2

6 3 1
                                    

lama menunggu akhirnya makanan nya datang.
Jangan tanya bagaimana Rana, sudah pasti kayak anak kecil baru dapat balon.

Buru-buru Rana memakan makanannya. Takut kalau stevan duluan habis dari pada dia. Rana sudah hafal tabiat stevan yang suka melihat dia kesal.

Kalau stevan duluan habis makannya, pasti dia makan makanan yang ada didalam piring Rana.

Makanya Rana makan cepat takut punya dia diambil oleh Steven.

Taulah  giamana Rana dengan ikan bayarnya Itu.

Uhuk uhuk

"pelan pelan makannya ran, ngak ada yang ngambil makanan kamu" kata Steven sok bijak Padahal dia yang ngambilnnya.

"Kata abang, Padahal dia sendiri yang bakalan ngambil ikan Aku kalau punya abang duluan habis"

Steven hanya bisa Tertawa Karena ucapan Rana tadi 100 persen betul.

----

Dilain tempat Seorang CEO dari Perusahaan kei company tengah duduk dikursi kebesarannya Mengharapkan jendela.
Termenung memikirkan seseorang yang dia rindukan.

Ingin sekali mengunjungi orang tersebut, tapi ada hal yang membuat Perasaan rindu Itu tak tersampaikan.

Dia hanya bisa menunggu kepastian dari pamannya supaya bisa bertatap muka langsung dengan orang yang dia rindukan. 

Entah kapan dia bisa bertamu dengan  orang itu.

Dunia seolah memberi rentang yang sangat jauh kepada mereka Padahal mereka berada Di dalam satu kota.

Tok tok tok

"masuk"

"maaf Mr. Kevan 5 menit lagi rapat akan dimulai"

"baik"

Ya dia adalah Kevan Albani, pemilik perusahaan besar yang beroprasi di bidang perhotelan.

Rapat berjalan seperti biasanya, ketegangan tidak luput dari setiap rapat yang dipimpin kevan. Aura dingin Seorang Kevan tidak bisa dipanaskan oleh apapun. 

Didalam Ruangan kerja Kevan Ada seseorang yang telah lama menunggu.

Kevan hanya menatap daftar orang itu. Dia sudah hafal apa yang akan disampaikan oleh orang itu.

"Dia pembunuh "

Langsung Laila berkata seperti itu saat menyadari bahwa Kevan berada didalam satu Ruangan dengan dian.

"apa bukti bahwa lo bilang kalau dia pembunuh"

"gue liat sendiri van, dengan mata kepala gue sendiri"

"lo halu laila"

"ngak, gue liat dia disana"

"Itu ngak mungkin Laila, Sedangkan Dia ada sama gue saat kejadian Naas Itu terjadi"

"ngak, ngak van, gue ngak mungkin salah liat "

Histeris Laila karena Kevan tak percaya sama apa yang dia bilang.

Dia memberontak saat disini seret keluar dari ruang kerja Kevan.

"gue buktiin ke elo kalau gue benar, Lo salah van "Teriak Laila diujung pintu.

Karyawan yang berada dilantai yang Sama dengan mereka hanya bisa melihat tanpa bisa berubah apa-apa.

Mereka tidak tau apa yang Sebenarnya terjadi.
Daripada kehilangan pekerjan lebih baik diam.

Sedangkan didalam ruangan Kevan duduk Di sofa memijit kepalanya.

Pusing itulah kondisi Kevan sekarang.
Harus percaya apa tidak dengan perkataan Laila tadi. Sedangkan Dia yakin kalau yang Ada sama dia adalah Rana. Bukan orang lain.

RANAndREI Where stories live. Discover now