Part 24

4K 185 49
                                    

" Malam ini akan kubuat dia menyesal"

Adam mengacak rambut Zoe berharap wajah kesedihannya bisa digantikan dengan senyuman.

" Hey little girl. Apa kau tidak malu menjadi gadis yang lemah untuk anakmu?"

Zoe langsung menatap Adam dan mencoba mengubah ekspresinya.

Adam mendekatkan dirinya, ia menggenggam lengan Zoe dan menatapnya lekat, " Its okay. Ada aku. Aku tidak akan mengatakan apapun pada Maxi, tapi dengan satu syarat"

Zoe memberikan tatapan polosnya pada Adam, " Apa?"

" Makan siang denganku setelah ini kita bicarakan ini ditempat yang menyenangkan"

Adam kini membawa Zoe kesebuah Restaurant yang tak jauh dari rumah sakit. Adam memesankan beefburger dan milkshake porsi jumbo sesuai keinginan Zoe sedangkan dirinya hanya memesan secangkir kopi expresso.

Melihat Zoe yang makan dengan lahapnya membuat didirinya sudah merasa kenyang lebih dulu.

Lekukan senyumannya yang menawan membuat Zoe akhirnya tersadar bahwa senyum an itu tertuju pada dirinya. " Mengapa kau tertawa?"

" haha. Tidak. Aku baru lihat seorang wanita makan sebanyak ini" goda Adam. " Aku kan makan untuk berdua. Jadi maklumi saja" balas Zoe.

" Oh iya, tadi mengapa kau kerumah sakit? Apa ada yang salah dengan dirimu?" Tanya Zoe menatap Adam dengan khawatir. " Tidak. Aku ingin bertemu Rika" ujarnya.

" Rika itu temanku. Temannya suamimu juga. Aku tadi ingin bertemu dengannya membahas sebuah proyek"

Mendengar itu Zoe langsung menampilkan ekspresi bersalahnya, " Yah. Karena diriku kau jadi tidak bertemu Rika"

Adam tersenyum, " Tidak apa Zoe. Aku bisa mampir ke apartemennya setelah ini. Aku lebih tidak bisa melihatmu kelaparan"

" Terimakasih Adam"

" So.. tell me. Kenapa kau sangat takut Maxi mengetahui kehamilanmu?" Tanya Adam kali ini membuat Zoe menghentikan makannya dan terlihat kembali menekuk wajahnya.

" Maxi... dia bilang dia belum siap memiliki anak" jawab Zoe.

Maxi mengerutkan alisnya, " Apa alasannya?"

" Ya dia karena perusahaannya yang tidak bagus. Dia merasa dia belum siap jika harus menambah beban dengan kehadiran anak saat keadaan keuangannya seperti ini"

" Beberapa kali aku membahas soal anak padanya, tetapi semua berujung pada berubahnya sikap Maxi padaku. Jadi aku benar -benar mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya" jelas Zoe kali ini.

Adam terdiam sejenak mendengarkan kisah wanita yang pernah singgah dihatinya ini. Ia tak kaget mendengar sikap Maxi yang seperti itu. Mengingat dirinya juga tahu bahwa kini sahabatnya tengah berselingkuh dengan mantan kekasihnya.

" Mengapa tidak kau langsung saja beritahu dia kalau kau hamil?" Tanya Adam lagi setelah dirinya banyak berfikir.

" Aku takut reaksinya akan lebih parah dari kemarin Adam"

Ia menggenggam tangan Zoe dan memberikan tatapan yang meneduhkan Zoe, " Aku percaya pada Maxi, meskipun dia mengatakan belum siap, dia tidak akan melakukan apapun yang membahayakan janinmu. Jika dia sampai melakukannya, aku sendiri yang akan berdiri untuk menjagamu. Meskipun aku harus melawan Maxi. Temanku sendiri"

Mendengar perkataan Adam yang sangat gentle membuat Zoe sedikit terharu ia kembali menggenggam tangan Adam. Ia merasa sangat dijaga oleh Adam. Zoe pun tak bisa memungkiri bahwa dirinya merasa aman saat berada bersama Adam.

Marry My BrotherWhere stories live. Discover now