17. Pemakaman

114 8 2
                                    

.
Pemandangan pusara putih di depan mereka masih sama.

Diam dengan kebisuan memandang orang-orang yang telah menangis.

Astair membaringkan bunga lily putih diatas pusara itu.
Ya, pusara orang yang telah merawat mereka selama mereka kabur dari rumah.

Astair dan Eren memandang kosong ke arah langit.
Larut dalam pikirannya masing-masing.


Flashback
Tiga anak kecil berlari menghindari kejaran para vampire.
"Ibu sudah pergi, kita tidak seperti mereka, kita juga akan mati... bagaimana ini?" Kata yang paling tinggi diantara mereka.

"Iya As, aku tidak mau seperti bibi emely. Ayahku saja sudah pergi, ibuku juga." Sahut yang paling putih diantara mereka.

Astair, Eren dan Chris adalah keluarga kerajaan. Astair adalah anak dari raja Algodon, Eren anak dari adik raja, sedangkan Chris adalah anak panglima kerajaan yang telah berjasa menyelamatkan mereka.

Srek srek
Mereka mendengar sesuatu.
"Siapa itu?"

"Eum... aku aku takut sendirian. Bolehkah aku ikut kalian?" Tanya anak laki-laki yang terdapat luka goresan ditangannya.

"Siapa kau? Kenapa kau disini?"

"Aku Dave, aku tersesat. Ayah dan Ibuku terbunuh di depan mataku sendiri oleh paman bajingan itu."
"Aku berhasil kabur, tetapo paman mengikutiku."

Mulutmu Davent- author
Kata-kata mutiara- Davent

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan bersama-sama.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu seorang.

"Kalian kok ada disini?" Tanya orang itu.

"Tolong kami pak tua."

Orang tersebut seakan mengamati sesuatu.
"Kemari, cepat."

Dan disitulah awal pertemuan mereka dengan seorang guru terhebat sepanjang masa.

"Jangan galau lama-lama Dave, gak pantes lo kayak gitu!" Ininih si Malvin gak ngerti sikon.

"Jangan gobs gobs ngapa Vin." Bisik Dinda.

"Heh! gue kakak lo ya!"

"Bomat."

[1]WAR OF TIME : PERJALANAN DUNIA PARALELWhere stories live. Discover now