[SUDAH TERBIT] Mimpi Sebesar Gajah

5. Hak Untuk Jatuh Cinta

-

-

"Hak Asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh sejak dia lahir di dalam kehidupan masyarakat. Hak asasi bersifat umum sebab beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan bangsa, ras, agama ataupun jenis kelamin."

Penjelasan guru Kewarganegaraan, Bu Yani, hanya numpang lewat di telinga Bening siang itu. Bosan jelas kentara dari wajahnya yang ditekuk malas. Sesekali mata cewek itu melirik Sania yang terlihat rajin mencatat tiap kata yang dituturkan oleh guru bertahi lalat di depan sana.

Sambil menguap, Bening membuka buku catatan kecil miliknya dan mulai menuliskan sesuatu di sana. Sesuatu yang membuat hatinya muram beberapa hari belakangan. Apalagi jika bukan gara-gara Togi.

Lantaran ini sudah tepat dua minggu sejak pesan menggelikan miliknya terkirim kepada Togi. Namun, hingga detik ini tidak pernah direspons balik oleh cowok itu. Padahal Bening sudah coba mengirim pesan lanjutan untuk menjelaskan maksud isi pesannya tempo hari.

Bahkan, alih-alih mendapatkan balasan dari Togi, semua proposal, daftar sponsor, hingga surat-surat perihal UK (Unjuk Kreatifitas) dengan terpaksa ia yang turun tangan. Adrian si ketua panitia yang harusnya ikut bertanggung jawab malah kabur-kaburan tiap kali Bening bertanya dengan alasan menghubungi guest star. Walhasil sudah berjalan dua minggu baru satu perusahaan yang ingin menjadi sponsor acara mereka. Itupun berkat bantuan Bu Nilam, dan hanya sekelas perusahaan minuman ringan.

Kepala Bening kembali berdenyut mengingat baru sepuluh persen dari semua total budget yang terkumpul. Bila ditambah dana dari sekolah mungkin baru ter-cover setengah dari budget. Fix, acara UK harus kembali ter-down grade tahun ini. Harusnya dari awal ia menolak permintaan Uta, si Dora wannabe.

Bening berdecak. Kembali memikirkan Togi, Bening jadi ingat usahanya mencari sosok cowok itu di kantin juga area sekolah yang selalu berbuah nihil. Bening jadi curiga bila sang Kakak Kelas Kesayangan benar-benar memandangnya aneh kali ini. Terbukti cowok itu terus-menerus menghindari dirinya seperti sekarang. Bening kemudian merenung sambil membaca tulisan dengan tinta yang masih basah pada buku catatan.

Kita mungkin hanya sebentuk entitas yang tak bermuara temu

Namun, hanya kau yang buatku sadar apa arti "jatuh cinta"

Bening menarik nafas panjang sambil bertopang dagu. Ternyata tetap anonim dalam urusan jatuh cinta memang lebih mudah, ketimbang dicap aneh oleh orang yang kita suka.

Getaran di ponsel Bening membuyarkan lamunan cewek itu. Ia lalu menutupi ponselnya dengan buku teks dan membaca pesan yang masuk dengan sembunyi-sembunyi. Takut terpergok oleh Bu Yani yang masih menjelaskan soal HAM panjang lebar di depan kelas.

Tiba-tiba kedua mata Bening membola . Tangan cewek itu bahkan bergetar kaget saat mengeja tiap kata di layar. Seolah-olah ingin memastikan ini bukan hasil imajinasi akibat belakangan ini hanya memikirkan cowok itu.