ayo dong dipilih. mau dipost Auris atau Pit a Pat?
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
Kamu mencoret coret lembar jawaban kamu dengan kesal. Ini nih kalo kalah war saat ngisi IRS, dosennya rada ya gitu. Objektif siih, tapi tugasnya ngga kira kira.
Ini tolong gimana ngerjainnya? Kamu menelungkupkan wajah kamu keatas meja. Pengen nangis aja rasanya kalo kayak gini.
Ngga, kamu harus bisa pokoknya.
Kamu bertekad, merapihkan kunciran rambut kamu dan mulai berusaha lagi. Membuka buku paket dan diktat untuk mencari soal yang sama.
Percuma percuma. Baru sepuluh menit kamu udah nyerah lagi.
"Yang itu caranya gini" ucap seseorang sambil menunjuk rumus di buku paket kamu. Kamu menatap dia intens. Dia mengambil kertas dari hadapan kamu dan pulpen, lalu menulis caranya hingga jawabannya.
Woah, dia pintar sekali.
"Paham ngga?" tanyanya dan kamu menatap wajahnya intens. Rambut coklat terang yang dibiarkan jatuh menutupi dahinya, kacamata bulat, mata yang tidak begitu besar, kulit yang putih, dan bibir berukuran standar yang berwarna pink.
"Eh maaf-" ucapnya menunduk malu. Kamu bahkan bisa melihat pipinya yang memerah. Ya tuhan masih ada ya cowo seperti ini?
"Eh, gimana? Yang ini" ucap kamu menunjuk salah satu pekerjaannya. Laki laki itu menatap kamu sebentar, berdeham lalu kembali menjelaskan.
Woah, cara yang dia gunakan sangat praktis, dia juga pintar menjelaskan, suaranya terdengar menyenangkan dan ramah.
"Makasih. Kita belum kenalan betewe"
"Aku Han Jisung dari Metal. Aku tau kok, kamu anak sipil kan?" ucapnya dan kamu tertawa.
"Emang aku seterkenal itu ya?" tanya kamu. Entah kenapa ikut menggunakan kata aku kamu yang sudah lama tidak keluar sejak kamu memutuskan untuk masuk ke fakultas yang mayoritas berisi laki laki ini.
Fix, sampe ketauan Felix sama Hyunjin diketawain sampe mampus kamu.
Jisung ragu ragu mengangguk.
"Kamu sama dua temen kamu itu terkenal"
"Felix sama Hyunjin?" tanya kamu dan Jisung mengangguk. Hm, menarik.
"Iya, mereka temen kamukan?" tanyanya dan kamu mengangguk. Semakin lama Jisung itu semakin lucu kalau diperhatikan. Cara berbicaranya halus sekali, laki laki itu bahkan masih menggunakan aku kamu. Tipikal cowo langka di FT.
"Hm, ji yang ini gimana?" tanya kamu sambil menunjuk satu nomor lagi. Sebenarnya dua jam terakhir kamu hanya berkutat pada tiga soal. Tujuh belas soalnya sudah kamu kerjakan lebih dahulu dengan susah payah.
Jisung memutar mutar pulpennya, tampak berfikir. Dahinya berkerut sebelum akhirnya dengan yakin menulis cara dan menjelaskannya padamu.
Entah kenapa kamu merasa terhiptonis untuk mendengarkannya. Entah kenapa, rasanya laki laki yang berpenampilan rapih ini -ah kamu ingat beberapa orang malah menandainya dengan culun- terlihat sangat menarik saat menjelaskan fisika dasar padamu.
"Kamu juga ngga paham sama yang ini kan?" tanyanya menunjuk satu nomor, kamu menyengir dan mengangguk. Kalau Jisung mengerjakan yang itu, rampung sudah tugasmu.
Jisung menggelengkan kepala, tersenyum lantas menulis ulang soalnya, terdiam satu dua menit untuk menganalisis soal.
Sedangkan kamu terpana melihat senyumnya.
Senyum laki laki itu itu astaga, sangat menawan. Kamu bahkan tidak mendengarkan dia tentang hukum newton yang sedang dijelaskannya.
"Sudah selesai, kamu ngga pulang?" tanyanya. Kamu mendadak kembali kedunia nyata.
"ah iya" ucap kamu gelagapan, menatap jam tangan. Sudah nyaris jam sembilan. Kamu merapihkan buku bukumu dan memasukkannya kedalam tas.
"Kamu pulang sama siapa?" tanya Jisung, kamu yang baru saja hendak menelpon Hyunjin mengurungkan niat dan menatapnya.
"Ngga tau, paling kalo ngga sama Hyunjin, naik grab" ucap kamu dan Jisung menyerit tidak suka. Kamu mendadak bingung, kenapa Jisung terlihat seperti itu?
"Ngga baik cewe pulang malem sendiri. Ayo aku anter" ajaknya sambil menyeret kamu ke parkiran fakultas. Kamu menatap tangan kalian dan wajahnya beberapa saat yang lalu.
Ngga boleh baper ngga boleh baper pokoknya.
Tapi baper gimana dong?
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.