Chapter 49

827 86 3
                                    

Singto POV

"Kau dengar apa kata Krist... Kau ikut aku sekarang!" sahut P'New sambil menyeretku menjauh dari lokasi pemotretan.

P'New tidak membawaku ke lobby hotel tapi membawaku cukup jauh ke kursi dan meja yang ditata cantik di bawah payung-payung putih. Dia mendudukkanku disana, diikuti oleh P'Tay, P'Off dan P'Gun yang mengekor di belakang kami.

"Kau... Kau membuatku panik dengan tiba-tiba pergi meninggalkan kami di restoran, kau membuat aku tak menghabiskan cake ku dan..." dengan tajam dia melirik P'Tay yang duduk berjarak semeja dari kami, "Ingatkan aku untuk menenggelamkan dia di Chao Praya sepulangnya dari sini!"

"New... Fokus!!" ingat P'Off.

P'New menarik napas dan menghembuskannya beberapa kali mencoba menenangkan diri, sebelum mulai berbicara.

"Kau salah paham, okey?! Tay terlalu melebih-lebih kan keadaannya. Earth tidak pernah mencoba memperkosaku. Dan aku yakinkan padamu dia juga takkan mencoba memperkosa kekasihmu itu, seperti yang kau takutkan, 30 menit ke belakang..." jelasnya padaku,

"Apa maksudnya?" tanyaku bingung.

Aku tidak bodoh, aku cukup paham saat melihat interaksi New dan Earth. Mereka nampak cukup dekat bahkan mungkin dua orang itu sudah menjalin hubungan persahabatan sejak lama. Mengingat Earth menyapanya dengan akrab dan New tampak nyaman dengan perlakuan itu.

"Dengarkan aku na... Aku dan Earth bersahabat. Dia temanku. Kami pernah bekerja dalam satu proyek bersama. Saat itu kami terlibat dalam sebuah gossip. Pers mengira kami berpacaran karena kedekatan kami. Sejak saat itu, Tay jadi parno padanya. Dia selalu curiga pada hubunganku dan Earth."

Aku tahu Earth dan New membintangi film bersama dan berperan sebagai kekasih. Bahkan bedscene mereka cukup hot.

"Suatu hari, Tay memergoki aku dan Earth sedang berada di kamar apartemenku dengan posisi yang kurang menguntungkan!"

"Dia berada di atasmu, menciummu, mencoba membuka kemejamu... Dan kau mencoba menghentikannya! Apa yang menurutmu akan kusimpulkan dari hal itu selain dia mencoba memperkosamu?" tukasnya sebal,

"Mungkin kau harus mempertimbangkan aku yang memintanya melakukan itu, dasar kau idiot!" lagi-lagi P'New membentak P'Tay dengan keras,

"Tapi kau mencoba menghentikannya, jika kau memintanya melakukan itu... Kau tidak akan mencoba mendorong dan menendangnya. Jika kau yang memintanya, saat aku masuk ke dalam kamar itu yang aku lihat pastinya adalah kalian saling melucuti pakaian kalian!"

"Aku berubah pikiran!" bentaknya lagi, kemudian terdiam seolah baru saja mengatakan sesuatu yang tak seharusnya dia katakan.

"Apa?" Tay nampak terkejut dengan pengakuan New,

"Aku memintanya menciumku, namun saat kami semakin jauh, aku berubah pikiran dan memintanya untuk berhenti." sahutnya pelan.

"Kau bilang kau tidak menyukainya... Kau bilang kau tidak jatuh cinta padanya... Dan sekarang kau bilang kau memintanya untuk menciummu. Ada yang salah dengan otakmu huh Samson?" omel Tay dengan kemarahan di ubun-ubun,

New nampak mengacak-acak rambutnya dengan gemas, "God... Apa kau benar-benar memintaku mengatakan hal ini keras-keras?"

"Aku mengira aku gay karena aku merasa aneh tiap ada di dekatmu, jadi aku meminta P'Earth untuk menciumku. Untuk melihat apa aku juga bereaksi pada lelaki lain..." jelasnya,

"Jadi apa kau bereaksi padanya?" Tay bertanya dengan dingin,

"Bisakah kau konsentrasi pada fakta dimana dia tidak memperkosaku?" timpalnya kesal,

"Aku tak bisa... Jadi apa kau bereaksi padanya?" desaknya lagi,

"Tidak seperti yang aku kira..." sahutnya dengan wajah memerah, "Aku mulai panik saat dia meraba-raba tubuhku, itu kenapa aku menyuruhnya berhenti. Tapi mungkin karena kami terlalu bersemangat sebelumnya dia tidak bisa mendengarku dan mengira penolakanku tidak sungguh-sungguh!"

"Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu Phi..." kataku padanya.

Selama percakapan panjang lebar itu, pengakuan New dan pertanyaan Tay yang menuntut, aku hanya diam sambil mendengarkan dan sesekali pandanganku melayang pada kerumunan yang berada agak jauh dari tempat kami. Mencoba mencari-cari sosok pria yang kucintai.

"Kau tiba-tiba pergi karena mau melabrak Earth kan? Kau takut kekasihmu itu diapa-apakan olehnya kan? Kalau tidak kenapa kau tiba-tiba pergi tadi?" berondong New,

"Aku memang khawatir begitu dengar tuduhan P'Tay tadi, tapi aku tak mungkin datang kemari untuk melabrak P'Earth kan? Hubungan kami tidak seterbuka hubungan kalian Phi..." jelasku padanya,

"Aw... Aku sudah bilang tidak seharusnya kita kemari... Singto masih punya akal sehat." sahut P'Off sambil menghembuskan napas lega, "Tidak seperti kau!"

P'Off memukul kepala Tay dengan kesal, dan yang dipukul tidak terima, malah balas memukulnya.

"Memangnya siapa tadi yang mengusulkan pakai satu mobil saja untuk mengejar Singto karena akan butuh waktu lama mengeluarkan mobilmu yang terhalang mobil lain? Kau tadi juga panik kan?" balasnya,

"Sudah... Sudah... Apa kalian masih ingin bertengkar lagi disini?!" sahut P'New dengan tangan dilipat di depan dada,

"Pembicaraan kita tadi belum selesai!" sahut P'Tay pada P'New, "Walau dia tidak memperkosamu, tapi aku hampir kehilangan dirimu karena dia... Aku tak mau Singto kehilangan Krist karena dia juga!"

"Kau hampir kehilanganku karena kau bodoh dan idiot. Kau begitu lambat dan tidak peka! Jangan salahkan Earth!" lagi-lagi emosi New naik karena Tay yang keras kepala,

"Kau masih membelanya sekarang hah? Yang pacarmu itu aku atau Earth?!"

Wajah New langsung berubah memucat, seolah baru saja bertemu hantu dengan mulut megap-megap dan jari menunjuk-nunjuk Tay. Kami semua hanya bisa melongo selagi mencerna kata-kata Tay yang tanpa sengaja terucap.

Tay yang bersalah karena sudah membuka rahasianya sendiri, hanya bisa menunduk meratapi mejanya dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Jadi kalian... bener pacaran?" P'Off bertanya dengan mata membelalak terkejut.

Ekspresi P'Gun tak jauh berbeda, dia terbengong-bengong mendengar kata-kata Tay.

Aku justru merasa kaget karena Off dan Gun tidak menyadari hal itu, mengingat Tay dan New tidak terlalu berhati-hati dengan hubungan mereka.

Dua orang itu langsung diam sambil saling bertukar pandangan, kemudian memutuskan untuk diam daripada keceplosan semakin jauh.

Sudah kuduga jika dua orang ini berpacaran, walau mereka selalu bilang kalau mereka hanya teman atau TTM. Tapi memang hubungan aneh mereka sudah banyak dipertanyakan orang.

BEHIND THE SCENE (Krist x Singto FanFiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang