Metanoia ㅡ 3

6.2K 853 186
                                    

🎵 퐁경 (Scenery) ㅡ Kim Taehyung


Kalau membicarakan tentang Jeon Jungkook, hanya akan ada satu kata yang tersirat dalam pikiran setiap orang; sempurna. Tidak heran memang, semua mengetahui bahwa Jungkook adalah sosok yang sempurna. Nyaris tidak seperti manusia pada umumnya. Kebetulan dianugerahi dengan paras yang indah bak replika dewa, senyum angkuh yang mempesona, dan tatap teduh bagai magis yang membelenggu. Beruntungnya juga, ditambah otak cerdas dengan nalar yang luar biasa jelas membuat pesonanya tak terelakkan lagi.

Idealis yang tinggi, juga perfeksionis dalam segala hal membuat Jungkook seolah tak tergapai. Sulit terjamah, dan terlalu tidak mungkin untuk didapat. Semua orang menyukainya, namun semua orang juga tahu bahwa dia tidak pernah menyukai siapapun. Miris sekali, semuanya hanya berakhir mengagumi tanpa mencoba untuk berjuang. Karena mereka tahu pasti, adalah hal yang sia-sia untuk mencoba menjadi seseorang yang menarik perhatiannya.

Jungkook itu kaku, tapi ia terlampau indah. Seperti patung seni yang tak sengaja diberi nyawa. Juga, ia adalah sosok penuh ambisi. Ingin selalu berada di peringkat paling atas. Menang dengan berdarah-darah sekalipun atau mati tanpa melakukan apa-apa, begitu katanya. Langkahnya tak akan berhenti jika ia belum berada di puncak teratas. Jungkook akan melakukan segalanya, hingga ia bisa berada di puncak dan menatap dunia di bawah kakinya.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang ia sukai selain belajar dan menjadi kapten basket di sekolah, karena Jungkook tidak pernah menunjukkan ketertarikannya terhadap hal lain selain itu. Terlihat tidak berniat untuk mempedulikan orang lain, apalagi menunjukkan atensi dan membuang-buang waktu untuk memperhatikan hal yang menurutnya tidak penting. Kendati begitu, semesta telah menakdirkan suatu pengecualian untuknya kala hujan di awal bulan September;

Pemuda bersurai biru yang berdiri diantara derasnya gemericik hujan di penghujung jalan.

Pemuda itu tak sedikitpun terganggu bahkan ketika deras hujan membuat seragamnya basah kuyup. Helai rambut birunya terlihat pekat. Basah dan teracak asal-asalan. Parasnya pucat akibat dingin, namun ia tak bergeming untuk sekedar menepi.

Sejak pandangan pertama, sosok itu berhasil menarik sepasang obsidian Jungkook agar memperhatikannya lebih lama lagi.

"Aku tidak suka hujan, jadiㅡ aku juga tidak suka membiarkan orang lain kehujanan."

Ranumnya mengatup dalam dingin yang menusuk. Percik hujan sedikit membasahi seragam bagian kanannya saat ia memilih untuk berbagi payung bersama seseorang asing yang baru saja menarik perhatian. Berdiri saling bersisian dengan satu alasan bodoh; sama-sama sedang menginjak bumi. Alasan kemanusiaan, katanya. Pikirnya, kalau tidak begini, si pemuda asing itu akan mati kedinginan sebentar lagi.

Dehuman tipis bersama samar gemeletuk giginya membuat si pemuda bersurai biru itu menoleh, mempertemukan iris hazelnya yang dingin tanpa atensi dengan sepasang manik kelam milik Jungkook. Sudut bibirnya tersenyum sarkastik, tatapnya sekilas menelisik, dan Jungkook tahu; sepertinya ia tertarik pada orang yang salah.

"Kau tidak nyaman melihatku berdiri ditengah hujan, begitu? Kalau risih, seharusnya kau tidak perlu peduli."

Jungkook terhenyak sejenak, kasar sekali. Dingin. Tak acuh. Dan Jungkook tidak menyukainya karena ia jelas tidak pernah diperlakukan seperti ini. Ya pikir saja, memangnya siapa yang berani?

"Bukan begituㅡ" sekilas Jungkook melirik, dasi seragam pemuda itu berwarna hijau. Siswa tahun terakhir. "ㅡsunbaenim. Aku tidak bermaksud begitu, tapi, maaf kalau aku mengganggumu."

Maaf.

Satu kata yang paling benci untuk Jungkook ucapkan.

Seharusnya, Jungkook berhak memaki si pemuda bersurai biru ini karena telah membuatnya mengucap kata maaf untuk hal yang tidak perlu, tapi kali ini ia memilih mengabaikannya. Seolah tidak tahu diri untuk tetap berdiri saling bersisian. Bungkam menyelami heningnya sendiri, dan hanya berakhir dengan mengalihkan tatap ke arah rintik hujan yang berjatuhan anarkis di atas aspal segelap jelaga.

METANOIA ㅡ VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang