Jujur

1.1K 130 29
                                    

Hari ini tepat ulang tahun kedua  pernikahan Seulgi dan Sehun. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

Dua tahun, sikap Sehun kepada istrinya semakin manis dan membuat siapa saja yang mendengar maupun melihatnya pasti berkata demikian. Namun semua itu hanya sandiwara seorang Oh Sehun. Perlakuan Sehun hanya untuk menutupi hubungannya dengan Jongin dari orang lain.

Dua tahun juga, keluarga mereka menanti seorang malaikat kecil yang tak kunjung hadir di tengah mereka.

Sehun yang tak pernah menyentuh Seulgi, dan Seulgi yang tidak bisa bercerita pada siapapun tentang hubungan Sehun dengan Jongin. Lalu berita tentang Seulgi yang mandul sempat menjadi topik panas para karyawan wanita di perusahaan Sehun. Bahkan ketika Seulgi datang  untuk menemui suaminya beberapa waktu lalu, saat ia datang ia sempat mendengar bisik-bisik dari karyawan yang berpapasan dengannya.

Walaupun tak semuanya tapi sebagian dari mereka menjadikan Seulgi yang tak kunjung hamil menjadi topik dalam pembicaraan mereka beberapa waktu belakangan ini. Yang lebih parah lagi, beberapa dari mereka berencana menggoda Sehun karena mereka merasa lebih baik dibanding Seulgi dan bisa memberikan keturunan untuk Sehun. Ditambah lagi permintaan dari keluarga Sehun dan Seulgi membuat Seulgi tak tahan dengan semuanya.

Karena itu semua, malam ini Seulgi memutus urat malu yang ia miliki.

Suara ketukan pintu terdengar di kamar Sehun. Sehun yang bersiap akan tidur, mengurungkan niatnya dan berjalan menuju pintu kamarnya. Sehun membuka pintu kamarnya dan melihat istrinya yang berdiri tanpa ekspresi.

"Seulgi?"

Sehun merasa aneh dengan kedatangan Seulgi yang tak biasa.

Kang Seulgi masuk tanpa ijin dari pemilik kamar ini, manik mata Sehun mengikuti gerakan istrinya. Seulgi lalu mengambil alih kenop pintu itu dan menutup nya dengan kasar, setelah itu ia mendorong Sehun ke tembok. Sehun terdiam dengan semua perlakuan Seulgi. Namun pikirannya dipenuhi oleh sejuta pertanyaan yang ditunjukan untuk wanita yang ada di hadapannya.

Seulgi terdiam menatap netra suaminya dalam, begitu juga Sehun. Hingga tercipta keheningan untuk beberapa saat. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Seulgi melepaskan bathrobe putih yang ia kenakan. Tubuh polos Seulgi tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh wanita itu terpampang jelas di hadapan Sehun.

Sehun mematung. Otaknya bekerja begitu lambat menerima kejadian yang ada di depannya. Setelahnya, kesadaran Sehun kembali.

"S-s-seulgi-ya, apa yang kau lakukan?" Tanya Sehun mengambil bathrobe milik Seulgi yang ada di lantai, kemudian berusaha menutupi tubuh istrinya itu.

Seulgi menampik tangan Sehun.

"Kang Seulgi?" Tanya Sehun karena ia tak mengerti dengan tindakan Seulgi.

Sehun masih bingung dengan keadaan Seulgi yang diam dan matanya menatapnya tajam.

"Sentuh aku Oh Sehun!"

Sehun masih terdiam. Lagi, otaknya lambat dan masih memproses kata yang diucapkan oleh wanita di depannya.

"Sentuh aku Oh Sehun!" Seulgi mengulangi perkataannya dengan penuh penekanan.

"Kau kenapa Seul?"

Seulgi tak menjawab pertanyaan lelaki itu, lalu mengambil tangan kiri  Sehun dan meletakkannya di dada Seulgi. Sehun reflek menjauhkan  tangannya yang telah menyentuh aset berharga Seulgi itu, namun usahanya gagal karena tangannya ditahan oleh Seulgi.

"Aku harus mengulanginya berapa kali?! Sent-"

"KANG SEULGI!" Teriak Sehun pada wanita yang ada di depannya. Akhirnya tangan Sehun terlepas dari cengkeraman Seulgi

Mata Seulgi mulai memanas, ini pertama kalinya lelaki itu membentak dirinya.

"Seulgi-ya, maafkan aku. Aku tak bermaksud unt-"

"Kau tahu Oh Sehun, seberapa lama aku memendam ini? Kau tak tahu seberapa besar beban yang aku tanggung?!" Potong Seulgi. Kini ia sudah menangis

Oh Sehun hanya terdiam disana.

"Semua orang mengira jika aku yang tak bisa memberikan keturunan, desas-desus yang menyebar di kantormu tentang aku yang tak bisa memberi keturunan sangat mengangguku. Andai mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi!" Seulgi meluapkan apa yang selama ini memenuhi pikirannya.

"Aku tak bisa Seul" ucap Sehun memandang Seulgi

"Kenapa?"

Seulgi memungut bathrobe yang ada di lantai dan memakainya kembali.

"Aku tak mencintaimu" ucap Sehun sembari menatap lurus ke arah Seulgi.

Tatapan Seulgi semakin nyalang.

"Apa melalukan itu harus didasari dengan cinta?! Bahkan pelacur dan pria berhidung belang bisa melakukannya tanpa didasari oleh cinta Oh Sehun!"

"Seul-"

"Aku tahu alasannu bukan karena tidak mencintaiku, tapi karena ada orang lain"

Sehun menegang mendengar perkataan Seulgi.

"Aku sudah mengetahuinya semenjak satu setengah tahun yang lalu Hun. Aku menyimpannya karena aku tak enak hati dengan keluargamu yang sudah sangat baik memperlakukanku" lanjut Seulgi

Sudut kiri bibir Sehun terangkat membentuk senyuman meremehkan.

"Jadi kau sudah mengetahuinya?"

"Ya! Kau dan Jongin. Aku tahu semuanya. Jongin sudah menjalankan tugasku sebagai istri untukmu!"

"Baguslah, sekarang aku tak perlu menyembunyikan hubunganku dengannya di depanmu"

Seulgi mengeratkan jemarinya membentuk kepalan.

"Bajingan sepertimu ternyata ada di dunia ini"

Sehun tertawa keras mendengar ucapan Seulgi. Seulgi hanya terdiam menatap nyalang lelaki di depannya dengan kepalan tangannya semakin menguat. Ia berusaha keras untuk menahan emosinya agar tak melukai Sehun.

"Kau baru tahu?" Ucapnya setelah tertawa keras

Sehun lalu mendekatkan wajahnya ke arah wanita itu, memegang pipi Seulgi dan mencengkeramnya.

"Lalu selanjutnya rencana mu bagaimana? Menceraikan bajingan ini, atau tetap bersamanya hm?" Lanjut Sehun menatap lekat Seulgi dari jarak yang amat dekat. Sehun bisa melihat mata Seulgi yang berair dan memerah tengah menatapnya tajam.

Kemudian Sehun melepaskan cengkeramannya kasar, dan  berjalan menjauh dari Seulgi lalu duduk diatas ranjang king size nya. Lelaki itu duduk dan memandang ke arah Seulgi.

"Jika menceraikan ku kau sudah siap jatuh miskin? Mau menjual apa lagi hm? Menjual diri mungkin pantas untukmu setelah melihat kelakuanmu tadi"

Seulgi kini sudah berada di ambang batas kesabarannya. Ia berjalan ke arah Sehun dan menarik kerah baju tidur lelaki itu.

"JAGA MULUT SIALANMU!"

Plakkk

Sebuah tamparan mendarat di pipi Sehun. Tamparan yang tak sebanding dengan hinaan yang Sehun berikan untuk Seulgi. Sehun memegangi pipinya dan menatap nyalang ke arah Seulgi

"Dengar!Aku akan menceraikanmu dan aku akan menceritakan semuanya"

Bersambung . . .

■■
Hai! Aku balik lagi 😁

Ada yang nunggu dudanya Sehun ngga ? 😄

Makasih ya udah baca cerita ini, dan yang vote dan komen di sini. Makasih buat apresiasinya. 💕

C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang