The Perfect Future Soulmate [#Series1 TPFS]

CHAPTER 6 | FULL DAY OF LOVE

NOW PLAYING : The Freaks (Aliando Syarief, Calvin Jeremy, Nikita Willy, Teuku Rassya) - Bahagia Dengan Cinta

SELAMAT MEMBACA CERITA THE PERFECT FUTURE SOULMATE

•o00o•

CHAPTER 6 | FULL DAY OF LOVE

Banyak orang yang mengalami fase mencintai seseorang. Tapi kadang kala, ada juga orang yang mengalami fase tersakiti. Untuk bahagia hanya dengan cinta, itu tidak cukup sama sekali. Kadang kala, kita harus lebih menyelami perasaan kita, agar tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan rasa itu sendiri.

•o00o•

Sudah satu minggu lebih, Mega dirawat di Adhitama's Hospital. Sudah beberapa hari ini juga, dia kembali dari rumah sakit itu. Bahkan hari Rabu kemarin, Mega sudah mulai masuk sekolah meskipun masih menggunakan kursi roda. Setiap pagi, Mega akan di jemput oleh Adara ataupun akan di antarkan oleh kakaknya. Tidak jarang, drama pertengkaran antara Adara dan Farzan masih begitu melekat sampai saat ini.

Di sekolah, Mega selalu ditemani oleh Adara kemana pun dia akan pergi. Begitupun dengan Gwenna dan juga Jendra yang merangkap menjadi seorang penjaga bagi Mega, dari geng nya Tasya yang terkadang selalu mengganggu Mega. Apalagi dengan keadaan Mega yang sekarang tidak bisa berjalan, membuat Tasya bersama kedua temannya menghina Mega secara terang-terangan. Farzan yang mendengar akan hal itu, membuatnya marah dan kecewa.

Bisa-bisa nya di yayasan milik Ayahnya, ada seorang murid yang hobi menghina dan membuly murid lainnya. Selain dari kalangan bawah, Tasya dengan teman-temannya juga sering mengganggu murid dari sekalangan nya. Tidak jarang, bahkan Mega pun seringkali dipersulitkan oleh Tasya. Seolah-olah, dia lah yang paling sempurna di muka bumi ini.

Pagi ini, Mega kembali bersekolah dengan sangat semangat. Dia harus membuktikan kepada Freya dan Nathan, bahwa dia adalah anak yang kuat. Mega tidak ingin, kembali membuat Freya begitu sedih dengan keadaannya yang sekarang. Pagi-pagi sekali, Mega sudah berada di sekolah bersama dengan Adara. Sahabatnya yang sangat barbar, begitu peduli dengannya. Seperti sekarang ini, gadis barbar itu sudah mengoceh.

"Mega, pokoknya nanti pulang sekolah harus gue yang antar lo terapi. Karena sekarang adalah hari pertama lo kembali terapi, jadi harus gue yang bisa mengantar dan sekaligus menemani lo," ucap Adara dengan sangat lantang, dan bersikukuh agar dirinya yang menemani Mega. Jendra dan Gwenna hanya bisa terkikik geli, melihat ekspresi Dara yang sangat menggemaskan.

Bahkan suara Adara itu, bisa dibilang dengan rajukannya. Sudah biasa bagi Mega melihat, mendengar dan menghadapi sifat Adara yang kekanakan namun bermulut pedas. Jangan lupakan, anak kelas yang sudah terkikik geli dengan rajukan Adara. Mendengar kikikan dan kekehan semua murid, gadis itu mendelik tajam.