lunch love - 05

782 88 4
                                    

Mereka itu sebenarnya baru jadi pasangan, atau udah mau nikah sih?,

"Jongin aku kangen banget sama kamu!."

Sejak kapan sih Jennie se-bucin ini sama laki-laki, Rose aja tepuk jidat kala melihat Jennie senyum-senyum sendiri seperti bocah ABG kasmaran.

Sama Lee Taeyong ㅡmantannya aja enggak pernah se-bucin ini, palingan ya cuman manja sedikit.

"Gila ya kamu?,"

"Sampai segitunya."

Celetukan Rose membuat Jennie kaget. Ya, siapa sangka kejadian kemarin itu membuat Jennie lupa diri dan alih-alih mengabaikannya, malah semakin memikirkannya.

"Katanya mau makan sama Jongin?."

Sebenarnya Rose belum tau wajah Jongin bagaiman, tapi setelah dipikir-pikir namanya pun juga sudah terlihat tampan. Tidak ambil pusing dengan hubungan mereka yang sudah berstatus berpasangan dengan cara kencan buta Rose pun pergi untuk membuatkan kopi untuk Jaehyun.

"Lupa!."

"Dasar bodoh!."

Jennie mendecih, bisa-bisanya dia lupa dengan acara berkencan dengan Jongin. Jangan salah, mungkin suasana kencan kali ini tidak se-canggung kemarin.

Dari kamar dia bisa mendengar suara mobil yang berhenti di depan apartement nya. Siapa lagi kalau bukan Jongin. Jennie mendesis, membayangkan Rose bakal bertingkah sok baik kepada Jongin.

"Hey, Jongin."

Jongin yang mendapati Jennie turun dari kamar, hanya tersenyum tipis. Selalu sempurna penampilannya.

"Sepupu kalian memang sangat cantik. Aku pinjam dulu."

Demi ayam madu! Rose langsung tertawa kencang, ternyata kedua J itu sama aja bucin-nya. Membuat Jaehyun yang tersenyum tipis ke Jongin langsung menutup mulut Rose. Kadang pun Jennie juga geleng-geleng dengan hubungan sepupunya itu.

♡♡♡

Ah, Jennie melupakan jaketnya. Hari ini angin juga berhembus cukup kencang di jalan Paris, sekarang mereka sudah menelusuri jalan-jalan di kota Paris. Hanya saja belum mencari restoran yang ingin mereka tempati untuk makan.

"Dingin?." Tanya Jongin yang masih memasukkan tangannya di saku jaket hitam yang lumayan kebesaran bemotif beruangnya.

Lalu, menyampirkan rambut Jennie ke sebelah kiri kupingnya yang sesekali tertiup angin.

"Anginnya kenceng banget,"

"Tadi lupa bawa jaket."

Mendengar itu Jongin langsung  melepas jaket bagian lengan kanannya, lalu menyampirkan ke bahu kiri Jennie.

Bukan, bukan sepenuh jaket Jongin untuk Jennie. Lebih tepatnya dipakai berdua.

Kalian bisa membayangkan mereka saat ini kan? Dengan berjalan dikeramaian jalan Paris, dan angin yang cukup dingin pas sekali kalau diiringi lagu Céline Dion - L'amour existe encore dengan musik French Love Song berbahasa Perancis itu.

"Yaudah, minum cokelat panas aja ya?."

"Enggak mau! Aku pengen nyobain carnet de voyage juga. Laper." Ketus Jennie saat Jongin menawarinya minum cokelat panas aja.

Bukannua Jongin tidak peka, pasalnya wanita kan kalau makan sedikit bahkan buat minum coklat panas aja enggak mau. Tapi, Jennie bukan wanita seperti itu, dia sangat pecandu makanan!.

"Selain cantik, kamu lucu juga!."

Jongin mengusap rambut Jennie lembut, sang empunya hanya meringis malu dan menghasilkan bakpao dikedua pipinya.

Berjalan beriringan, dengan sesekali melirik satu sama lain dan berbaur dengan perbincangan yang membuat satu sama lain tertawa sampai lupa kalau kemarin malam mereka baru saja kenal.

"Jadi makan yang tadi? Aku samain kamu aja deh, kebetulan aku juga belum cobain itu."

Jennie hanya mengangguk-angguk menangkap apa yang diomong Jongin. Jennie melirik-lirik jaket yang ia kenakan bersama Jongin tadi dan sesekali melirik casing handphone milik Jongin.

"Kamu suka beruang? Aku banyak boneka di rumah Korea! Tapi aku belum punya jaket beruang kaya gini." Jelas Jennie antusias dengan memegang jaket punya Jongin tadi.

"Itu boleh buat kamu."

"Ha, beneran?."

"Iya,"

"Asalkan kamu juga boleh buat aku."

Jennie tersenyum manis, tak kalah manisnya dengan Jennie. Jongin ikut tersenyum kala Jennie tersenyum, dia merasa kin lebih senang dan ceria jika selalu di samping Jennie.

Dia belum pernah mengenal wanita seceria ini sebelumnya,yang ia tau hanyalah wanita yang sering berdiet dan pergi ke salon.

Jongin mengusap rambut Jennie sekali lagi, dan mencubit pipi Jennie yang mengembang karena senyumannya.

"Jongin, aku tu kangen banget sama kamu!."

"Masa bohong?."

"Ih, bener tau nggak. Aku sayang banget sama kamu, saat awal kita ketemu di bandara."

"Kalau aku lebih jangen dan lebih mencintaimu dan akan lebih menjagamu sampai nanti gimana?."

"Ya, aku makin sayang sama kamu!."

♡♡♡

Nih, satu capt lagi sebelum aku rest. Sumpah akhir-akhir ini aku sibuk banget, apalgi minggu depan udah ada simulasi yang ke 2 huh. Doain aku ya hshshs.
Byee!
Tbc.

BEAUTIFUL PARIS Onde as histórias ganham vida. Descobre agora