Duo

1.7K 229 56
                                    

Changbin kini tengah berada didepan aula fakultas nya, berdiri sambil memandangi hujan yang turun lumayan deras.

Ia baru saja menyelesaikan kelas malamnya, dan sialnya saat ia pulang gerombolan bak prajurit perang berbentuk butiran-butiran air itu menyerang bumi dan membasahi apapun yang berada di bawahnya.

Ia sebenarnya membawa payung lipat yang selalu sedia didalam tas gendong nya, namun ia masih ingin memandangi butiran samar air hujan dimalam hari. Kepalanya butuh pendingin akibat pelajaran yang baru saja ia terima.

"Sendirian aja Kak Rae?!", Changbin yang tadinya terfokus pada hujan menolehkan kepalanya kesamping, dan ia cukup tersentak kaget saat mendapati seseorang tengah tersenyum padanya.

"Iya sendiri, kan lo setan", jawab Changbin ketus, dan seorang tersebut tak terkejut dengan sikap Changbin. Karena memang begitulah kakak tingkatnya itu.

"Mana ada sih setan ganteng kayak gue", ucap seorang tersebut dengan sombong, Changbin hanya membuang nafas nya jengah.

Ia memilih untuk tidak peduli dengan makhluk abstrak disampingnya itu. Sedangkan seorang disampingnya itu hanya tersenyum melihat respon Changbin.

"Kak, balik sama gue mau nggak? Gue bawa jaket", tawar Hyunjin sambil menunjukkan jaketnya pada Changbin.

Changbin hanya melirik pada jaket Hyunjin, lalu kembali fokus pada tangannya yang terulur ke depan agar dibasahi oleh dinginnya air hujan.

"Nggak makasih, gue bawa payung", jawabnya acuh.

"Terus kenapa nggak langsung pulang aja? Udah malem ini. Nggak takut diculik apa?", Lagi-lagi Changbin menoleh dan menatap pemuda disampingnya jengah.

"Gue lebih takut ketemu sama makhluk macam lo", jawab Changbin kesal. Sedangkan pemuda disampingnya hanya terkekeh.

"Nungguin hujan reda, percuma pake payung kalo masih deres hujannya. Bakalan tetep basah"lanjut Changbin sambil kembali fokus pada rasa dingin ditangannya yang tertimpa air hujan.

"Loh, Andra? Belum pulang?", Changbin kembali menoleh saat seseorang memanggil nya. Ia tersenyum saat tahu siapa orang tersebut.

"Belum kak, nungguin reda dulu. Kak Chandra masih ngajar habis ini?", Orang tersebut adalah teman satu kos Changbin, sekaligus dosennya.

"Udah selesai sih, cuma masih mau ngoreksi tugas kalian ini", jawab Chandra sambil menuding tangannya yang penuh dengan tumpukan kertas.

"Pak Chandra kenal sama Kak Rae?", Pemuda yang sedari tadi bersama Changbin itu memandang aneh pada Changbin juga dosennya itu.

"Eh Adit, kamu juga disini toh? Iya, Changbin sama saya satu kos. Jadinya kenal. Kamu nggak pulang?", Jawab Chandra ramah, ia tersenyum sampai matanya menyipit.

"Daritadi kali pak, saya disini. Saya pulang bareng Kak Rae", Adit, atau Hyunjin itu merangkul pundak Changbin yang ada disampingnya.

Changbin melotot tak suka pada Hyunjin yang seenaknya merangkul pundaknya itu, ia ingin protes namun dengan Hyunjin menatapnya membuat Changbin secara otomatis bungkam.

"Oh yaudah, saya duluan yah. Adit, tolong jagain Andra ya. Takut ada yang nyulik", Chandra terkekeh saat melihat Changbin ingin melontarkan protesnya, dan segera ia pergi meninggalkan kedua mahasiswa nya itu.

"Emangnya siapa sih yang mau nyulik gue?!! Gue laki kalo pada lupa!!", Changbin berujar kesal kala ia melihat wajah tengil Hyunjin akibat perkataan Chandra yang sama dengannya.

"Gue lah", Changbin lagi-lagi hanya menatap jengah pada Hyunjin. Ia segera melepaskan tangan Hyunjin yang bertengger di pundaknya.

"Bacot!" Changbin lalu mengeluarkan payungnya yang berada didalam tas, hujan perlahan mulai mereda walaupun masih sedikit deras. Changbin harus segera pulang, tadi saat ia mengantar Jisung pulang, kekasihnya itu meminta agar saat malam hari untuk meneleponnya karena Jisung akan mengerjakan tugas sampai malam sendirian.

"Mau pulang Kak?", Tanya Hyunjin saat Changbin membuka payung nya.

"Enggak, mau nyangkul!", Lagi-lagi Hyunjin tertawa mendengar jawaban sarkas dari Changbin. Receh sekali pemuda berbibir tebal ini.

"Receh banget sih anjir", kekehnya geli.

Tanpa peduli dengan Hyunjin, Changbin segera pergi meninggalkan pemuda berbibir tebal itu. Setidaknya, ia tak perlu mendengar ocehan dari bibir tebal pemuda bermata sipit itu.

"Payung itu diciptain buat dipake berdua, jangan pelit-pelit napa", Changbin kira dengan ia mengabaikan Hyunjin, pemuda itu tidak akan menganggunya lagi. Tapi, sepertinya Changbin salah. Ia berhenti saat Hyunjin tiba-tiba merangkul pundaknya untuk yang kedua kalinya.

"Nggak usah sentuh-sentuh gue, buang tangan lo!", Ketusnya sambil berusaha menepis tangan Hyunjin di pundaknya, namun tak semudah itu.

"Jangan galak-galak ke gue kenapa sih? Gue mau nebeng juga, nggak kasian apa sama gue?", Hyunjin pura-pura memelas, sebelah tangannya yang bebas ia gunakan untuk menyeka matanya yang tak basah sama sekali.

Changbin yang entah untuk ke berapa kalinya membuang nafas jengah, ia memutar bola matanya malas dan memilih kembali melangkah. Membiarkan pemuda berbibir tebal itu merangkul pundaknya, setidaknya hanya untuk

malam ini.

Mereka berdua berjalan dengan saling terdiam, kos keduanya tidak terlalu jauh letaknya dari universitas mereka, dan tanpa Changbin tahu kos Hyunjin itu tak jauh dari kos nya.

"Sini gue aja yang pegang", ujar Hyunjin sambil mengambil alih payung yang ada ditangan Changbin. Ia terlalu lelah berjalan dengan sedikit merendahkan tubuhnya menyamai tinggi Changbin.

"G--"

"Nggak usah protes!", Belum sempat Changbin akan melontarkan protesnya, Hyunjin malah menarik tubuhnya mendekat. Changbin langsung terdiam saat Hyunjin memegang penuh pundaknya, menghalau air hujan mengenai pakaian nya.

"Kalo nggak mau basah, yang nurut sama gue", ujar Hyunjin tanpa melihat Changbin. Dan Changbin hanya bisa terdiam sambil menahan sumpah serapah nya di ujung lidahnya karena tingkah serampangan pemuda yang kini tengah merangkul nya.

Dan tanpa Changbin tahu, pakaian pada pundak Hyunjin telah basah akibat air hujan yang entah kenapa bukannya mereda malah semakin deras.


Udah saya bilang, saya bakalan sering up kalo gabuutt :') yang sabar ya....

[2]COMMODUS - Changjin ft Jisung (COMPLETED) ✔Where stories live. Discover now