7. Pulang

2.3K 218 2
                                    

Clara terus mengoceh mengungkapkan kekesalannya pada Adrian sedangkan pria tersebut asik memandangi rumah Clara, rumah itu sangat rapi, ibu Clara cerita kalau Clara yang selalu membereskan rumah. Mendengar hal itu Adrian tersenyum, Clara memang tipe orang yang sangat suka bersih-bersih, ia tak tahan melihat hal yang berantakan sehingga rumahnya selalu bersih, hanya satu hal yang paling malas dilakukan Clara yaitu memasak. Ia sangat malas melakukan hal itu, ia sangat malas memasak demi apapun itu. Adrian melihat isi kulkas dan ada banyak makanan sehingga ia memutuskan memasak walaupun ibu Clara sudah memasak.

***

Selesai memasak Adrian menata masakan di meja dan memperhatikan ternyata jam sudah menunjukkan pukul satu siang.

"Pasti dia udah lapar, mending dibujuk dulu biar makan," monolog Adrian lalu bergegas ke kamar Clara.

Tin Tin

Langkah Adrian terhenti ketika mendengar klakson mobil, ia langsung ke depan untuk membuka pintu.

"Ayah sama ibu udah pulang," ucap Adrian lalu mencium tangan kedua orang tua Clara secara bergantian.

"Clara mana Dri?" tanya ibu Clara.

"Di kamar Bu, kita makan siang yok aku udah masak lagi," ucap Adrian lalu mereka pun masuk.

"Kok dia di kamar?" tanya ayah Clara.

"Biasa lah, pasti merajuk itu. Bentar biar ibu panggilin," ucap ibu Clara, ia yakin Clara merajuk karena Adrian dan itu hanya karena hal sepele dan tak masuk akal.

"Aku aja Bu," ucap Adrian.

"Ayo sama, pasti susah dibujuk," ucap ibu Clara dan mereka pun ke kamar.

"La, ayo makan," ucap Adrian sambil menyingkap selimut Clara namun perempuan itu malah tengkurap.

"La ayo dong," bujuk Adrian lagi.

"Makan aja sendiri, mending aku mati nangis sama kelaparan daripada hidup sama orang kayak kamu."

"Ra, nggak boleh ngomong gitu sama suami sendiri, nggak baik," ucap ibu Clara sambil mengelus rambut Clara, Clara yang pada dasarnya memang selalu menurut pada sang ibu dengan berat hati duduk namun dengan wajah cemberut, bukannya merasa bersalah Adrian malah tersenyum dan gemas melihat wajah cemberut Clara.

"Makan ayo," bujuk sang ibu.

"Ayo La, dari pagi kamu belum makan nanti sakit loh," timpal Adrian.

"Udah dibilang nama aku Clara,bukan Lala," ucap Clara dengan tatapan sinis.

"Liat tuh Bun dia manggil aku aneh-aneh," adu Clara pada sang ibu dengan wajah cemberut.

"Kamu lucu banget sih? Makin gemes, makin cinta," batin Adrian.

"Udah-udah jangan ribut terus, ayo makan dulu. Udah dimasakin suami makan pun susah. Malu Ra udah besar ayo," ucap ibu Clara sambil menarik tubuh Clara agar berdiri.

"Ish iya iya," ucap Clara dengan berat hati, ia pun mengikat rambutnya asal.

"Udah besar juga, malu sama suami," ucap sang ibu namun Clara hanya diam dan mereka pun ke ruang makan, di sana sudah ada ayah Clara.

"Kamu udah besar Ra udah nikah juga jangan merajuk-merajuk. Kamu itu udah dewasa, malu sama umur," ucap ayah Clara, udah diceramahi ibu sekarang diceramahi ayah lagi. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, nasib nasib. Nafsu makan Clara pun jadi hilang gara-gara semua yang ia alami hari ini, coba ada Doni pasti pria itu dengan setia mendengar cerita Clara dan menghibur Clara agar mood perempuan itu menjadi lebih baik. Membayangkan wajah Doni yang tersenyum saja membuat Clara bahagia dan merasa lebih baik.

"Iya Yah iya," ucap Clara.

"Ya udah kita makan dulu ayo," ucap ibu Clara dan mereka pun makan siang bersama.

"Kamu datang mau jemput Clara ya Dri?" tanya ayah Clara sembari mereka makan.

"Maksudnya sih iya Yah," jawab Adrian.

"Bagus itu, masa kalian baru nikah malah pisah? Atau kalo mau di sini kalian berdua di sini, jangan pisah ranjang nggak baik," ucap ayah Clara membuat perempuan itu auto membulatkan mata.

"Sial, ke rumah kan mau ngehindarin dosen nyebelin itu, kenapa malah gini sih?" tanya Clara dalam hati.

"Ra, omongan ayah kamu memang bener Nak. Nggak bagus gitu pisah-pisah ranjang apalagi baru nikah, jadi kamu pulang sana sama suami kamu. Kalo memang mau di sini ya sama dia juga," timpal sang ibu membuat Clara tak bisa berkata-kata, ia sebenarnya sungguh tak habis pikir dengan kedua orang tuanya, bisa-bisanya mereka mengijinkan Adrian menikahi Clara di usia muda dan selalu memihak Adrian. Ini yang jadi anak orang tuanya sekarang siapa sih? Clara atau Adrian?

"Tapi aku mau di rumah dulu," cicit Clara.

"Ya nggak papa, kalian di sini," balas sang ibu.

"Aku nggak mau sama dia di sini," ucap Clara masih bersikeras dengan keinginannya.

"Nggak boleh gitu, Adrian suami kamu," ucap sang ayah.

"Ini juga untuk kebaikanmu La, aku bisa bantu kamu ikut semester pendek, ngerjain tugas, ikut ujian dan segala macamnya," timpal Adrian membuat Clara semakin kesal, pria itu malah ikut-ikutan memojokkannya.

"Tuh, suami sebaik Adrian kamu masih aja kayak anak-anak," ucap sang ayah.

"Iya iya aku pulang sama dia." Clara akhirnya memilih mengalah, ia terlalu lelah berdebat tiga lawan satu. Mereka pun pulang di sore hari.

"Baik-baik sama suami, jangan merajuk-merajuk," pesan sang ibu ketika Clara dan Adrian akan pulang.

"Iya Bun iya."

"Kasih tau aja kalo dia bandel ya Dri," ucap sang ayah.

"Iya Yah," jawab Adrian dan pasutri itu pun pulang.

***

Setibanya di rumah Clara kagum ya mungkin untuk kedua kalinya. Adrian hanya tinggal sendiri namun rumah sangat bersih.

"Aku udah lapar lapar La, kamu mau kan memasakkan sesuatu?"

"Iya," jawab Clara singkat lalu bergegas ke dapur, ia sudah lelah menegaskan pria itu tentang namanya dan juga ia sedang tidak mood berdebat jadi perempuan itu memilih untuk menurut saja. Gadis itu pun mulai sibuk dengan masakannya, ya walapun Clara tidak begitu pintar memasak tapi dia lumayan bisa lah.

"Bukan gitu ngelakuinnya," ucap Adrian membuat Clara terkejut, akhirnya mereka membuat masakan bersama lebih tepatnya Adrian yang lebih sibuk, Clara hanya membantu. Clara tanpa sadar tersenyum melihat Adrian yang fokus dengan masakannya.

"Ternyata dia punya sisi menggemaskan dan tampan di saat bersamaan," gumam Clara.

"Kamu bilang apa?" tanya Adrian tanpa mengalihkan pandangannya pada masakan, Clara cukup terkejut mendengar pertanyaan Adrian.

"Ha? Nggak, aku akan menyiapkan meja," ucap Clara karena ia mulai salah tingkah. Adrian hanya terkekeh melihat sikap Clara.

"Selamat makan," ucap Adrian dan Clara bersamaan, selesai makan Adrian ikut membereskan meja.

"Aku aja," cegah Clara.

"Tak masalah," ucap Adrian sambil tersenyum.

"Terserah," ucap Clara.

Setelah selesai Clara duduk di sofa lalu menyalakan televisi, ia tak menonton ia membiarkan televisi hidup sementara ia memejamkan mata.

Ting tong
Suara bel membuat Clara terpaksa membuka matanya, dia bergerak malas membuka pintu.

Dosen Menyebalkan Itu Suamiku {Husband} || Monsta X Yoo KihyunWhere stories live. Discover now