Tugas sekolahmu mengajak kita mengarungi malam
Melewati jalan negara yang bobrok penuh lubang
Menyusuri pinggiran kota yang lampunya mulai padam
Hingga tak sadar bahwasanya hari sudah petang
Tugas sekolahmu mengajak kita mengarungi malam
Memasuki dingin dan elitnya pasar kapital
Memaksa kita menjadi saksi wajah-wajah pekerja yang muram
Yang menjadi budak-budak para pemilik modal
Tugas sekolahmu mengajak kita mengarungi malam
Menyusuri riuhnya pasar pasar induk
Yang juga memaksa kita menyaksikan wajah-wajah kelam
Di dalam kios-kios yang mulai lapuk
Tugas sekolahmu mengajak kita mengarungi malam
Yang dinginnya membuat ujung jariku benar-benar mati rasa
Namun, hangatnya pelukmu megusir dinginnya angin malam
Jujur ingin sekali kulepas kemudi dan berbalik membalas pelukmu,
tapi aku tak bisa dan memang takkan bisa
Dan kini, tugas sekolahmu memaksa kita kembali pulang
Menuju hari-hari yang pasti akan penuh rindu
Dimana aku berada dalam bayang penuh sayang
Dengan bekas hangat dan wanginya pelukmu di malam yang tak adil itu
Malang, 6 Januari 2019