Unum

3.3K 267 52
                                    

Sebelumnya saya lupa ngasih tau kalo para tokoh disini bakalan pake nama lokal, tapi tetap narasinya saya akan pake nama asli mereka.. kalian tidak akan bingung kok :') it's my first time :')











🌸🌸🌸

P

emuda dengan kacamata bulat yang bertengger apik di batang hidungnya kini tengah fokus dengan latte art nya. Ia begitu fokus hingga tak menyadari jika ada seseorang yang mengamatinya dengan terus terkekeh geli kala melihat wajah serius sang kekasih.

Ketika ia selesai mengukir sebuah bentuk bunga diatas latte tersebut, ia membuang nafas lega. Lalu tersenyum mengamati karyanya itu, belum sadar jika ia tengah diamati.

"Serius banget kak, sampe ga sadar diliatin dari tadi", tegur si pengamat, membuat tampan itu terkejut.

"Loh, Zea? Dari kapan kamu disini?", ia mengerjap matanya kaget, namun selanjutnya ia tersenyum.

"Belum lama kok, kakak nggak ada kelas hari ini?",Jisung Bayu Azealata, yang lebih akrab dipanggil Zea atau Jisung itu memangku wajahnya di atas counter cafe itu.

"Enggak, nanti malem doang kok. Kelasnya Kak Chandra", Jisung lalu membuka mulutnya membentuk huruf 'o' dan mengangguk mengerti.

"Kamu mau pesen apa?", Ia kemudian bertanya sambil mengelus pucuk kepala Jisung.

"Yang biasa aja kak, Ice Americano. Aku haus banget soalnya. Oh iya, buatin dua ya kak. Aku bawa temen", Jisung lalu menuding pemuda yang tengah fokus pada monitor laptopnya dan jari-jarinya tak berhenti menari dengan lihai diatas tuts keyboard.

Changbin mengikuti arah tangan Jisung, ia merasa sedikit asing dengan pemuda itu.

"Temen baru yang Ze? Kok baru liat", tanya nya yang kini kembali memandang Jisung.

"Nggak baru juga sih, dia juga anggota mapala. Makanya kenal terus temenan deh. Oh iya, dia satu fakultas sama kita. Satu jurusan sama kakak", jawab Jisung antusias, sedangkan ia hanya menampakkan wajah bingungnya karena pemuda itu begitu asing baginya.

"Oh ya udah, lagian kenal apa enggak nggak penting juga, kamu duduk aja sana. Nanti kakak anterin", ia tak ingin ambil pusing, dan memilih melakukan pekerjaan nya.

"Makasih Kak Andra", ujar Jisung senang, lalu ia menghampiri temannya yang sudah terjun dalam tugasnya itu.

Tak butuh bermenit-menit, Raendra Changbin Putra atau Jisung lebih suka memanggilnya Kak 'Andra' itu dengan nampan yang berisi dua gelas Ice Americano juga dua potong cake andalan cafe nya berjalan menuju meja Jisung.

"Ini dua Ice Americano sama Blacksweet Chocolate cake nya", Changbin menaruh nampannya diatas meja, lalu meletakkan pesanan itu diatas meja.

"Makasih ya kak", Jisung nampak bahagia ketika pesanannya datang, ia lalu tanpa basa-basi langsung menyerobot minumannya.

Sedangkan pemuda lainnya hanya menatap aneh pada Changbin yang sama sekali tak memandang nya.

"Kak Raendra kan?", Changbin lalu menoleh pada pemuda yang baru saja memanggil namanya. Ia lagi-lagi menatap bingung pada pemuda yang sepertinya benar-benar tak asing.

"Iya, kok kenal gue? Lo siapa?", Begitulah Changbin, ia akan menjadi ketus pada seseorang yang tak ia kenal. Ah tidak, pada semua orang yang dia kenalpun dia bahkan akan bersikap ketus karena begitulah seorang Raendra Changbin Putra. Ia hanya bersikap lembut pada Jisung saja, ya memang apa salahnya. Jisung itu kekasihnya kan.

"Ya siapa sih yang nggak kenal kating judes kayak lo. Satu FS juga kenal lo", Changbin mendadak kesal dengan pemuda yang baru ia kenal itu. Melihat cara bicaranya yang menurut Changbin sama sekali tidak sopan membuat Changbin benar-benar ingin setidaknya 'memites' kepala pemuda tengil itu.

"Kalo gue judes lo mau apa? Gue denger dari Zea lo jurusan SED juga. Nggak sopan banget lo ngomong lo-gue ke kating", percayalah Changbin biasanya orang lebih memilih tak mementingkan orang lain dan cenderung acuh, namun entah kenapa pada pemuda tengil satu ini ia begitu menyimpan rasa kesal yang amat sangat. Padahal mereka baru saja bertemu, belum ada satu jam berlalu dan Changbin secara tidak langsung sudah mengumandangkan perang.

"Gue udah biasa manggil kating lainnya pake lo-gue, dan semuanya fine-fine aja. Lo doang deh Kak yang ribet", ia kemudian mengambil Ice Americano nya, kemudian menyesap nya pelan sambil memandang Changbin remeh.

"Bacot!", Changbin berujar jengah, sungguh tak biasanya ia tiba-tiba begitu merasa kesal dengan orang baru.

Jisung yang melihat pertengkaran itu memandang kedua pemuda tersebut aneh, yang benar saja mereka baru bertemu dan sudah beradu mulut.

"Btw, nama gue Raditya. Salken Kak Rae", padahal belum lama orang yang bernama lengkap Raditya Hyunjin Nugroho itu bersikap tengil dan bahkan hampir membuat Changbin darah tinggi itu kini tiba-tiba bersikap manis sambil mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan dengan Changbin.

Changbin hanya membuang nafasnya lelah, ia menatap malas pada pemuda berbibir tebal itu.

"Gak peduli", tuturnya acuh lalu mengangkat kembali nampan yang tadi ia bawa.

"Nanti kalo udah selesai kasih tau kakak ya Ze, nanti kakak anterin balik", ia berkata pada Jisung yang masih bingung atas pertengkaran antara Changbin dan Hyunjin itu. Namun, segera sadar dan beralih pada kekasihnya itu.

"Iya kak, makasih ya. Yang semangat kerjanya", ujar Jisung sambil mengepalkan tangannya ke udara. Menyemangati Changbin, dan hal itu membuat Changbin terkekeh. Dan melihat itu, Hyunjin tertegun. Ia kira Changbin hanya bisa marah saja.

"Kok lo kayak nya deket banget sama Kak Rae, Ze" tutur Hyunjin saat Changbin telah kembali ke tempatnya.

"Emang gak boleh gue deket sama pacar sendiri?" Jisung acuh sambil kembali menyesap kopi nya yang kini tinggal setengah gelas.

"Kak Rae pacar lo? Anjir, kok gue gak tau?!", Hyunjin membelalakkan matanya saat ia mendengar perkataan Jisung.

"Ya emang sia teh saha? Penting gitu?", Jisung tertawa saat melihat Hyunjin memasang wajah datarnya.

"Gue serius kutil!", Hyunjin ingin sekali melempar buku nya pada Jisung, namun ia masih menyayangi buku nya itu.

"Gue juga serius bambang! Udah ah, ngapain jadi bahas Kak Andra sih. Kerja-kerja!", Jisung lalu membuka laptopnya, dan mulai mengerjakan tugasnya.

Sedangkan Hyunjin malah tak bisa fokus pada pekerjaan nya, ia diam-diam menatap seseorang yang lagi-lagi sedang fokus pada sesuatu, berada tak jauh darinya.

Sama seperti biasanya, ia hanya akan menjadi pengamat dari jauh. Mengamati setiap gerak-gerik seseorang tersebut, sambil sesekali terkekeh tersenyum kala ia menemukan sesuatu yang lucu. Setelahnya, ia lalu melirik pada Jisung yang sedang serius pada monitor laptopnya.

Ia mengehela nafas sebentar, lalu mengambil gelas Ice Americano nya. Ia menyesap dalam-dalam kafein itu.

"Nikung temen sendiri  hukumannya berapa tahun ya di neraka?",gumamnya sembarangan.
























Happy reading :')

Book ini akan saya up 3x seminggu, atau bisa kurang bisa lebih tergantung tingkat kegabutan saya. Kalo saya gabut banget bakalan lebih sering up, jadi siap-siap.

Typo dan segala macamnya mohon maklum.

[2]COMMODUS - Changjin ft Jisung (COMPLETED) ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ