49. Terbongkar 3 (Revisi)

63.5K 3.7K 75
                                    

Adrian yang telah sampai di rooftop menoleh ketika pintu terbuka, di sana Edo berjalan dengan santai tak lupa senyum liciknya.

"Gue mau tanya sesuatu dan gue harap lo jawab dengan jujur pertanyaan gue," ucap Adrian.

"Tergantung, lo mau nanya apa? lo gak mikirin pacar lo di sana? mungkin aja dia terpengaruh dengan ucapan gue," jawab Edo dengan santai.

"Aurel bukan orang yang mudah terpengaruh," balas Adrian santai.

"Kita liat aja nanti, sampai kapan dia bakalan bertahan sama lo dan gak terpengaruh sama gue."

"In your dream!!" geram Adrian.

"Liat aja nanti," kata Edo mengedikkan bahunya.

"Lo ada masalah apa sama Aurel hah!! Kenapa lo kerja sama dengan adiknya buat nyelakain dia brengsek!!"

"Oh jadi lo udah tau baguslah, gue gak perlu diam-diam buat nyelakain dia," ucap Edo santai.

"Brengsek!!!"

Dengan amarah yang memuncak Adrian melayangkan tinjunya ke wajah Edo membuat cowok itu tersungkur dan meringis kesakitan.

"Lo berubah menjadi Edo yang jahat tau gak!! Mana Edo yang dulu, lo gak pernah sekalipun nyakitin orang dan sekarang lo mau nyakitin Aurel? Dia salah apa sama lo hah!!!" Bentak Adrian dengan nafasnya tak beraturan.

Darah segar meluncur dari sudut bibir cowok itu, bukannya sakit malah membuat Edo tersenyum sinis.

"Lo yang brengsek!!! Gue gak akan kayak gini kalau bukan kareno lo udah bikin Tasya koma!!! Dan sekarang gue gak akan buat lo bahagia dengan pacar lo sekarang sedangkan gue menderita!!!" Teriak Edo berusaha bangun.

"Gue menderita, gue nyalahin gue sendiri dan hampir gila karena itu!! Gue gak sanggup ketemu Tasya kalau dia udah sadar makanya gue ubah penampilan gue jadi cupu dan nama gue jadi Ucup supaya dia gak bakalan ingat muka gue lagi!! Tapi gue sadar gue gak perlu ngelakuin itu karena orang yang tepat bikin dia koma itu adalah lo Adrian!!" Lanjut Edo emosi.

"Otak lo kemana Do? Lo juga yang bikin dia koma, andai aja lo gak ngajakin gue berantem di pinggir jalan, Tasya gak akan koma seperti ini. Berhenti nyalahin gue, ini semua salah kita berdua bego!! Dan jangan pernah lo sentuh Aurel kalau lo gak mau sekarat di tangan gue!!!" ancam Adrian.

"Arghhh." Adrian meringis ketika Edo berbalik melayangkan pukulan tepat di perutnya.

"Adrian Edo!!"

Reno dan Fandi yang melihat pertarungan itu langsung berlari dan melerai keduanya. Fandi memegang Edo san Reno memegang Adrian.

"Lepasin gak!! Gue mau habisin tuh bajingan!!!" Adrian terus meronta.

"Lo berdua udah gak punya otak hah!!! Lo mau di keluarin dari sekolah kalau sampai liat lo berantem kayak gini!!!" bentak Reno.

"Gue gak peduli, gue mau habisin dia!!" Teriak Adrian.

"Gue gak takut sama lo!! Gue bakalan buat Aurel koma sama seperti lo buat Tasya koma!!!" Teriak Edo yang juga ingin melepaskan cekalan Fandi ditangannya.

"Bangsat!!!" Dengan kekuatannya Adrian berhasil melepaskan diri dari Reno lalu menghajar Edo membabi buta.

"Adrian woii lo bakalan buat dia mati bego!!!" teriak Fandi berusaha melerai mereka.

"Gue gak akan biarin lo nyakitin Aurel!! Lo atau siapapun yang bakalan nyakitin dia akan berhadapan sama gue!!! Gue gak peduli sama Ririn yang berstatus sebagai adiknya!!" Adrian terus meninju Edo.

Mereka beradu tinju hingga tak sadar wajah mereka sudah memar dan penuh noda merah. Tanpa mereka sadari ada Aurel yang mendengar sebagian percakapan mereka terutama mengenai Tasya.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now