VI

16.1K 1.8K 132
                                    

    Sinar mentari pagi  samar samar masuk ke dalam kamar Donghyuck melalui jendela kamarnya.  Pantulan rasa hangatnya membantu Donghyuck terbangun dari mimpinya.  Ah, mimpi apa Donghyuck tadi? Ia bahkan sudah lupa dengan apa yang menjadi bunga tidurnya tadi. Tapi ada rasa yang berbeda di jantungnya. Jantung Donghyuck berdebar lebih kencang dari biasanya. Ia merasakan sensasi yang berbeda dalam mimpinya. Dan apa yang ia rasakan tadi masih melekat dihatinya. Semuanya terasa begitu nyata. 

" Good Morning, Haechannie ." suara Mommy Ten menyambutnya saat ia  turun untuk sarapan bersama. 

"Morning, Mom." jawab Haechan.  Ia mengecup pipi Mommy kesayangannya. "Morning Daddy." Tak lupa sebuah kecupan di pipi juga untuk Daddynya. 

  Ten menarik sebuah kursi disebelahnya dan meminta Donghyuck untuk duduk disebelahnya . Ia sudah menghidangkan makanan kesukaan Donghyuck dan memintanya untuk membuka mulutnya. Ia ingin menyuapi putranya yang berusia 21 tahun itu sarapan. Donghyuck ? Ia tentu saja tidak keberatan. Karena pada aslinya Seo Donghyuck ini sangat manja pada Mommynya.  

'Darl, aku juga ingin disuapi~" Johnny yang cemburu pada anaknya sendiri. 

" Chan, hari ini ada kuliah atau kesibukan lain tidak ?" tanya Ten disela-sela kegiatannya menyuapi Haechan. Ia mengerenyitkan dahinya.  Ada yang aneh disini. Tak biasanya Mommynya bertanya soal kelasnya atau kesibukannya. 

"Haechan hanya ada kelas sampai jam 1 siang nanti saja, Mom. Kenapa ?"

"Temani Mommy ke salon dan ke Mall hari ini, ya ?" 

"Tapi Haechan hari ini ada kelas sampai jam 1 siang, Mom."  Jawab Donghyuck tak enak.  Hari ini ada mata kuliah yang benar-benar tak bisa ia lewatkan . Tapi ia juga tak ingin mengecewakan hati sang Mommy.  "Lagi pula bukankah jadwal Mommy ke salon masih seminggu lagi ya?" 

"Mommy sedang ingin menikmati Quality time bersama putra Mommy yang manis ini saja~ " jawab Ten dengan raut memelasnya.  Ada yang bisa mengingatkan Ten untuk tidak bersikap manja seperti itu di depan Donghyuck dan Johnny? Karena Johnny rasanya ingin menerkamnya saat itu juga saat melihat ekspresi Ten. 

Donghyuck menaikkan sebelah alisnya. Ini tak seperti Mommy Tennya yang biasanya.

"Haechan baru selesai pada pukul 1 siang, Mom. Ada mata kuliah yang tidak bisa Haechan tinggalkan hari ini." katanya lemas. Ten memasang aegyo facenya. "Yah , baiklah~" katanya. "Tidak apa-apa kok. Sepertinya Haechan memang tidak bisa. Mommy sendirian saja juga tidak apa-apa kok." katanya pelan. Donghyuck jadi benar benar merasa tak enak. Mommy Ten dengan segala kekuatan Aegyo nya. 

"Ah, bagaimana jika begini saja? Kita bisa pergi ke salon setelah kelas Haechan selesai hari ini? Bagaimana?" Haechan berharap Mommynya tidak kecewa. Ia benar-benar tak bisa menolak permintaan Mommynya ini jika sudah ber-aegyo seperti itu.

 "Hmm, baiklah." Kata Ten setelah menimbang-nimbang. "Nanti Mommy jemput ya? Sekarang biar Daddy yang mengantar Haechan." sambungnya. Johnny mendelikkan matanya kaget. Bagaimana bisa? Rencananya, setelah Haechan berangkat,  dia bisa bermanja-manja ria dengan istrinya tersebut. "Please, Daddy~" 

  "Baiklah-baiklah." Johnny mengalah saja. Ia tak kuat jika terus-terusan disuguhi aegyo face istri kecilnya itu. "Ayo berangkat, Chan." 

  Chuu

 "Haechan berangkat, Mom. See you!"

   Ten melambaikan tangannya pada anak dan suaminya. Dalam hatinya ia merasa senang. Mereka tidak tau saja apa yang akan ia rencanakan setelah ini.

' hehehe . No one can reject my aegyo.' - Ten who loves aegyo.

**

Married!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang