BAB 3

429 50 62
                                        

[ Warning ; adegan dewasa + kekerasan ]

---

- play music -

" I am too stupid, let you enter my heart and make damage in it "

-adsxwo 2019-

-o0o-

Senja sudah mulai memasuki hari tetapi pemuda berparas selayaknya di pahat oleh pembuat patung tersebut masih pusing karena harus menyelesaikan pekerjaannya hari ini yang begitu banyak. Jemarinya meremas rambutnya dengan kuat karena terlalu pusing.

Guanlin menatap setumpuk dokumen yang belum ia sentuh sama sekali. Ia sangat lelah karena pekerjaan yang tak kunjung berhenti. Pekerjaannya menjadi dua kali lipat lebih banyak ketika pengusaha yang berasal dari Amerika menyetujui acara kerja sama mereka dalam membangun satu kantor di Amerika.

Maniknya melirik ke arah jam yang berada di ponselnya. Ia ingin sekali pulang dan mengistirahatkan otaknya agar bisa tetap berjalan lancar tanpa hambatan. 

Sudah sangat lama berada di kantor. Guanlin melirik kembali jam yang berada di ponselnya. Pukul 9:30 malam. Guanlin merasa waktunya sudah sangat larut, jadi ia memutuskan untuk membawa setumpuk dokumennya pulang.

Sepanjang perjalanan pikiran tentang pekerjaan masih menganggu otaknya. Ia membelokan stir mobilnya ke arah sebuah club malam. Ia rasa sedikit minum akan menenangkan otaknya. Sesampainya disana, mobilnya terparkir dengan sangat baik, lalu ia segera pergi memasuki club tersebut.

Disana tak jarang orang mengenalinya. Karena itu Guanlin memesan ruangan VVIP untuk dirinya. Ia memesan tiga botol soju untuk ia konsumsi malam ini. Minum tiga botol soju tak akan membuat dirinya mabuk.

Hampir setegah jam Guanlin berada disini, namun ketiga botol soju tersebut sudah tergeletak tidak berisi. Guanlin sudah dalam keadaan mabuk dan tidak bisa apa-apa selain tersenyum seperti orang gila.

Seorang wanita dengan pakaian sangat minim memasuki ruangan Guanlin dan menggodanya dengan tubuhnya yang diperlihatkan dengan sangat percaya diri. Guanlin yang melihat itu berdecih. " Hei, aku tidak tertarik pada tubuh kalian. Kalian itu sama menjijikannya dengan tikus yang berada di selokan, bodoh"

Wanita yang berpakaian minim itu merasa kesal karena dihina oleh Guanlin, sehingga ia pergi meninggalkan Guanlin sendirian. Guanlin berjalan pelan menuju ke parkiran mobil. Dengan setengah sadar, ia rasa tidak apa berkemudi.

Hujan deras mengguyur kota Seoul saat Guanlin dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Guanlin masih terus menginjak pedal gasnya tanpa memikirkan resiko saat berkemudi dalam keadaan hujan dan juga mabuk.

Sementara Jihoon berada di dalam rumah. Menggenggam sebuah handuk Guanlin sembari melihat ke arah jendela. Pasalnya sangat jarang Guanlin kembali sangat larut. Jihoon berdoa agar tidak ada yang terjadi dengan suaminya.

Suara mobil menarik perhatian Jihoon untuk segera keluar dari rumahnya. Sebelum keluar ia mengintip jendla dan benar saja, bahwa mobil yang datang itu adalah mobil Guanlin. Dapat terlihat Guanlin sedikit berlari untuk bisa berteduh.

Jihoon yang mendengar ketukan pintu segera membuka pintu untuk Guanlin. Disana Guanlin terlihat sangat basah kuyup. Ketika Guanlin baru jalan satu langkah, badannya ambruk menimpa Jihoon. Beruntung Jihoon menahan keduanya agar tidak jatuh ke lantai.

" L-lin, kau habis minum?!" Tanya Jihoon kaget ketika aroma alkohol terkuar dari tubuh Guanlin. Ia membawa Guanlin untuk duduk di sofa yang berada di ruang tamu. " T-tunggu sebentar"

fault +panwinkWhere stories live. Discover now