part 17

3.5K 445 45
                                    


Author pov

Tring

Bel kafe berbunyi, menandakan seorang pengunjung membuka pintu kafe tersebut.

Jeon jungkook, pria bersurai hitam itu datang menemui pujaan hatinya.

Ia khawatir setengah mati saat kim jisoo noona kesayangannya menelfonnya sambil terisak.

"Noona."

Jisoo menolehkan pandangan nya pada seseorang yang berjalan kearahnya.

"Kookie."

Setelah pria jeon itu duduk disebelahnya jisoo tanpa berfikir langsung menengelamkan wajahnya pada dada bidang pria disampingnya. Tangan nya menlingkar dipinggang jungkook.

Sedangkan jungkook yang tak tau kenapa pujaannya ini sedih hanya membalas pelukan jisoo dan mengusap kepalanya, guna menenagkan isakan gadia itu.

"Jung. Apa yang harus kulakukan?"

"Stt.. aku disini, jadi jangan khawatir ceritalah makan akan ku dengarkan."

Jisoo mendongak mengamati wajah tampan pria dipelukan nya. Jungkook tersenyum melihat jisoo menatapnya. Mata wanita itu berkaca kaca dan bibirnya maju 1 cm..

Imut, menurut jungkook, bukan hanya jungkook saja yang berfikiran seperti itu. Siapapun pria yang melihat jisoo sekarang pasti akan gemas dibuatnya.

"Kookie.. bisakah kau culik noona?"

Jungkook menaikan satu alisnya. Ia bingung kenapa jisoo tiba tiba ingin diculik.

"Tidak, kau 2 hari lagi kan wisuda. Nah setelah wisuda baru kau kuculik noona??"

"Hng? Kenapa setelah wisuda?"

Jungkook yang gemas melihat jisoo pun memcubit kedia pipi jisoo pelan.

"Karena aku tidak mau jika ibu dari anak anak ku tidak punya setifikat kelulusan."

Jisoo yang mendengar perkataan jungkook jadi malu.. pipinya memerah.

"Eh." Jungkook terkejut karena tiba tiba jisoo mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya ke dada jungkook lagi.

"Jungkook jangan tinggalkan noona ya." Gumam jisoo yang masih menutup wajahnya dengan dada jungkook.

Jungkook yang mendengarnya, pun hatinya mengangat.

Sampai kapanpun ia tak akan pergi dari jisoo, bahkan jika jisoopun yang meminta. Ia bersumpah ia telah jatuh pada pesona gadis itu. Hanya maut yang dapat memisahkannya.

Author pov end





Dihari wisuda



"Noona."

Jisoo menoleh kearah pintu masuk aula. Ia melihat lelaki jeon itu berlari sambil membawa buket bunga, warna merah.

"Kookie." Jisoo berlari ke arah pria kelinci itu sambil tersenyum riang.

Bugh

Junhkook terkejut karena gadis kim itu langsung menghantam tubuhnya dan memeluknya erat.

Tak ingin melewatkan kesempatan jungkook membalas pelukan jisoo.

"Noona selamat ya."

Jisoo melepas pelukannya lalu tersenyum kearah jungkook.

"Apa kau tidak mau memberikan bunga itu untuk ku?"

"Eh. Maaf noona ini untuk orang yang spesial."

Jisoo yang merasa itu bukan untuknya memajukan bibirnya sebal.

"Stt.. jangan ngambek dong. Orang spesial yang kumaksud sekarang ada didepanku. Kelihatan nya dia sedang marah padaku, apa aku tidak jadi aja memberikan bunga ini untuknya."

"JANGAN. Ini kan milik ku.. lagian siapa yang marah."

Jungkook tersenyum melihat tingak gadis didepannya ini.. ia terlihat begitu manis dengan balutan minidress yang dikenakan.

 ia terlihat begitu manis dengan balutan minidress yang dikenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibalik, dua orang yang saling melepar senyum. Ada seseorang yang sedari tadi memeperhatikan keduanya dengan amarah yang memendam.

"Awas kau kim jisoo. Tak kan ku biarkan kau lepas dariku."

..

Dentuman musik menggema di telingga pria bersurai hitam itu.

Sudah kesekian kali gelas vodka ia teguk. Tenggorokannya pun dirasa sudah memanas. Kesadaran sudah tak ada lagi diotaknya.

Sedari tadi pria itu hanya merancaukan nama gadis yang beberapa hari ini terus berada di pikirannya.

"Astaga tuan, kenapa anda minum banyak sekali vodka jika tidak kuat minum." Ujar pelayan itu yang kualahan sedari tadi mengurus pria mabuk itu.

"Hey kau, tidak usah banyak tanya cepat panggil wanita itu kemari." Dilemparnya ponsel kearah pelayan.

"Ck. Merepotkan."

Si pelayan pun mencari nama si gadis lalu setelah menemukan namanya dikontak ponsel tersebut ia segera mendial nomor tersebut.

Drt... Drt...

"hallo? Apa anda kenal dengan kim taehyung?"

"Em.. maaf saya sedang sibuk"

"Tunggu jangan tutup telfonnya, kim taehyung dia tidak sadar sekarang, dia ada di bar ***. Bisa anda kesini? Dia terus memanggil nama anda.''

"Ya baiklah, tolong jada dia sebentar."






NEVER ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang