Metanoia ㅡ 5

4.9K 873 216
                                    

Satu hal yang membuat Jungkook menjatuhkan hati pada pemudanya; Kim Taehyung, adalah fakta bahwa Taehyung adalah seseorang yang paling jujur terhadap semesta. Iya, dia tidak pernah menjadi palsu. Tidak bertingkah seperti boneka, tidak perlu memilih topeng mana yang lebih pantas, atau bersandiwara layaknya tokoh teatrikal. Untuk dirinya sendiri, pun juga didepan orang lain.

Dia selalu terbuka seperti buku penuh aksara. Mudah dibaca, dan terlalu sederhana untuk dilafalkan dalam setiap baitnya. Taehyung itu mutlak. Absolut tanpa perlu dijelaskan frasa. Semua yang ada pada dirinya adalah wujud yang nyata, seperti bait-bait puisi. Terlampau mudah untuk dilihat gamblang, terpampang sempurna oleh nalar, tanpa friksi yang membingungkan. Memahami akan sikapnya jelas tak butuh waktu lama, cukup dalam sekejap mata saja karena sosoknya bukanlah sesuatu yang abu-abu. Segala afeksinya terlalu nyata untuk dirasa. Cara berpikirnya terlalu jelas untuk dicerna. Terlampau naif, namun itulah yang membuat Jungkook jatuh cinta.

Kim Taehyung itu, menarik.

Penuh eksplisit. Tanpa rahasia. Tanpa warna hitam dan putih, karena ia sendiri adalah biru. Kentara memukau seperti cakrawala tanpa tepi, seperti birunya langit tanpa penghujung. Jelas, bukan merah yang penuh kias seperti Jungkook.

Dan yang terpenting dari dirinya adalah, Taehyung bisa melakukan satu hal yang tidak pernah bisa dilakukan Jungkook; kebebasan menunjukkan sisi buruk dari dirinya. Taehyung tidak pernah munafik, tidak berlagak manis dan penurut di depan semua orang seperti yang selalu Jungkook lakukan. Ia bersikap apa adanya, pun juga, tidak pernah takut untuk menantang dunia.

Pernah suatu ketika, saat keduanya masih belum menjadi kekasih, Jungkook meminta Taehyung untuk mengantarnya sampai ke kelas karena ia harus mengembalikan buku catatan astronomi yang ia pinjam dari Taehyung. Namun pagi itu, Jungkook justru mendapati mejanya berantakan. Buku-buku dari loker mejanya berjatuhan serampangan. Sebagian rusak karena basah, sebagian lagi disobek kurang ajar, termasuk juga buku catatan Taehyung. Kertas ujian dengan nilai sempurna yang bahkan belum sempat Jungkook lihat sudah berubah menjadi serpihan kecil, terinjak acak oleh sembarang siswa di kelasnya. Mejanya kotor penuh sampah, juga ditulis kata-kata umpatan dengan spidol hitam di atas mejanya.

Sialnya lagi, setelah melihat semua itu, Jungkook tidak bergeming sedikitpun. Tidak ada umpatan marah atau gebrakan meja darinya karena ia hanya mematung bisu sembari memandangi, menimbulkan tatapan aneh sekaligus kasihan dari siswa lainnya yang juga memilih bungkam. Maka ketika langkah kaki Kim Taehyung ikut mematung di tempatnya berdiri, Jungkook tahu bahwa semua itu tidak akan berlalu begitu saja.

"Brengsek!"

Sudut meja Jungkook ditendang kasar, tangannya mengepal kuat saat menggenggam sebuah notes berisi umpatan kasar yang ditujukan kepada Jungkook. Tidak, Jungkooknya jelas tidak pantas diperlakukan seperti ini. Dan Taehyung tidak bisa menerima fakta bahwa Jungkook sama sekali tak memberontak. Tidak pernah bisa, lebih tepatnya. Karena Jungkook jelas lebih memilih diam dan tetap bersikap baik daripada membuat keributan yang berakhir dengan hukuman detensi. Munafik sekali, sungguh anak anjing yang manis dan penurut.

Lantas si pemuda Kim mendecih, mengalihkan tatap ke setiap penjuru ruangan dimana seluruh penghuninya hanya mematung kaku, menunduk dan bisu seketika. Jelas saja, seisi ruangan tahu bahwa Kim Taehyung adalah senior paling berkuasa di sekolah. Eksistensinya paling disegani, langkah penuh dominasinya selalu ditakuti, pun hingga tatap matanya saja terasa begitu menikam seolah mencekat relung paru.

"Hyung, iniㅡ tidak apa-apa. Aku bisaㅡ"

Genggaman ringkih pemudanya ditepis datar sementara ia menjauhkan langkah menuju salah satu meja di baris paling depan. Ekspresi wajahnya dingin, sayup langkahnya terdengar tipis, namun terasa seperti dentuman hebat yang menghujam jantung orang-orang di sekelilingnya. Lantas bergeming sejenak tepat di depan meja yang ia tuju, sekedar untuk menyusur tatap penuh intimidasi.

METANOIA ㅡ VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang