about us [ short story ]

2.3K 189 17
                                    

"Mereka akan datang bersama untuk debut sebagai pasangan resmi, kau yakin kau baik-baik saja?"

Krystal menatap dirinya di pantulan cermin. Wajahnya mengeras, ia mengepalkan tangannya. Dan mendesah pelan, "Aku baik-baik saja" ia tersenyum pada manager nya.

"Soojung, jangan paksakan dirimu. Aku tidak ingin kau menangis lagi," kali ini sang kakak, Jessica yang angkat suara.

Krystal membalikkan badan menatap Jessica dan kembali tersenyum, "I won't cry for him, besides, ia kembali menatap pantulan wajahnya di cermin, my mascara is too expensive"

-o0o-

Krystal kini bermandikan cahaya lampu, jepretan hanyalah tantangan kecil untuk seorang Jung Soojung. Ia tampak memukau dengan gaun putih gading yang mampu menonjolkan bentuk tubuhnya yang indah. Rambutnya terurai bebas, ia tampak seperti dewi.

Acara fashion yang diadakan setiap tahunnya bukanlah hal baru bagi Krystal. Ia menghadirinya bahkan menjadi tamu kehormatan setiap tahun. She's a fashion goddess, everyone in the fashion industry knows her name.

"Kesebelah sini," ucap staff.

Krystal berpindah tempat dan kembali berpose. Ia tidak tersenyum banyak, tapi saat itulah kamera lebih banyak menangkap gambarnya.

Waktunya untuk berdiri di karpet merah sudah habis, digantikan oleh belakangnya. Hingga ia sadar siapa orang yang baru saja hadir dan akan berdiri di sampingnya.

Pasangan yang sedang mendunia saat ini.

Kim Kai dan Kim Jennie.

Krystal terdiam sesaat, tapi ia sadar kamera terus mengambil gambarnya hingga ia memutuskan masuk ke dalam lebih awal.

-o0o-

Selesai acara pagelaran busana. Akan ada acara dimana semua tamu akan berkumpul, di jadikan ajang untuk bertukar pikiran mengenai fashion dan meminum sampanye mahal.

Jadi ini gadisnya sekarang, batin Krystal.

Ia menatap Jennie dan Kai dari kejauhan.

Kim Jennie, Krystal mengetahui. Wajahnya kini ada dimana-mana, ia sudah berada di posisi teratas bahkan sejak debutnya. Ia cantik, Krystal akui itu, sosoknya yang kecil dan manis tapi berkharisma membuat dia dicintai banyak orang. She is the nation sweetheart, everyone loves her, she got the cutest smile ever that everyone adore.

Deg!

Matanya bertemu langsung dengan Kai. Jantungnya berdetak dua kali lebih kencang. Dengan tenang, ia letakkan gelas sampanye nya dan pergi dari tempat itu.

-o0o-

Kai mencari keberadaan Krystal, matanya menelusuri setiap sudut ruangan tapi sosok wanita yang pernah mengisi hatinya itu tidak ada dalam ruangan ini.

"Aku permisi sebentar," ucap Kai. Dibalas oleh anggukan dari Jennie.

Kai keluar, ia tahu gedung ini. Hingga ia sampai di balkon luas yang memaparkan pemandangan indah kota Paris.

Ia memunggunginya terdiam di sana. "Aku tau kau pasti disini," ucap Kai.

Krystal menoleh lalu memalingkan kepalanya lagi menatap pemandangan di depannya. Sementara Kai bergabung dengannya. Mereka menikmati pemandangan itu dalam diam.

"Apa kabar?" Tanya Krystal.

"Seperti yang kau lihat, aku baik" jawab Kai

"Senang mendengarnya,"

Mereka kembali terdiam. Biarlah, biarlah mereka terdiam, terombang-ambing dalam pemikiran masing-masing, setidaknya mereka bersama saat ini.

"Bagaimana denganmu?" Balas Kai akhirnya buka suara.

"Aku seperti biasanya,"

Kali ini mereka bertatapan.

Kim Jongin, begitulah ia dimata Krystal, ia tidak pernah melihat Kai sebagai Kai yang ada di panggung. Ia melihatnya sebagai Kim Jongin. Juniornya yang tidak pulang dari ruang tari hingga larut malam. Bocah SMA yang memiliki mimpi untuk debut dan menjadi penari terbaik pada masanya. Laki-laki yang berhasil debut dengan lagu yang dianggapnya aneh hingga menjadi bahan guyonan diantara mereka.

Tapi ia tampak berbeda malam ini. Ia jauh lebih dewasa, rahang tegasnya membuat kita terdiam. Tubuhnya tampak proposional dengan pakaian mewah yang kini membalut tubuh indahnya.

Krystal mendengus pelan, "Kau akhirnya mengerti mengenai pakaian,"

Kai diam.

Dulu ia tidak mengerti memadupadankan pakaian. Ia hanya mengenakan apa yang membuatnya nyaman. Airport fashion nya bahkan tidak terlalu menonjol. Tapi inilah dia sekarang, seorang fashion icon Asia dengan puluhan brand designer yang memperbutkan dirinya untuk dijadikan Muse.

Ia adalah Kim Kai.

Penari terbaik yang dimiliki Asia. Dikenal dengan seribu karisma diatas stage disandingkan dengan Kim Jennie yang puluhan orang anggap adalah Kai versi wanita. Bukankah itu kabar baik saat mereka berkencan? Seluruh dunia membicarakannya, semuanya bahagia dan mendapatkan dukungan dari kedua belah pihak.

Bagaimana dengan mereka pada masa lampau?

Hujatan, hinaan hingga terror mengerikan.

Sebuah masa yang tak perlu dikenang.

"Kau membenci sepatu itu dulu, tapi kini kau mengenakannya," ucap Krystal.

"Ah, stylish ku menganjurkannya. Kurasa aku mulai menyukainya,"

Krystal tersenyum kecut. Ia masih belum berani menatap Kai. "Tampaknya kini kau sangat sibuk, kuharap karirmu terus berjalan lancar seperti yang kau impikan" ucapnya.

"Terimakasih, Soojung,"

Krystal meninggalkan Kai disana.

Sementara ia menatap punggung wanita yang mulai menjauh dari hadapannya.

Wanita itu mengenalnya dalam waktu yang tidaklah singkat.

Wanita itu menjadi saksi perjuangannya setiap malam.

Wanita itu ada saat setiap orang mencemoohnya karena berlatih hingga larut malam.

Wanita itu menyelipkan madu di dalam tasnya saat ia melakukan tur konsernya.

Wanita itu mengajarkannya berpakaian sesuai trend yang ada.

Wanita itu memanggilnya dengan nama aslinya.

Wanita itu paham akan jadwalnya yang padat.

Wanita itu ada untuknya pada masa-masa sulit.

Wanita itu duduk menunggu nya selesai latihan hingga ia sering tertidur di lobby agensi.

Wanita itu sudah bersamanya sejak ia bukanlah siapa-siapa

Wanita itu bersamanya saat ia hanyalah seorang Kim Jongin.

Lelaki biasa yang ingin berada di puncak tertinggi.

Dan saat ia sudah disana, ia meninggalkannya.














Apakah dia merasa bersalah? Tentu saja. Biarkan waktu yang menjawab semuanya.

Fin

MAFIAWhere stories live. Discover now