan cahaya matahari menjadi berbagai warna yang dapat menciptakan sebuah pelangi buatan.

Myristi terus berjalan melewati padang bunga untuk bisa mencapai kastil itu. Seluruh bunga yang ada di padang seperti sedang menunduk memberi hormat pada Myristi ketika gadis itu berjalan melewati mereka semua. Saat gadis berambut pirang itu tiba di pintu gerbang kastil, ia bertemu dengan seorang prajurit laki-laki dengan baju zirah lengkap yang sama sekali tidak dikenalnya.

Barbie and The Legend of Erythrina [TAMAT]Where stories live. Discover now