aku ingin bersamamu selamanya

13 0 0
                                    

   Teruntuk kamu yang jauh di sana. Aku tidak pernah tahu siapa kamu sebenarnya? Bahkan aku sama sekali tidak mengenalimu sebelumnya. Tetapi entah mengapa? Aku merasa ada kenyamanan di dalam jiwa. Mungkin saja kamu adalah masa depan ku yang Tuhan kirimkan untuk membasuh sakitnya terluka. Kamu datang dari arah yang tidak pernah aku duga. Membawa sebuah harapan yang ingin aku peluk menjadi nyata. Jika suatu saat Tuhan mempertemukan kita dalam ruang hati, yang ku sebut cinta. Betapa indahnya hidup ini, dan betapa aku ingin melaluinya bersama mu selamanya. Sungguh, aku bersungguh sungguh ingin menempati rasa di hatimu. Aku ingin menghapus segala rasa sakit di hatimu.

   Kita mungkin pernah terluka oleh orang lain yang datang hanya sementara. Kita juga mungkin pernah merasakan kecewa di saat cinta tidak bisa seutuhnya untuk di damba. Tapi, akan ada waktu yang begitu mesra menghampiri diri yang telah terlanjur nelangsa. Meskipun kita menjadi serpihan serpihan kecil yang tak kasat mata. Namun, ketika itulah kita tidak akan lagi merasakan pedihnya di dusta. Aku percaya, bahwa suatu nanti kita akan bersama sama merajut mimpi dalam jalinan kasih asmara. Biarkan saja sang waktu saat ini bersenda gurau memainkan rindu yang tersendat di dada. Karena pada akhirnya, sang waktu pun akan selalu bersedia menghantarkan kita pada sang pemilik rindu yang sebenarnya. Bersabarlah sejenak, biarkan saja rasa sesaknya rindu ini menancap ke dalam jiwa.

   Agar kita bisa lebih lama menikmati rasa ketika waktu mengajak berjumpa. Agar kita bisa belajar lagi menghadapi sebuah pamit yang memaksa. Kita adalah dua insan yang sedang berharap ada di antara cinta yang bahagia. Kita adalah dua keping hati yang terpisah karena jarak yang membatasi ruang untuk bersua. Kita adalah sebuah paham dalam umpatan curiga. Kita adalah pesan pesan cinta yang pernah membusuk dalam luka kecewa. Namun, kita adalah dua rahasia yang terpapar di dalam sebuah rencana. Aku mohon dengarkan aku sekali ini saja. Mungkin sekarang kita hanya berkabar melalui pesan sebuah konteks saja. Kita hanya menyapa lewat suara telpon saja. Tetapi, aku selalu percaya bahwa Tuhan sedang mengatur rencana kepada kita. Dan aku yakin Tuhan akan menunjukannya pada saat yang tepat tanpa harus kita banyak bertanya tanya.

   Cepat ataupun lambat, kita akan dapat meraih segalanya. Tanpa terpendam lagi semua akan terungkap dengan sempurna. Kita bisa saling menjaga tanpa pernah ada rasa gundah gulana. Hanya satu ingin ku, jangan pernah kamu sia sia kan lagi semua yang telah ada. Jangan kamu terbujuk lagi oleh hati lain yang datang untuk menggoda. Cukup aku saja satu satunya yang kamu cinta. Cukup aku saja yang menjadi pelipur lara. Cukup aku saja yang akan kamu temani sampai ajal tiba. Karena aku tidak ingin lagi merasakan sakit yang luar biasa. Aku tidak ingin lagi merasa sepi karena kamu pergi meninggalkan luka yang menganga. Aku rasa, aku tidak akan mampu menjalani hidup sendiri, tanpa ada kamu yang mendampingi rasa dalam raga. Karena sesungguhnya aku tidak cukup pandai melangkah pergi dari cinta yang amat berharga. Dan aku ingin bersamamu selamanya, sungguh sungguh selamanya.

Barisan PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang