Part 16 - Suspected

1.1K 202 7
                                    

Semenjak gue tahu siapa V dan ternyata adalah Kim Taehyung, temen masa kecil gue, rasa bosan di tempat bimbel perlahan jadi hilang.

Meskipun banyak perubahan pada diri Taehyung, gue rasa dia jauh lebih asyik dibanding berapa belas tahun yang lalu.

Bayangkan saja, sekarang dia pintar sekali membuat lelucon. Saat kelas di mulai tak jarang dia melontarkan pertanyaan-pertanyaan tidak serius pada guru kami. Pastinya bikin suasana yang awalnya tegang atau serius sekali jadi mencair.

"Nih minum, lo pasti haus sepanjang pelajaran ngelawak mulu."

"Maklum temen gue di Australi gak ada yang normal, jadilah gue kayak gini."

"Ohhh, jadi pengaruh temen nih lo bisa berubah gini?"

Dia hanya mengangkat bahunya acuh lalu meneguk minumannya.

Yap, setelah tamat TK Taehyung ikut pindah orangtuanya ke Australia. Pada waktu itu dia pindah tanpa memberitahu. Gue kira kami memilih sekolah yang berbeda, rupanya dia tidak lagi tinggal di Indonesia.  Semenjak itu kami hilang kontak.

"Lo nunggu siapa sih, sampe minta ditemenin?"

Iya, gue sengaja minta Taehyung buat temenin sampai Yuta jemput sekaligus mau kenalin dia ke Yuta. 

"Nanti aja tunggu orangnya dateng," balas gue sambil sesekali melihat ke arah pintu masuk loby siapa tahu orang yang ditunggu sudah datang.

"Hm ok."

Kami pun lanjut mengobrol, tidak ada habisnya topik yang dibahas. Walaupun lama sekali gak jumpa, tapi chemistry gue dan dia sebagai teman masih ada, masih nyambung kalo bahas ini dan itu. Padahal dulu kedekatan kami hanya saat di sekolah. Mungkin karakternya cocok dengan karakter gue. Kadang ada berteman sampai tahunan lamanya tapi tidak ada kecocokan satu sama lain, pertemanan itu rasanya biasa saja.

"Lala." Gue menoleh pada sosok yang tampak ragu berjalan ke arah gue dan Taehyung.

"Winwin?"

Yaa, Winwin ada di sini. Tapi, ngapain?

"Euu.. Yuta ... Yuta yang nyuruh gue jemput lo," katanya sambil mengarahkan pandangannya ke sosok di sebelah gue.

Melihat keadaan yang canggung, gue memutuskan untuk beranjak berdiri dan memperkenalkan mereka.

"Winwin, kenalin ini Kim Taehyung. Temen gue. Dan Taehyung, kenalin ini Winwin temen SMA gue."

Taehyung langsung berdiri dan mengulurkan tangannya dengan semangat dan bibir tertarik lebar. Sedangkan Winwin belum juga merespon.

"Win?"

"O, yaa.. Winwin." barulah dia membalas uluran tangan Taehyung.

___

Sore ini gue pulang dijemput Winwin. Sebenarnya kasihan juga karena arah tempat tinggal Winwin dengan lokasi Bimbel berbeda arah, belum lagi sampe rumah.

"Win, lo ga usah anter gue sampe rumah."

"Kenapa?" balasnya secepat kilat, dia berhenti berjalan membuat gue juga berhenti.

"Ya kasian elonya jauh nganterinnya. Nanti kita berpisah di halte depan aj-"

"Gak, gue anterin sampe rumah. Yuta bilangnya gitu."

"Elah, gak usah takut ama dia tar gue yang bil-"

"Gue gak takut sama dia, cuman mastikan lo sampe rumah dengan selamat."

Gue manaikkan satu alis, tak berkata apa-apa lagi kami kembali berjalan menuju halte.

Gak sampai lima menit menunggu, bus yang biasa gue tumpangi datang.

"Gue... Boleh tanya sesuatu?"

"Hm, boleh. Tanya apa?"

Winwin tampak menggumam sebelum memulai bicara. Jari-jemarinya ia mainkan di atas ransel yang ada di pangkuan.

"Lo kenapa sih? Kayaknya dari tadi aneh banget. Lagi ada masalah?"

Winwin menggeleng.

"Cowo tadi temen lo?"

"Taehyung? Iya. Temen TK gue ternyata. Gak nyangka bisa ketemu dia di satu tempat bimbel sih."

"Lo seneng?"

Gue mengangguk cepat. Jelaslah. Siapa yang gak seneng saat diberi kesempatan buat ketemu lagi dengan teman akrab di masa kecil.

"Lebih seneng sama dia atau sama Yuta?"

"Dua duanya."

"Pilih satu aja,"

Gue berpikir sejenak. Keduanya sama sama bikin hidup gue lebih berwarna meski datang di masa yang berbeda. Keduanya juga baik banget sama gue. Ada aja hal-hal yang bikin gue ketawa.
"Pake mikir ya buat ngejawab itu?"

"Iyaa iyaa santai. Hmm, Yuta?"

"Yuta?" Winwin mengulang jawaban gue dengan mata lebih terbuka dan bibir membentuk senyuman lebar.

"Taehyung..." gue kembali memberikan jawaban gantung. Seketika wajah Winwin jadi berubah.

Gue merasakan sesuatu yang benar-benar aneh dan gue bisa menebak itu sekarang. Mungkin,

"Lo cemburu gue deket-deket sama Taehyung? Terus lo berpikir gue akan mengkhianati Yuta, gitu?"

Winwin balas mengangguk singkat. Tawa gue lepas tak tertahankan.

"Mana mungkin, jelas berbeda Winwin. Taehyung dan gue itu temen gak lebih. Kayak lo sama gue."

"Gue harap akan selamanya temen."

Bughh..

Gue memukul bahunya pelan.

"Lo kalo lagi cemburu lucu tau gak. Sebegitu cintanya lo sama Yuta sampai sampai takut dia kecewa sama gue? Di kasih apa lo sama dia?"

"Dikasih segenap cinta dan kasih sayang yang begitu besar dan gak bisa dibagi-bagi ke orang."

"Jijik!!"

____

Kangen Winwin :" ada yang sama juga gak ? Put your hands up coba yang ngangenin keberadaan Winwin? 😢

Kangen Winwin :" ada yang sama juga gak ? Put your hands up coba yang ngangenin keberadaan Winwin? 😢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu yaa... Masih sama dengan part sebelumnya, Atuy masih disimpen 😂 See yuuu~~

WHISPER - {Nakamoto Yuta}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang