Chapter 20 - Arcturus

432 68 2
                                    

Barbie and The Legend of Erythrina

C H A P T E R  20

***

Ketika Myristi dan sang kepala asrama tiba di halaman sebelah timur Delonix, mereka benar-benar terkejut oleh alasan yang berbeda. Namun, yang pasti keterkejutan mereka sudah pasti disebabkan oleh kuda hitam jantan yang berdiri dengan gagah tepat di depan perbatasan Hutan Atraax Robustrus. Yang saat ini sedang berjalan mendekat ke tempat Myristi, Elena, dan Kepala Asrama Delonix berdiri. Kuda itu tidak peduli pada puluhan pasang mata dari para murid yang sedang menatapnya dengan berbagai ekspresi dan bisikan.

Myristi tahu bahwa Kepala Asrama Delonix tidak terlalu senang dengan kehadiran kuda jantan hitam itu pagi ini. Tetapi, wanita tua itu tetap membungkukkan tubuh untuk memberi hormat kepada sang kuda ketika makhluk itu telah berada tepat di hadapannya. Sang kuda pun balas menundukkan kepala dengan khidmat.

"Arcturus, sang tunggangan yang paling masyhur …. Adalah suatu kehormatan bagiku dan Delonix Regia karena dapat menerima kunjunganmu setelah berabad-abad," ujar Kepala Asrama Delonix.

Arcturus menatap Elena cukup lama dan melakukan hal yang sama kepada Myristi sebelum akhirnya pandangan kuda itu kembali kepada Kepala Asrama Delonix.

"Kau tidak perlu berbohong untuk menyanjungku, Rowena," ujar Arcturus yang membuat sang kepala asrama menghela napas.

"Seperti yang telah kukatakan, telah berabad-abad sejak Ratu Erythrina Cristagalli telah tiada, kau juga menghilang, Arcturus. Tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaanmu. Dan semua orang tahu bahwa kau tidak mungkin mati seperti sebagaimana halnya sang ratu. Karena kau adalah makhluk immortal," jelas Kepala Asrama Delonix. "Dan jika kau memunculkan diri dengan tiba-tiba dan tanpa peringatan seperti ini, aku dan siapa pun cukup yakin bahwa hal itu bukan pertanda baik. Kau tidak mungkin menunjukkan diri di depan umum jika bukan karena sesuatu yang sangat darurat," lanjut wanita tua itu.

"Aku yakin kau telah mengetahuinya, Rowena," ujar Arcturus. Pandangannya berpindah ke arah Myristi. "Gadis itu telah memberitahukan semuanya kepadamu."

"Sayangnya, hal itulah yang kutakutkan," balas sang kepala asrama.

Arcturus bergerak pelan ke arah Myristi. "Kau tidak bisa menghindari takdir," ujar kuda jantan hitam itu dengan menatap lurus ke dalam mata Myristi. "Dan kini, saatnya telah tiba. Gadis ini harus pergi ke Anaphalis. Kau harus membiarkannya pergi."

Kepala Asrama Delonix membuang pandangan. Dengan pelan, beliau berusaha mencari alasan untuk menolak perintah Arcturus. "Maaf, Arcturus, tapi apa kau yakin tentang hal itu?" tanya sang kepala asrama.

Arcturus tersenyum. "Apa yang membuatmu ragu hingga mempertanyakan tentang keputusanku, Rowena?"

"Kau pasti masih mengingatnya dengan jelas. Gadis terakhir yang pernah berada di kedua asrama … dia …."

"Itu hanya rasa takutmu. Kita bahkan belum mencobanya."

"Tapi, Arcturus—"

"Apa kau lebih ingin jika pengkhianat itu kembali dan menghancurkan Erythrina tanpa ada yang menghentikannya?" tanya Erythrina yang berhasil membungkam suara sang kepala asrama. "Persiapkan dirimu, Gadis Muda," pesannya pada Myristi. "Aku akan kembali untuk menjemputmu malam ini."

Barbie and The Legend of Erythrina [TAMAT]Where stories live. Discover now