kamu yang sulit di lupakan dan aku yang terhapuskan

7 1 0
                                    

    Beberapa hari setelah keputusanmu untuk pergi. Bersama dengannya yang baru kamu cintai. Aku di sini, masih menunggumu pulang kembali. Aku berharap rindu ku akan terbalas dengan cepat. Meski aku tahu kamu telah berubah begitu singkat. Semestinya, kita harus bicara lebih panjang lagi. Tentang beberapa rindu yang sempat terbuang begitu saja. Tanpa mu yang aku nanti menemuiku sekali lagi. Kamu memilih pamit tanpa aku ketahui. Tanpa aku rela di tinggalkan mu yang masih terdiam di dalam hati. Kamu sangat pandai membalikan keadaan. Sehingga apa yang kamu lakukan adalah kesalahanku. Dan apa yang kamu putuskan? Menjadi tanggung jawabku. Tanpamu, aku belajar membasuh luka ini sendiri.

    Kamu yang sulit di lupakan dan aku yang terhapuskan di dalam hati mu. Kamu yang aku inginkan untuk bisa berjuang bersama sama. Justru, kamu hilang di tengah pertempuran yang belum terselesaikan. Aku tidak mengerti lagi, bagaimana caranya aku bisa berlalu darimu. Sementara aku masih di dalam perangkap mu dan begitu sulit aku melarikan diri. Kamu begitu kuat mengikat hatiku. Telah beberapa kali aku mencobanya. Tetapi, tetap saja aku tidak bisa melepaskan mu yang telah mendarah daging. Mungkin karena kamu telah banyak memberi harapan pada hatiku. Seolah hatiku masih mencari harapan itu di dalam dirimu. Namun, kamu memilih menghancurkan harapan demi harapan yang belum terwujudkan.

    Apakah kamu masih ingat? Di sore itu kita pernah saling berucap. Di bawah senja yang mulai menampakan dirinya. Katamu, kamu ingin seperti senja yang mengubah warna langit. Namun, tetap banyak yang mengagumi mu. Karena garis garis mu yang indah. Meski hanya sesaat dan akan berlalu di telan malam yang resah. Dan memang begitu adanya. Bagiku, kamu memang benar benar seperti senja. Hadirmu begitu banyak mengubah segalanya, dari dalam hidupku. Aku mengagumi mu dengan semua hal terindah yang kamu lakukan. Meski kamu aku tidak begitu sadar. Kamu pergi secara perlahan. Mengundurkan diri di saat kamu  sedang jauh dari pandanganku. Kamu hilang ketika aku sedang terpaku, larut dalam lamunanku.

    Kamu datang tidak sengaja aku undang. Dan kamu pergi meninggalkan luka yang menggenang. Meracuni pikiran ku yang meradang. Mengelabui sikap ku yang tak lagi tenang. Aku bukan lagi orang yang kamu sayang. Bukan juga orang yang paling kamu  inginkan. Kamu memilih hidup dengannya yang lebih terpandang. Aku memilih bertahan dengan berjuta keping luka yang berserakan. Dimana aku berpijak, disitulah  bayanganmu mengoyak ngoyak. Hembusan napas ini yang semakin sesak. mengganggu tidurku yang tidak pernah nyenyak. Bayanganmu kini telah menjadi hantu. Menakut nakuti setiap perjalanan hidup ku. Semoga kamu cepat berlalu, agar aku tidak lagi di ganggu oleh kenangan yang menjadi benalu.

Barisan PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang