Mengenal

1.6K 171 2
                                    

Seulgi hendak berangkat menuju perusahaannya. Ia mulai melangkah menuju pintu depan untuk menaiki mobil yang akan menghantar nya.

Seulgi sibuk dengan gawainya dan berjalan relatif cepat, wanita itu tak terlalu memperhatikan keadaan sekitar, bahkan melupakan eksistensi seorang Seungyeon yang ada di belakang karena tertinggal langkah Seulgi.

Setelah sampai di depan, Seulgi menyadari telah melupakan Seungyeon yang sedari tadi ada bersamanya karena ia sibuk mengecek benda kecil persegi panjang yang memuat jadwal kegiatan dan pekerjaanya itu. Seulgi menoleh ke arah wanita yang satu tahun lebih muda darinya ia melihat wanita itu berjarak beberapa langkah di belakang. Seulgi berhenti dan membalikan tubuhnya dan menunggu Seungyeon.

"Seungyeonie, maafkan aku. Karena aku berjalan terlalu cepat" ucap Seulgi sambil memegang tangan gadis itu.

"Tak apa Nona saya mengerti anda sedang buru-buru" ujar Seungyeon dengan tersenyum.

"Baiklah aku berangkat dulu" Seulgi melepaskan genggaman tangannya pada Seungyeon

"Hati - hati Nona" Seungyeon tersenyum karena perhatian Seulgi.

"Eum" ucap Seulgi tersenyum.

Lalu Seulgi berbalik dan mendapati seseorang yang seumuran dengan Sehun sedang membukakan pintu mobil untuknya.

Seulgi tertegun akan kehadiran lelaki itu. Pasalnya, ia biasa di antar oleh paman Kim. Seulgi memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki.

'Apa benar dia adalah supir yang mengantarnya hari ini?. Penampilannya pantas disandingkan dengan Sehun yang notabene seorang pengusaha muda' batin Seulgi

Seulgi menyimpan segala pertanyaannya tentang lelaki yang ada di hadapannya itu.

Seulgi lalu masuk dan duduk di kursi belakang lelaki itu. Dilihatnya lelaki itu masuk dan mulai melajukan mobil mewah itu.

"Kau siapa? Aku belum pernah melihatmu" Seulgi segera melontarkan pertanyaan kepada lelaki itu, ia sudah tak sabar akan segala pertanyaan yang ada di kepalanya

"Maaf membuatmu terkejut Nona. Perkenalkan nama saya Kim Jongin. Saya menggantikan paman Kim untuk beberapa hari ke depan" ujar lelaki bernama Kim Jongin, sesekali ia melihat ke arah Seulgi lewat kaca yang menggantung di atas dashboard

"Paman Kim kenapa?"

"Paman Kim sedang ijin ada sesuatu yang harus di urusnya di kampung halaman beliau"

"Mengapa ia tak memberi tahuku?" Tanya Seulgi kembali.

"Urusan mendadak tadi pagi yang mengharuskan beliau pulang ke kampung bahkan saat matahari belum terbit, maka beliau tidak sempat mengabari nona"

"Oh" ucap Seulgi tanda ia mengerti akan situasi yang terjadi saat ini.

Setelah itu hening beberapa saat. Jongin yang fokus karena mengemudi, dan Seulgi yang asyik melihat pemandangan di luar.

"Oh ya, apa kau baru di rumah kami? Kenapa aku tak melihatmu saat aku datang dan berkenalan dengan orang rumah?" Seulgi kembali bertanya.

"Saya sudah lama bekerja dengan Tuan Sehun. Saya adalah asisten pribadi suami anda nona. Perihal mengapa saya tidak ada saat anda datang untuk pertama kalinya karena saya sakit dan tidak ikut menyambut kedatangan anda"

"Begitu rupanya. Senang bertemu denganmu" kata Seulgi tersenyum

"Sama-sama Nona" balas Jongin ikut tersenyum

Mereka saling tatap lewat kaca yang menggantung di atas sana.

"Oh, apa kau sudah tahu namaku?"

"Sudah, nama anda Kang Seulgi bukan? Bagaimana saya tidak tahu nama tuan saya sendiri"

C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang