Invisible

1.2K 173 12
                                    

Jung Hoseok

"Neo.. Mwo???"

Lututku lemas seketika, ia langsung menuliskan sesuatu.

Pyromania, sebuah penyakit mental yang penderitanya sangat suka membuat api, melihat api..

Penderitanya merasakan suatu kenikmatan apabila melihat api, tanpa ia sadari. I was once being a pyromania.

I set my house on fire, ketika aku sadar, orangtuaku sudah tidak terselamatkan. Since then, i can't speak any longer.

Then i met Seojun, makanya aku bilang bahwa ia selalu ada untukku. Tapi halmeoni tidak suka dengan Seojun entah mengapa. Sampai akhirnya halmeoni meninggal dunia, hanya Seojun yang masih ada disampingku.

Rapuh, itulah kesan pertama yang aku temukan dalam raut wajahnya. Tanpa berpikir dua kali, aku berpindah duduk ke sampingnya.

"Yeonjoo ya.. Sekarang kamu juga memiliki kami, keluarga BigHit. Bang PD nim tidak akan membiarkanmu sendirian, aku juga tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Geundae, Yeonjoo ya.. Kamu harus percaya bahwa suatu saat nanti kamu akan bisa berbicara lagi.." Aku melihat air matanya jatuh.

Dengan gemetar ia menulis sesuatu.

16 tahun sudah aku menjalani pengobatan, tetapi lihatlah aku sekarang. Masih seperti ini.

"Yeonjoo ya.. Percayalah padaku, i've been there. At your position.." Akhirnya, aku membuka rahasiaku selama ini.

"I was mute because of a traumatic event."

_____

Yeonjoo masuk ke dalam apartemennya, ia menemukan Seojun yang sedang duduk di sofa sambil membaca novel milik Yeonjoo. "Sudah lama?" Tanya Yeonjoo sambil menggantungkan padding jacket-nya di gantungan dekat pintu.

"Sekitar satu jam.." Jawab Seojun tanpa melihat ke arah Yeonjoo yang tahu-tahu sudah menghempaskan tubuhnya disamping Seojun.

"Darimana saja?"

"Hoseok oppa—"

"Huh." Seojun mendengus. "Sudah ku bilang apa, somehow he will replace me.." Lelaki itu berdiri.

Yeonjoo sebenarnya sudah malas meladeni tingkah Seojun yang sangat over protective terhadap dirinya, tapi masalahnya persahabatan mereka sudah di ujung tanduk.

"Ya, bisakah kamu menggunakan otakmu untuk berpikir?" Yeonjoo tidak pernah se-keras ini terhadap Seojun, tetapi kali ini ia benar-benar merasa fed up dengan segala apa yang ditakutkan sahabatnya itu.

"Kamu harus tahu, ia pernah mengalami hal yang sama denganku! He was mute, back then!" Yeonjoo gemetar.

"Jadi kamu merasa ada kesamaan dengannya?" Seojun menyeringai.

"Ia percaya bahwa aku bisa sembuh!"

"Yeonjoo ya, tanpa kamu bisa bicara pun aku akan selalu bersamamu.."

Lagi, lagi-lagi Seojun sangath tahu soft spot dari seorang Seo Yeonjoo.

Yeonjoo akhirnya berdiri. "Geumanhae, Seojun ah.. Aku tidak akan—"

"Bogoshippeo.." Seojun memeluknya.

Memeluk perempuan itu dengan sangat erat, seakan ia tidak akan melepaskannya lagi.

"Na do.." Yeonjoo memeluk balik sahabatnya itu.

Tanpa ia sadari, ia semakin tidak bisa lari dari bayang bayang 'seorang' Lee Seojun.

_____

"Grammy babbby!"
"Woooohooo!"
"Suga hyung jinjja.."

Ketujuh member BTS bersorak dan bertepuk tangan ketika manajemen yang hal ini diwakili oleh Bang PD nim memberitahu mereka. "Ingat, kalian tidak memiliki banyak waktu untuk istirahat.. Sehabis itu kan kalian ada konser si Fukuoka.."

Mereka mengangguk. "Hoseok ah.." Hoseok langsung mengangkat kepalanya.

"Ne, PD nim.."

"If you want to date, date peacefully and secretly. We're tired enough after Yoongi and Ahra's scandal.."

_____

"Kamu akan pergi?"

"Tentu saja, aku kan staff mereka.." Yeonjoo mengatur posisi baju dan barang-barang bawaannya yang lain di dalam koper.

"Kajima.."

Yeonjoo menghela nafas. "Lagi?"

"Yeonjoo ya, aku hanya mengkhawatirkanmu.."  Seojun melipat kedua tangannya sambil berjalan mondar-mandir di depan Yeonjoo.

"Pulanglah Seojun ah.. Istirahat sejenak.." Perempuan itu berdiri dan keluar dari kamarnya dengan Seojum yang mengekorinya dari belakang.

"Yeonju ya.. Aku hanya takut—"

"PERGI!" Tanpa diduga Yeonjoo memekik keras.

"Ya.. Neo.."

"Jebal!" Yeonjoo berjalan ke arah pintu apartemennya lalu membukanya. "Pergilah.." Desisnya lirih.

Sementara Seojun memandang Yeonjoo dengan tatapan tidak percaya, ia terlihat marah dan berjalan ke arah pintu. "Sudah ku bilang ia akan mengambilmu dariku.."

Lelaki itu melewati Yeonjoo yang air matanya sudah tumpah. "Kamu akan menyesal, Seo Yeonjoo.."

"Geumaaaan!!! Arghhh!!!" Yeonjoo berlutut sambil berteriak dan menutup kedua telinganya.

"Yeonjoo ya!!"

_____

Hoseok berlari kecil menaiki tangga, hingga akhirnya ia sampai di lantai 3 bangunan apartemen itu.

Dari kejauhan ia dapat melihat Yeonjoo berdiri di depan pintu dan tiba-tiba terjatuh.

Hoseok berlari sekuat tenaga. "Yeonjoo ya!! Ya! Gwenchana?!!" Perempuan itu mengangkat kepalanya.

Pemandangan di depannya itu membuat Hoseok merasakan sesak di dada. "Ada apa????"

Perlahan, ia melihat Yeonjoo mengeluarkan notes kecil dari saku jaketnya dan menuliskan sesuatu.

Mianhaeyo oppa. Oppa harus melihatku bertengkar dengan sahabatku sendiri. Yang tadi itu Lee Seojoon, oppa tidak usah khawatir. Kami akan baik-baik saja.

Yeonjoo mengusap air matanya dan tersenyum ke arah Hoseok yang justru seakan membeku di tempat.

"Geundae Yeonjoo ya.. Amudo yeogi eopseo.. Aku.. Tidak melihat adanya orang lain bersamamu.."

_____

Thankyou for reading, yeorobuuun!

Please leave your comment and vote for this story, thankyou!

xoxo,
tirxx

BLUE SIDE || BTS JHOPE FF (JUNG HOSEOK)Where stories live. Discover now