CHAPTER 17 | YOU, RAIN, AND TRAGEDY

961 31 0
                                    

NOW PLAYING : Utopia - Hujan

SELAMAT MEMBACA CERITA THE PERFECT FUTURE SOULMATE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SELAMAT MEMBACA CERITA THE PERFECT FUTURE SOULMATE

•••••

CHAPTER 17 | YOU, RAIN, AND TRAGEDY

Dia sama seperti hujan. Sama-sama sering mengeluarkan air, di saat-saat tertentu. Dia sama seperti hujan. Sama-sama membutuhkan matahari, untuk meredakan tetesan air nya.

•••••

Malam ini, tampak begitu indah bagi mereka yang menikmati makan malam dengan suasana pantai yang begitu menyejukkan. Mereka memesan makanan yang berbau seafood lagi. Tidak lupa juga mereka memesan tumis sayuran, yang berupa tumis kangkung dan capcai. Serta tidak lupa mengikut sertakan lalapan dan sambal.

Sejauh ini, belum ada sama sekali rencana mereka untuk pergi jalan-jalan bersama. Mungkin hari besok, mereka akan jalan-jalan bersama seraya membeli pernak pernik khas yang berada di Bali ini. Jangan lupakan, untuk mereka yang mungkin akan berenang bersama di pantai Bali yang sangat indah itu. Dan mungkin, mengunjungi beberapa tempat yang indah. Yang mampu memanjakan mata.

"Besok schedule kita pergi kemana? Saran gue sih, lebih baik kita ke tempat wisata yang bersejarah," ujar Favian menatap ke arah mereka dengan santai.

"Boleh juga kak," balas Mega seraya menganggukkan kepalanya.

"Ide cemerlang, yang pernah gue dengar dari seorang Favian Alfeerdan," sahut Refanka yang mengacungkan jempol nya.

"Gue terlalu pintar zeyang," balas Favian dengan tingkat kepercayaan diri nya yang tinggi. "You know, tingkat kepintaran gue setara dengan Einstein."

"No! Dimana-mana, gue kak yang paling pintar. Bandingkan saja, nilai matematika lo sama nilai matematika gue. Jelas lebih besar nilai matematika gue," sahut Jendra seraya menggelengkan kepalanya dengan senyuman tengil nya.

"Berisik!"

Desisan Adara, membuat mereka semuanya menoleh menatap gadis mungil itu. Meskipun sibuk dengan ponsel pintar nya, Adara masih mampu mendengar kan ocehan mereka. Sehingga dengan spontan, gadis itu mendesis.

"Yang paling pintar itu kita," sahut Farzan yang baru saja datang dengan Alvando. Memang, mereka berdua tadi izin untuk pergi ke kamar. Karena ada sesuatu yang harus mereka bawa.

"Ck, datang datang main serobot ae," ujar Refanka seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"I don't care, because this is my life," balas Farzan dengan sengaja mendudukkan pantat nya di kursi dekat Adara.

The Perfect Future Soulmate [#Series1 TPFS]Where stories live. Discover now