Home

1K 93 4
                                    

Hwang Eunbi, atau yang biasa dikenal dengan Sinb Gfriend, gadis bermarga hwang itu tengah terduduk disebuah kafe. Ia merogoh kantung celananya, mencari ponselnya, ia membuka ponselnya, menampilkan wallpaper dirinya dan seseorang, senyumannya terkembang, mengingat kini ia tengah menunggu orang tersebut. Sudah lama ia tak berbincang santai dengannya, ditengah kesibukan mereka sebagai IDOL.

	Sinb membuka halaman pencarian, mencari berita-berita terhangat, dan sontak matanya langsung tertuju pada sebuah halaman yang tengah banyak dibicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinb membuka halaman pencarian, mencari berita-berita terhangat, dan sontak matanya langsung tertuju pada sebuah halaman yang tengah banyak dibicarakan.

Dua IDOL ini telah mengakhiri hubungan keduanya!

Senyuman kecut tercetak diwajah cantik eunbi. Hatinya mendadak terasa sesak. Ia menggengam salah satu tangannya, lalu memukuli dadanya perlahan, mencoba menghilangkan sesak didadanya.

Matanya memanas, pandangannya mulai kabur, dan setetes liquid bening terjatuh membasahi pipinya. Ketakutan yang sempat mereda kini kembali terkuak. Meskipun itu bukan dirinya tetap saja, hal itu lah yang menjadi ketakutan eunbi selama ini.

Banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh seorang IDOL, layaknya remaja-remaja muda lainnya, mereka harus menjalankan segala hal sesuai jadwal, dan bahkan mereka terkadang lupa untuk beristirahat, dan terlebih masa muda adalah masa dimana banyak sekali hal-hal yang berbau cinta. IDOL, pun sama, tak ada yang bisa menolak sebuah cinta. Cinta itu datang begitu saja, seperti kepada Sinb GFRIEND.

Berawal dari sebuah kolaborasi disebuah panggung penghargaan, yang berujung pada saling berkomunikasi, saling mendukung, saling menyemangati, saling peduli dan saling menyayangi. Rasa itu tumbuh begitu saja diantara keduanya. Hingga pada akhrinya, kini hanya ketakutanlah yang membayangi keduanya akan sebuah kenyataan pahit atas sebuah hubungan diantara IDOL.

Sinb GFRIEND, gadis yang dikenal tomboy dan sangat girlcrush itu bukanlah tipikal gadis cengeng, namun dibalik nama Sinb GFRIEND, ia tetap Hwang Eunbi, gadis dengan hati selembut sutra yang bisa kanpun terguncang dan menangis.

"Bodoh, kenapa air mata ini tidak berhenti..". eunbi mengerutu akibat tangisnya yang tak kunjung berhenti, ia menundukan kepalanya. Sehingga ia tak menyadari bahwa ada orang lain yang sudah terduduk didepannya.

Jeon Wonwoo atau Wonwoo SEVENTEEN. Pemuda itu sudah terduduk sekitar beberapa detik yang lalu, dan menemukan eunbi tengah menunduk, dan sedikit isakan kecil, awalnya ia ingin langsung menanyai mengapa gadis itu menangis, namun niatnya diurungkan ketika netra nya melirik layar ponsel gadis itu yang masih menayala memperlihatkan sebuah pemberitaan yang tengah terjadi.

Wonwoo hampir saja ingin tertawa, ketika mendengar eunbi menggerutu karena tangisnya tak kunjung berhenti. Namun lagi, ia sungguh mensyukuri bahwa ia sangat hebat dalam mengontrol emosinya.

"Apa yang harus aku lakukan hiks... aku takut kehilangannya.."

Senyuman tercetak diwajah tampan pemuda jeon itu walaupun tertutup masker hitam yang terpasang diwajahnya. hatinya menghangat mendengar ucapan gadis itu walaupun sang gadis tidak mengetahui bahwa kini ia sudah berada disini. Hwang eunbi si misterius yang selalu mampu membuatnya jatuh cinta setiap detiknya pada pesona gadis itu. wonwoo pernah bertanya tentang apa rahasia pesona gadis itu dan hanya dijawab oleh tawa khas sinb GFRIEND, yang lebar.

"tentu saja tak ada. Hahah oppa kau ini lucu sekali. Aku hanya menjadi diriku sendiri, dan itulah rahasia pesonaku"

"Ah mengapa aku cengeng sekali.."

Gadis itu mengangkat kepalanya, sontak kedua netra itu bertemu dengan netra lainnya. Mata tajam yang penuh kehangatan yang begitu ia sukai kini beradu tatapan dengannya. Tak perlu bertanya siapa sosok dihadapannya, eunbi sudah tau jawabannya.

"Oppa.."

eunbi buru-buru menghapus air matanya dengan tangannya, namun pergerakannya terhenti kala sebuah tangan lain menggengam tangannya, sinb mendongkak menatap wonwoo yang sudah bangkit dari duduknya dan berlutut didekatnya, mengahapus sisa air mata gadis itu dengan ibu jarinya.

"mengapa kau menangis? Lihatlah wajahmu memerah sekarang"

Eunbi termenung ditempatnya, ini bukanlah kali pertama ia begitu dekat dengan pemuda dihadapannya, namun jantungnya tak pernah terbiasa untuk hal itu, jantungnya selalu berpacu cepat kala didekat pemuda itu.

"Hey.. "

"ah nde?". Eunbi tersentak, ia tersenyum kikuk.

"kau melamun? Apa yang sedang kau pikirkan eoh?". Wonwoo merapihkan helaian rambut gadis itu, menyelipkannya didaun telinga eunbi. Dan hal itu kembali membuat semburat kemerehan dipipi eunbi.

"aigo, kau begitu menggemaskan". Wonwoo mencubit kedua pipi eunbi gemas, sehingga membuat eunbi mengaduh kesakitan dan memukul lengan pemuda itu. namun pemuda itu kembali meraih tangannya menarik tangan gadis itu agar eunbi berdiri. Dan detik itu pun wonwoo membawa tubuh ringkih eunbi kedalam dekapannya.

Eunbi terkejut bukan main, ini kafe, ini tempat umum, dan wonwoo memeluknya? Walaupun pemuda itu memakai masker untuk menutupi identitasnya, tetap saja ia takut.

"Oppa.."

Bukan melepaskan pelukannya, wonwoo semakin mempererat pelukannya. Menaruh dagunya diatas puncak kepala eunbi. Menghirup aroma yang terkuar dari rambut eunbi.

"Jangan pernah berfikir seperti itu hanya kau melihat sebuah pemberitaan tentang kandasnya hubungan seorang IDOL. Aku apa yang bisa aku lakukan? Jika tak ada dirimu? Kau tau semuanya akan terasa berat ketika tak ada kau dan tak ada aku"

"Kamu adalah rumah dimana hatiku bisa bersandar dengan nyaman. Mungkin ini akan terasa sulit namun aku akan selalu ada disini sehingga kau tak perlu mengkahwatirkan hal yang tidak terjadi diantara kita"

Eunbi terdiam dalam pelukan wonwoo, tanpa ia sadari liquid bening yang tadinya terhenti kini kembali jatuh, namun air mata ini bukanlah tangis kesedihan namun, ini adalah tangis kebahagiaan yang hanya menjawab segala ucapan barusan pemuda itu. ia terlalu bahagia sehingga tak bisa mengeskpresikan nya lewat kata-kata. Atau bahkan ada beberapa kebahagiaan yang memang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata dan hanya bisa diungkapkan lewat sebuah eskpersi.

"Jika ada lubang dihatimu, aku akan menutupinya dengan kedua tanganku. Jadi jangan pernah melepas tanganku. Kau mengerti?"

Eunbi mengangguk dalam dekapan wonwoo, ia semakin menelusupkan wajahnya pada dada wonwoo. Hatinya begitu menghangat ditengah udara dingin kota seoul. Ia begitu bersyukur diakhir tahun 2016 lalu, ia berjumpa dengan wonwoo, berkenalan dengannya, membuka hatinya yang dingin kepada sosok dingin lainnya, namun bukankah negative ditambah negative akan menjadi plus?

Wonwoo melonggarkan pelukannya, membuat eunbi mendongkak dengan wajah sembabnya. Hanya ada keheningan yang terjadi dengan pandangan yang terkunci satu sama lain.

"Because I'm Your home, tempat dimana kau bisa menangis, tempat dimana kau bisa datang kapanpun kau membutuhkanku"

"And I'm so thankful to have a home like you"




The end

Kuharap kalian suka dan berkenan memberi waktu untuk menuliskan sebuah komentar untukku.

Buddy carat don't forget to streaming mv seventeen and gfriend.

journey ( Sinb X Seventeen)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang