√2

91 7 0
                                    


"Suasana baru"

****

Pagi ini adalah pagi yang amat cerah,dan hari ini adalah hari dimana bulan aka pindah sekolah.

Mungkin berat untuk bulan,tapi apa daya,ia tak mungkin akan tetap dirumah tanpa ada kegiatan.

Gadis itu sudah bersiap dengan baju seragam putih abu-abu nya,rambut yang digerai seperti biasa,dan tak lupa dengan sweter warna hitam yang tak pernah lepas jika.ia keluar dari rumah.

Kenapa?

Karena ada sesuatu hal tentunya.

...

Gadis itu terlihat begitu cantik,menuruni anak tangga satu demi satu.

"Kamu sudah siap sayang?" tanya vega pada bulan yang baru saja turun dari lantai atas.

Bulan mengangguk.

"Sebaiknya kita sarapan dulu sebelum kamu berangkat,pagi ini mama yang antar kamu,sekalian mengurus kepindahan kamu!" jelas vega saat mereka sudah ada di meja makan.

Bulan hanya terdiam sambil melahap roti selai coklatnya.

Ia ingin sekali mengatakan atau melakukan suatu hal pada maminya,tapi ia tak pernah berani, ia hanya bisa menurut.

"Ayok!" ajak vega saat acara sarapan mereka selesai.

...

Bulan hanya bisa menatap keluar jendela,suasana baru,sekolah baru dan mungkin teman baru.

Ia tak sanggup untuk menghadapi semuanya,ia takut jika teman barunya akan sama dengan teman lamanya yang tak pernah sedikit pun menerima kehadirannya.

Bulan hanya bisa merenung,akankah tempat baru akan mengubah kehidupannya?

"Sayang,mami harap kamu betah disekolah baru kamu,mami harap kamu dapat banyak temen ya!" ucap vega sambil fokus menyetir.

"Iya!" jawab bulan singkat tanpa menolehkan pandangannya sedikit pun.

...

Sampai beberapa menit kemudian ,mobil maminya masuk ke ruang lingkup sekolah,perasaan bulan mulai merasa tidak enak,para murid berlalu lalang masuk kedalam sekolah.

Tangan bulan.mulai bergetar,ia takut bagaimana menghadapi orang baru disana.

Matanya kini mengarah ke sebuah papan besar bertuliskan"SMA ANGKASA JAYA"(anggap saja ada ya!)

"Sayang ,kita sudah sampai disekolah baru mu!" ujar vega"ayok turun!"ajak vega,bulan mengangguk ,turun dati mobil dan mengikuti langkah maminya yang masuk ke gedung sekolah.

Bulan sungguh merasa tiak nyaman, apalagi pandangan yang akan menjadi calon teman barunya itu sudah memandangi nya aneh.

Bulan hanya bisa menunduk,menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya, dan tangannya sudah menggenggam erat tali tas yang ada disampingnya.

Sepanjang perjalanan menuju ruang kepala sekolah,bulan begitu banyak mendengar kata-kata dari murid-murid yang sempat bertemu dengannya.

"Waah itu anak baru ya?"

"Ih..kok nunduk terus?"

"Dia jelek kali,makanya nunduk terus!"

"Wah...kelas berapa ya?"

Itulah desas desus yang bulan dengar,apa daya,itu memang kenyataan,baru masuk saja sudah banyak yang menghujat,ia yakin akan sangat sulit mencari dan mendapatkan teman disekolah barunya.

RembulanWhere stories live. Discover now