6. Pengorbanan Mecca

191 14 0
                                    

Saat ini Dinda sedang berlatih memanah sendirian, karena masih pukul enam pagi.

"Gue harus belajar manah nih, bisa-bisa diejek saus tar-tar kalau nggak bisa." *Saus tar-tar = Astair*

Dinda kelihatan bingung dan agak kesulitan saat mengendalikan panahnya.

"Kalau bukan dari kayu kuat, udah gue jadiin kayu bakar dah."

Tiba-tiba seseorang membantunya dari belakang. Posisi mereka sangat dekat.

Deg

Ya ampun... jantung ku... jangan dag dig dug dulu dong... - batin Dinda.

Entah atas dorongan apa yang membuat Astair menolong Dinda tanpa diminta. Astair adalah tipikal orang yang BODOAMAT.
"Gausah baper."
Jelb

Dasar muka tembok

Datar.

Untung ganteng.

***

Di tempat lain, Vira dan Eren tampak bercakap-cakap di bawah pohon. Seseorang mengamati mereka dengan tatapan sedih dan bahagia yang menjadi satu.

"Beruntung banget Vira... Tapi aku juga bahagia kok. Tenang aja, aku gak bakal pisahin kalian, karena aku emang gak mampu."

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.
"Mec gaw... loh kok nangis?" Davent terlihat khawatir, apalagi Mecca adalah sepupunya.

"Eh tadi kelilipan Dave."
"Tadi mau ngomong apa?"

"PERBATASAN DISERANG!" Ucap Davent dengan tidak selow.
"WAPAAHHHH?!" balas Mecca dengan tidak kalah ngegas.

***

Semua orang *orang bukansih?* sudah berkumpul di perbatasan. Sedangkan Eren menyiapkan puluhan kayu untuk menjadi senjatanya.
"Vira dan Mecca, bantuin gue mindahin kayu."
Mereka diserang.

"Kak Er awas!!!" Mecca melindungi tubuh Eren, panah menancap di perutnya
"MECCA!!!" Eren dan Vira langsung menolong Eren.
"Mec, bertahan Mec..."

[1]WAR OF TIME : PERJALANAN DUNIA PARALELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang