28

3.8K 453 23
                                    

Setelah merayakan hari jadi mereka kemarin malam, paginya Iqbaal mendapatkan kabar yang cukup serius, dirinya harus magang selama 2 bulan di kota Bandung. Di sebuah perusahaan terkenal di Bandung, sesuai dengan jurusan yang Iqbaal pilih, Management Bisnis, Iqbaal di tempatkan di bagian keuangan.

Mau tidak mau Iqbaal harus mengabari gadisnya, untung saja (namakamu) adalah gadis yang mengerti, asalkan komunikasi mereka terus berjalan, juga saling percaya.

"Berangkat kapan?" Tanya (namakamu).

"Besok pagi yang." Sahut Iqbaal.

"Hati-hati disana, makan yang teratur, vitaminnya selalu di minum, tidur yang teratur, jangan begadang, inget ibadah kamu."

"Iya sayang pasti, dan akan selalu aku usahain untuk tetap hubungi kamu, sesibuk apapun, dan aku harap kamu bisa percaya sama aku."

"Yaudah, kamu pulang gih, ga ada kelas juga kan, packing buat besok."

"Nunggu kamu ah yang, bete aku di apart."

"Tapi aku sampe siang baal."

"Gapapa sayang."

"Yaudah."

Setelah itu (namakamu) mulai memasuki kelasnya, karena mata kuliah akan di mulai sebentar lagi. Sementara Iqbaal menunggu di kantin kampus, walaupun lama ia akan tetap menunggu gadisnya.

Sudah dua jam Iqbaal menunggu, rasa bosan menghantui dirinya, akhirnya ia memilih untuk pergi ke cafe sebrang kampus, untuk sekedar nongkrong, sebelumnya ia sudah mengabari gadisnya terlebih dahulu.

"Espresso satu."

Barista itu mengangguk kecil lalu mulai meracik kopi itu, tidak butuh waktu lama, espresso pesanan Iqbaal sudah tersaji dengan rapi. Aroma espresso benar-benar menggugah selera, di tambah dengan cookies.

"Hallo Iqbaal."

Iqbaal menoleh, matanya membulat saat tahu siapa wanita di depannya ini, wanita dari masa lalunya dulu di Amerika, Mikaela Lezcano.

"Apa yang kamu lakukan di Jakarta Mika?"

"Bertemu kamu sayang."

"Apa maksudmu Mika?"

"Jelas aku mau kamu Iqbaal, apa kamu tidak mengerti? Dan aku tahu kamu akan magang 2 bulan di Bandung, tepatnya di perusahaan tempatku bekerja."

"APA?"

"Senang sekali bisa bertemu kamu kembali Iqbaal, dan kamu akan menjadi milikku kembali, tunggu saja."

"Wanita gila."

"Ya gila karenamu, lebih tepatnya pesonamu."

Iqbaal hanya menghela napas kecil, ia tahu Mika bukan lah wanita biasa, wanita ini begitu nekat, juga keras karena didikan sang ayah, Iqbaal tahu wanita ini sangat berbahaya.

"Terserahmu wanita penggoda."

Mika tersenyum miring, saat tahu Iqbaal akan magang selama 2 bulan, tentu itu akan menjadi kesempatan emas untunnya, ia akan merebut kembali miliknya.

"Tunggu saja sayangku, besok kita akan selalu bertemu."

"Cih tidak sudi aku bertemu kamu kembali jalang."

"Kurang ajar."

"Mengapa kamu marah hm? Bercumbu bahkan tidur dengan laki-laki di depan aku, apa itu bukan jalang?"

"Lihat saja nanti Iqbaal."

Setelah itu Mika meninggalkan Iqbaal dengan wajah kesalnya, sementara Iqbaal hanya diam, maksudnya sedang memikirkan perihal magangnya, jika begini ia tidak akan pernah mau magang di tempat yang sama dengan jalang itu.

POSESIF [2]Where stories live. Discover now