we meet again? - 03

748 114 0
                                    

Udah merasakan seharian di Paris, Jennie merasa senang-senang aja karena dia udah terbiasa hidup sendiri di Korea. Walaupun sedikit kangen sama rekan kerjanya, apalagi sama sepupunya yang bawel itu, siapa lagi kalau bukan Rose.

"Kata Rose kamu lagi di Paris? Ngapain?"

"Katanya dia nggak tega kalau aku sendirian, jadi dia nawarin buat kencan buta. Yaudah aku ikutin aja."

"Hahaha, tandanya dia sayang banget sama kamu. Btw, why are you hard to contact, honey?"

"Ah, iya ayah. Here the network is very hard. Sorry, dad,"

"Ayah jaga kesehatan, titip salam buat bunda ya. I miss you and I love you!"

"Tentu saja! I miss you too honey. Soon we will go back to korea!"

"WHEN?"

"Rahasia!"

pip

Setelah berbincang-bincang lumayan lama, Jennie sangat bersemangat saat orang tuanya akan kembali ke Korea.

Dia sangat rindu, akan kebersamaan keluarganya.

Hampir sampai melupakan kencan buta yang akan dia lakukan malam nanti. Dia mendesis lelah, yang harus berkemas dengan seluruh dress-dress yang dipilihkan Rose.

Lebih baik sore ini dia makan dan mandi, mengingat kencannya akan dilakukan jam 8.

Pria yang sedang memilih-milih tuxedo di sebuah toko yang cukup kondang di kota ini dengan sangat bersemangat. Tampaknya Lucas telah berhasil mengubah mood Jongin kembali semula.

"Yang ini gimana Cas?"

"Kalau ini?"

"Yang ini cocok enggak warnanya?"

Celoteh Jongin pada Lucas yang hanya menghela napas panjang, meladeni Jongin sama saja meladeni wanita, itu katanya.

"Teserah kakak aja, kan kakak yang pake." Jawab Lucas lumayan singkat, sambil memilih-milih kaus juga, siapa tau ada yang srek dengan tubuh nya.

"Udah jam 6 nih Cas, lamgsung lulang aja. Nanti kalau makan cari di luar aja, kakak udah masukkin duit di tasmu tadi." Jelas Jongin yang ingin cepat-cepat memulai kencannya itu.

"Tumben, semangat banget,"

"Btw, makasih kakak ku yang ganteng." Bahagua Lucas, yang akhirnya dia bisa keluar malem padahal ini lagi di Paris bukan di rumahnya.

Jongin hanya berdehem sebagai jawaban. Sebagai kakak yang baik, sekali-kali lah nyenengin adiknya yang super menyebalkan ini.

♡♡♡

Dengan segala persiapan yang udah dia selesaikan, Jennie hanya menunggu kegugupannya mereda. Sambil menghilangkan rasa nervous Jennie mengatur napas nya dengan menghembuskannya sedikit demi sedikit.

Menggunakan dress se-lutut berwarna putih dengan balutan toxedo pink yang melampir di bahunya, membuat Jennie semakin anggun.

"Sial! Kenapa aku se-gugup ini ya?." Tanya Jennie kepada dirinya sendiri.

drrtt

"GIMANA? Udah siap belum?"

Mendengar pekikan Rose, Jennie langsung menjauhkan ponselnya dari dekat kupingnya.

"Biasa aja! Udah nih,"

"Tapi aku kok sedikit nervous?"

"Kaya mau nyanyi di panggung aja! Udah, kamu tenang aja"

"Udah tenang kali!"

"Yaudah sana kekamar mandi dulu!"

"Kamu kira aku mau nyanyi di panggung?"

"Terse-rah!"

Terdengar desisan Rose oleh Jennie, sang empunya hanya terkikik kecil. Merasa senang karena bisa membuat sepupunya itu kesal. Biasanya kan dia yang terus membuat Jennie kesal.

"Semoga saja berhasil huh." Cicit Jennie sambil mengambil tas kecilnya yang serasi dengan dress yang ia kenakan dan berlalu meninggalkan apartement.

Berbeda dengan pria yang tadi sudah siap dan sangat menunggu waktunya. Jongin hampir saja berangkat 30 menit yang lalu, tapi dihela oleh Lucas karena dia belum bersiap sama sekali.

Lucas ikut Jongin, katanya dia ingin keluar sekalian.

"Udah! Nanti parfum ku habis!," Peringat Lucas yang melihat kakaknya sedang menyemprotkan parfum miliknya terus-menerus. Punya Jongin habis, tadi lupa membelinya sekalian.

"Ayo! Aku udah nih" Ajak Lucas yang diselingi kode agar kakaknya mengikuti nya.

Sebenarnya yang jadi kakak Jongin atau Lucas sih?. Jangan heran, Lucas memang begitu dan Jongin pun selalu mengalah sama Lucas.

♡♡♡

Kota Paris yang sangat indah, angin malam yang sedikit menerpa rambut urai Jennie dan sang empunya yang sudah merasa sedikit peka terhadap kedinginan di bawah menara Eiffel dia hanya bisa mengusap-usap lengannya agar sedikit lebih hangat.

Ah, bukan di bawah menara Eiffel beneran, lebih tepatnya kini Jennie sudah duduk di taman dengan lilin yang sudah tertata dan satu piring makanan yang sudah di siapkan.

Semua sudah disiapkan untuk acara kencan buta ini, jadi Jennie hanya diberi tau alamatnya saja.

Melihat pria berjalan kearahnya, Jennie merasa gugupnya kembali lagi setelah beberapa waktu dia melupakannya.

"Itu dia orang yang aku kencani? Kayanya aku sudah permah melihatnya"  Cicitnya di dalam hati.

Jennie mendelik saat pria itu sudah mulai mendekat dan sudah tertangkap oleh mata Jennie.

Yang benar saja, pria itu adalah Kim Jongin yang kehilangan paspor kemarin!.

Mereka dipertemukan kembali, apakah ini takdir untuk mereka agar bisa bersama selamanya?.

♡♡♡

Hargai penulis dengan memberi jejak^^...
TBC.

BEAUTIFUL PARIS Where stories live. Discover now