••Universitas••

11.7K 551 5
                                    

Malam itu mereka mengadakan pesta hingga larut malam.
Tenang aja mereka anak baik-baik mereka pesta tanpa adanya alkohol jadi cuma sekedar makan-makan dan foto juga sekalian begadang.

Teman-teman Nia menginap di rumah Nia karna pesta diadakan di rumah Nia, mereka baru pulang ke esokan harinya namun tidak dengan Daffa.

"Fan... Fania bangun Fan" kata Daffa yang sedang berusaha membangunkan Nia.

"Enghhh" erang Nia dengan suara khas orang tidur.

"Fania ihh ayo bangun katanya mau liat-liat universitas" kata Daffa.

"Bentar lagi ah, 5 menit lagi" kata Nia sambil menarik selimutnya.

"Yaudah aku nangis nih" kata Daffa, namun tak ada respon dari Nia.

"Fan, bangun dong Fania ihh" kata Daffa sambil menarik selimut Nia.

"Daffa apaan sih kalo aku bilang nanti ya nanti" kata Nia setengah membentak karna tidurnya diganggu.

"Kamu ngebentak aku" kata Daffa dengan nada teraniaya.

"Daff, daff maaf, aku nggak bermaksud buat ngebentak kamu, maaf ya tadi aku itu spontan gitu aja, lagian kamu sih suka banget ganggu orang tidur" kata Nia yang sudah bangun dari tidurnya.

"Kamu udah nggak sayang sama aku lagi ya" kata Daffa.

"Ihh bukan gitu, aku masih sayang sama kamu" kata Nia lalu berjalan menghampiri Daffa kemudian memeluknya.

"Tapi kamu bentak aku" kata Daffa sedih.

"Daffa udah dong udah iya-iya ini aku bangun, aku mandi ya, terus kita ke universitas yaa, udah jangan sedih lagi aku minta maaf yaa" kata Nia sambil menatap sayu manik mata Daffa.

Daffa mengangguk lalu Nia pergi ke kamar mandi namun tangannya ditahan oleh Daffa.

"Peluk lagi" kata Daffa sambil memesang wajah memelasnya.

"Kan tadi udah" kata Nia.

"Fania udah nggak sayang Daffa lagi" rengek Daffa yang sudah hampir menangis.

Nia sendiri bingung karna semenjak kejadian waktu itu Daffa sangat manja pada Nia, dia lebih bersikap seperti anak kecil yang akan menangis jika permintaannya tidak di turuti.

"Daffa, aku masih sayang sama kamu, yaudah iya sini peluk" kata Nia dengan sabar lalu kembali memeluk erat Daffa.

"Cium juga" kata Daffa.

"Enggak Daff, nanti telat" tolak Nia lembut.

Raut wajah Daffa kembali berubah Nia yang sudah faham pun dengan pasrah mencium pipi kanan kiri Daffa.

Daffa tersenyum kemenangan dan itu membuat Nia agak kesal, karna terkadang Daffa memang suka mencuri kesempatan dalam kesempitan.

"Yaudah mandi gih, aku tungguin di bawah aja ya, aku laper mau minta makan dulu" kata Daffa, lalu dibalas anggukan oleh Nia.

Nia pun bersiap mandi, kurang lebih 35 menit akhirnya Nia turun menyusul Daffa yang sedang menonton TV.

"Berangkat yuk" ajak Nia.

"Yukk"

Kemudian mereka pergi ke Universitas Indonesia dibimbing oleh salah satu teman orang tua Daffa yang bekerja sebagai salah satu dosen yang ada di sana.

Mereka sampai di universitas dan disana sudah ada Pak Tris.

"Maaf om kita lama" kata Daffa.

"Enggak kok, om juga baru sampe" kata Tris.

DafFania {BELUM REVISI} Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon