Chapter 34

8.4K 289 6
                                    

Hallo reader!!!
Sudah berapa minggu saya nggak update ya atau malah berapa bulan,ini dikarenakan tugas sekolah yang mulai menggunung dan maklumilah saya hanya seorang pelajar yang sering mengkhayal dan terimakasih telah memberi semangat pada saya untuk melanjutkan cerita ini.Kalian pasti nggak sabar ketemu Ava ya dan langsung saja.

Happy reading all!!!





"Awas aja nanti,gue pites kalau ketemu tuh orang"gerutu Ava sambil berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

...........

Ava segera turun dari lantai dua menuju ruang makan dimana seluruh keliarganya sedang menyantap makanan.

"Selamat pagi semua!!" teriak Ava dari depan ruang makan sedangkan Andra langsung menutup kedua telinganya karna bisa saja gendang telinganya pecah akibat suara toa Ava.

"Wih...kebo udah bangun"celetuk Andra sambil melahap makanannya dan langsung dibalas Ava dengan tatapan tajam.

"Apa?ingin tanding?" kata Andra sambil menatap Ava menantang.

"Nggak" jawab Ava pelan.

Mana berani Ava tanding dengan abangnya yang banyak menguasai ilmu beladiri dengan sabuk tinggi,bisa mati duluan sebelum berperang.

"Sudah..sudah kalian ini kayak anjing sama kucing aja" kata Vera mencoba melerai pertengkaran kedua anaknya yang tak ada habisnya.

"Bang Andra yang mulai ma" kata Ava sambil menunjuk kearah Andra yang masih menikmati makanannya.

"Dih..ngadu" ledek Andra dan langsung dibalas tatapan tajam milik Ava.

"Biarin" balas Ava sewot.

"Sudah..kalian ini seperti anak kecil saja,Ava segera makan sarapanmu" kata Wibowo yang sudah tidak tahan lagi dengan tingkah kedua anaknya itu.

"Baik,Pa" kata Ava pelan sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Besok papa sama mama akan pergi ke Bandung" kata Wibowo setelah menyelesaikan sarapannya.

"Ngapain pa?" tanya Ava dengan mulut penuhnya dan langsung mendapat tonjokan ditangan dari Andra.

"Makan nggak boleh ngomong,nggak sopan" kata Andra sambil meraih air putih diatas meja.

"Iya,bawel" kata Ava dengan muka kesalnya.

"Berapa hari pa?"tanya Ava lagi.

"Mungkin lima hari dan kamu Andra" kata Wibowo sambil mengalihkan pandangannya dari Ava.

"papa serahkan tanggung jawab rumah sakit padamu" lanjutnya dan berdiri dari duduknya lalu kemidian berlalu pergi menuju pintu keluar.

"Iya pa" kata Andra dengan suara lantangnya karna Wibowo telah menjauh.

"Cepat habiskan,nanti abang antar"kata Andra berdiri dari duduknya.

"Iya" kata Ava sambil menyusul Andra dengan mulut yang masih mengunyah.

"Bang Andra tungguin!!"kata Ava sambil berjalan cepat menyusul Andra yang semakin menjauh.

.........

Andra menghentikan mobilnya didepan gerbang sekolah dan dengan segera Ava turun dari mobil BMW tersebut.

''Ada yang kelupaan?"tanya Andra dengan tangan yang menahan tangan Ava.

Dan Ava langsung mencium tangan dan pipi kanan Andra dan berjalan menuju pintu masuk sekolah dan menghilang dari pandangan,Andra kemudian menancap gas menjauh dari sekolah Ava.

........

Ava berjalan disepanjang koridor untuk sampai kekelasnya yang berada dilantai dua dan secara tiba-tiba Anggi muncul ditikungan koridor dengan senyum cerahnya.

"Ava!!! lo harus ikut PMR pokoknya"pekiknya sambil menarik tangan Ava menuju mading dan terpampang pengumuman dimading tersebut.

"Bagi yang berminat untuk bergabung dengan Palang Merah Remaja,segera mendaftar dan kalian akan dilatih dan dibimbing langsung oleh dokter rumah sakit,sekian pengumuman dari kami.Terimakasih"

Itulah yang terpampang dipengumuman tersebut dengan pandangan bingung sekaligus aneh kepada Anggi yang sekarang menatap pengumuman tersebut dengan mata berbinar.

"Emang apa menariknya ikut gituan?"tanya Ava dengan alis terangkat sebelah.

"Ya,kita langsung dilatih sama dokter rumah sakit!" kata Anggi sambil menggoyang tubuh Ava.

"Terus" kata Ava tanpa minat.

"Ya,kalau tuh yang membimbing kita dokter tampan semua gimana.Siapa tahu ada yang kepincut ama gue" kata Anggi dengan pedenya sedangkan Ava geleng-geleng kepala heran pada tingkah aneh sahabatnya ini.

"Jangan ngimpi ketinggian,kalau nanti jatuh sakitkan.Udah gue nggak tertarik" kata Ava dan berlalu pergi.

"Ayolah va,masa lo tega nggak mau nurutin permintaan sahabat baik lo ini"rengek Anggi pada Ava,karna Ava mulai kesal sepanjang jalan Anggi merengek dan dengan terpaksa harus menuruti keinginan sahabatnya ini.Ingat hanya karna Terpaksa.

"Yaudah gue mau" kata Ava pasrah.

"Yeyy...makasih Avaku sayang"kata Anggi sambil memeluk tubuh Ava dan berlalu pergi menuju kelasnya.

"Dasar aneh" gerutu Ava sambil meneruskan jalannya menuju kelas.

Jangan lupa vito and comment ya,karna itu sangat berarti bagi saya.Sampai ketemu dichapter selanjutnya!!!

I love Mr.docter[D.S 1]End〽Where stories live. Discover now